Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Tiwa Nadha Azzahra
Acro Seoul Forest Building, tempat markas besar SM Entertainment (@DreamersRadioID/Twitter/ara)

Melansir Koreaboo, bahwa penyewa gedung mengungkapkan keprihatinannya setelah Acro Seoul Forest Building, tempat markas besar SM Entertainment yang belum saja pindah baru-baru ini, mulai bergetar. Meskin penyewa lain di gedung itu diperintahkan untuk bekerja dari rumah dan pulang lebih awal, SM belum mengeluarkan pedoman terpisah.

SM C&C, anak perusahaan SM yang berlokasi di gedung ini, tidak menyampaikan dan memberi tahu tentang guncangan gedung tersebut. Kemudian pada malam 21 Januari KST, sebuah e-mail dikirimkan ke seluruh karyawan, yang menyatakan bahwa, “tidak ada yang salah dengan keamanan gedung, jadi silakan bekerja seperti biasa”. Meskipun SM Entertainment saat ini menerapkan telecommuting selektif, SM C&C menjadikannya prinsip bagi semua orang untuk bekerja. Pemberitahuan yang dikeluarkan oleh SM sangat berbeda dengan pemberitahuan yang dikeluarkan oleh perusahaan lain yang juga bekerja di gedung tersebut. 

Socar mengumumkan kepada karyawannya pasa 21 Januari KST bahwa mereka akan aktif bekerja dari rumah karena masalah terkait keselamatan dan karyawan Hyundai Glovis juga diinstrusikan untuk pulang kerja lebih awal karena masalah keamanan. Secara khusus, Socar memberi tahu staf tentang situasi saat ini secara rinci serta pedoman tanggapan mereka di masa depan terkait dengan guncangan gedung.

Dilaporkan bahwa karyawan terkait SM Entertainment diberitahu tentang pengurangan jumlah karyawan SM Group karena penyebaran COVID-19, tetapi tidak ada pemberitahuan lain.

Seorang pejabat SM yang tidak ingin disebutkan Namanya menyatakan, “Perusahaan yakin akan keamanan gedung hanya dalam satu setengah hari dan meminta karyawan untuk masuk kerja seperti biasa. Perusahaan tidak menunjukkan kepedulian terhadap karyawannya”. Mereka menambahkan, “Banyak karyawan yang merasakan guncangan vertical daripada guncangan horizontal, dan perusahaan tidak menunjukkan perhatian kepada karyawannya, baik mereka di rumah atau tidak. Mau tidak mau saya kecewa dengan perusahaan kami ketika saya melihat cara mereka memperlakukan karyawan dibandingkan dengan perusahaan lain di gedung yang sama”.

Mengenai fenomena guncangan ini, perusahaan konstruksi, DL ENC, berencana memasang alat ukur pada setiap lantai utama untuk memantau dan melakukan analisis terperinci. Kementerian Pertahanan, Infrastruktur dan Transportasi juga mulai memeriksa bangunan untuk bahaya keamanan, dan hasil diagnosis akan diungkapkan secara terpisah di kemudian hari.

Tiwa Nadha Azzahra