M. Reza Sulaiman | Fathorrozi 🖊️
Buku Walau Jomblo Tetap Produktif (Bukukita)
Fathorrozi 🖊️

Kita tahu, jomblo merupakan istilah gaul bagi seseorang yang belum memiliki pasangan. Ada dua macam jomblo dalam pandangan masyarakat, yaitu jomblo karena tidak laku dan jomblo karena pilihan.

Apa pun alasannya, status jomblo saat ini tidak boleh menyurutkan semangat dan ikhtiar dalam menjemput pujaan hati yang entah sekarang ada di mana dan sedang apa.

Sebagian orang memandang jomblo itu sebagai aib atau musibah, padahal tidak seburuk itu. Bagi kita, hidup jomblo adalah perkara waktu dan sebuah prinsip. Prinsip untuk tetap menjaga hati atau masih menunggu tangan malaikat membawa jodoh.

Hadirnya buku Walau Jomblo Tetap Produktif ini mengajak pembaca agar dapat menguatkan keyakinan dan prinsip sebagai seorang pemuda bahwa hidup menjomblo adalah pilihan yang tepat bagi seorang pemuda yang belum memenuhi syarat wajib menikah.

Namun, bagi mereka yang telah memenuhi syarat wajib menikah agar dapat mempersiapkan diri dengan berbagai bekal untuk menuju gerbang pernikahan yang suci nan mulia.

Juga bagi Sahabat Yoursay yang sedang dalam penantian akan hadirnya seseorang yang akan menemani dalam mengarungi kehidupan, bersama dalam membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah, warahmah, agar lebih mempersiapkan diri dengan matang.

Buku yang ditulis oleh Effendi Saputra dan kawan-kawan ini mengungkapkan rasa syukur dengan status jomblo (single), yang masih dapat menikmati masa muda dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat. Aktivitas ini tentunya sangat berguna untuk menyongsong masa depan, salah satunya melalui karya tulis yang dapat menginspirasi pemuda lainnya, seperti menulis buku atau kitab.

Ketika jomblo harus berkualitas, maka belajarlah kepada ahlinya. Untuk menjadi orang yang sukses, sering kali kita suka melihat profil orang sukses dan mencontoh langkah suksesnya.

Dalam buku ini, kita dapat melihat contoh orang-orang sukses yang mampu memaksimalkan masa jomblonya untuk hal yang sangat bermanfaat. Salah satunya adalah Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Jarir Ath-Thabari.

1. Imam Ahmad bin Hanbal

Seorang ulama yang sengaja menunda untuk menikah. Beliau baru menikah saat usianya 40 tahun. Alasannya, menurut Ibnu al-Jauzi dalam Shaid Al-Khatir ayat 178, adalah karena beliau sedang berkonsentrasi dalam menuntut ilmu. Kita bisa melihat karya-karyanya yang luar biasa.

"Pelajarilah fikih sebelum kalian menikah dan menjadi tuan di rumah kalian lantaran (menikah) akan menyibukkan kalian dari ilmu." (Al-Murtadho Az-Zabidi dalam kitab Taaj Al-'Aruus (2/358)).

Lalu, adakah kita telah memaksimalkan masa jomblo kita untuk suatu hal yang bermanfaat? Mulailah membekali diri dengan ilmu dan melahirkan karya tulis yang bermanfaat.

2. Ibnu Jarir Ath-Thabari

Jika Imam Ahmad menunda untuk menikah, Ibnu Jarir Ath-Thabari malah tidak sempat untuk menikah seumur hidupnya. Hal ini dikarenakan beliau menghabiskan usianya untuk belajar dan mengajarkan ilmunya kepada umat. Usahanya selama delapan puluh enam tahun, jika dibagi dengan jumlah karya yang telah dikeluarkannya.

Maka, sejak usia balig, rata-rata beliau menulis ilmu sebanyak empat belas lembar setiap harinya. Adakah selama jomblo kita telah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat? Begitu luar biasa, jomblo tetapi berprestasi. Karyanya jelas dan sangat bermanfaat.

"Mengapa tidak maksimal kesalehan orang tua, jika itu adalah harga untuk keberhasilan generasinya." (Ust. Budi Ashari, Lc.)

Pendek kata, buku ini ditulis dengan bahasa khas anak muda. Sehingga sangat cocok dibaca oleh para pemuda, khususnya bagi mereka yang masih ragu dalam membangun mahligai rumah tangga.

Selamat membaca!

Identitas Buku

  • Judul: Walau Jomblo Tetap Produktif
  • Penulis: Effendi Saputra, dkk.
  • Penerbit: PT Elex Media Komputindo
  • Cetakan: I, 2016
  • Tebal: 168 Halaman
  • ISBN: 978-602-04-7581-3