Sepakbola tak diragukan lagi merupakan olahraga paling populer di muka bumi. Ratusan negara serta jutaan orang kerap memainkan sepakbola dalam keseharian mereka. Karena kepopulerannya, sepakbola memainkan dampak masif di berbagai bidang, tak terkecuali dalam dunia film. Banyak film mengupas kisah bersejarah dari lapangan hijau. Salah satunya yaitu film Das Wunder von Bern atau Miracle of Bern buatan sutradara Sonke Wortmann yang dibintangi aktor dan aktris terkenal asal Jerman seperti Louis Klamroth, Peter Lohmeyer, dan Johanna Gastdorf. Berikut ini ulasan film Miracle of Bern.
1. Keluarga Lubanski
Film Das Wunder von Bern atau Miracle in Bern mengisahkan tentang kehidupan keluarga Lubanski. Mereka tinggal di kota Essen, Jerman Barat tahun 1954 atau sembilan tahun pasca perang dunia kedua berakhir. Keluarga ini terdiri dari Richard Lubanski sebagai kepala keluarga serta Christa sebagai istri Richard. Mereka dianugerahi tiga orang anak yaitu Matthias, Inggrid, dan Bruno.
Selain keluarga Lubanski, film ini mengangkat kisah nyata tentang perjuangan tim nasional sepakbola Jerman Barat pada Piala Dunia 1954. Tim Jerman diliput oleh dua orang jurnalis yang juga sepasang suami istri yaitu Paul dan Annette Ackermann.
2. Piala Dunia 1954 di Swiss
Miracle von Bern dibuat berdasarkan kiprah timnas Jerman Barat di turnamen bergensi Piala Dunia 1954 yang diselenggarakan di Swiss. Piala Dunia ini merupakan kali pertama Jerman ikut pasca perang dunia kedua. Piala Dunia 1954 diikuti ole 16 tim dari 4 benua. Timnas Jerman Barat saat itu bukan merupakan tim unggulan karena sepakbolanya belum benar-benar pulih selepas perang.
3. Kehebatan tim sepakbola Hungaria
Piala Dunia merupakan turnamen paling penting dalam dunia sepakbola. Maka dari itu wajar bahwa tim-tim terbaik dunia rela saling sikut demi memenangkan kejuaraan bergensi ini. Dalam turnamen ini, tim-tim seperti tuan rumah Swiss, Austria, Brazil, dan juara bertahan Uruguay menjadi favorit juara.
Namun diantara tim-tim tersebut yang paling diunggulkan adalah timnas Hungaria. Mereka diperkuat pesepakbola legendaris macam Puskas, Czibor, Hidegkuti, hingga Zakarias. Hungaria bahkan tak terkalahkan selama 4 tahun hingga Piala Dunia 1954.
4. Perjuangan tim sepakbola Jerman
Bukan merupakan unggulan membuat tim Jerman Barat perlu menghadapi rintangan berat sejak fase grup. Jerman Barat tergabung dengan Hungaria, Turki dan Korea Selatan di grup 2. Meski mengawali turnamen dengan kemenangan 4-1 atas Turki, Fritz Walter dkk. mesti rela dibantai 8-3 oleh unggulan pertama yaitu Hungaria.
Kekalahan tak membuat pasukan Jerman Barat patah arang, mereka akhirnya lolos dari fase grup dengan kembali mengalahkan Turki dengan skor telak 7-2. Jerman Barat meneruskan perjuangan dengan mengalahkan Yugoslavia 2-0 di perempat final dan membabat Austria 6-1 sehingga Jerman Barat lolos ke final.
5. Pertikaian di keluarga serta pentingnya saling pengertian
Kembali pada keluarga Lubanski dimana Richard sang ayah menemui kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan keluarga. Richard juga tampak tak senang melihat putra bungsunya yaitu Matthias main sepakbola. Perselisihan ini lama-kelamaan menyebabkan pertikaian sehingga hubungan Richard dan Matthias sempat retak.
Namun lama kelamaan Richard pun melunak dan berusaha untuk memberi perhatian kepada Matthias seperti mengajaknya makan bersama dan menonton bola. Richard bahkan mengantar Matthias untuk melihat tim Jerman Barat di final Piala Dunia.
6. Perjuangan timnas Jerman Barat di partai puncak
Bersama ayahnya, Matthias pergi melihat pertandingan di Swiss sembari menyimak siaran radio di mobil Richard. Layar bergeser ke stadion Wankdorff di kota Basel, Swiss yang menggelar partai puncak antara Jerman Barat melawan Hungaria. Kekalahan telak di partai sebelumnya membuat Jerman Barat tidak diunggulkan.
Prediksi tersebut nampak akan menjadi kebenaran ketika Hungaria unggul cepat melalui gol Puskas dan Czibor sehingga skor menjadi 2-0 untuk Hungaria. Namun, Jerman Barat menolak menyerah sehingga pada menit ke-10 mereka mencetak gol lewat Max Morlock. Jerman bahkan berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Helmut Rahn pada menit ke-18. Babak pertama pun berakhir dengan skor 2-2.
Babak kedua berlangsung tidak jauh berbeda dengan babak pertama. Tim Hungaria terus mengancam gawang Jerman lewat Puskas, Czibor, dan Koscis. Namun kali ini, pertahanan Jerman tidak goyah sehingga dapat menahan skor tetap imbang.
7. Keajaiban menjelang pertandingan berakhir
Ketika pertandingan tampaknya akan berakhir imbang, tiba-tiba Matthias hadir di pinggir lapangan untuk memberikan bola yang keluar garis kepada Helmut Rahn. Tim Jerman Barat kembali menyerang, umpan lambung berhasil ditahan oleh bek Hungaria namun jatuh ke kaki Rahn. Striker berjuluk Der Boss tanpa ragu langsung menembak dan berhasil menjadi gol di menit ke-84.
Gol Rahn membuat Jerman Barat menang 3-2 dan keluar sebagai juara Piala Dunia. Sebuah hasil yang mengejutkan banyak pihak. Ketika pulang ke Jerman, timnas sepakbola disambut masyarakat Jerman sebagai pahlawan yang memberikan kebanggaan bagi negara untuk bisa bangkit dari trauma perang dunia kedua.
Tag
Baca Juga
-
Pratama Arhan Main di K-League, Ini Rangkingnya di Jajaran Liga Top Asia
-
Rekap Tim Asia Tenggara di Pekan Perdana Piala Asia 2023, Thailand Menang!
-
Ini Pemain Indonesia yang Masuk dalam Daftar Unggulan di Malaysia Open 2024
-
Veda Ega Pratama Ikut Ajang Ini! 3 Fakta Red Bull MotoGP Rookies Cup
-
Peluang Cetak Sejarah! Ini Sepak Terjang Tim Asia Tenggara di Piala Asia
Artikel Terkait
-
Cek Fakta: Arab Saudi Batasi Kuota Haji Indonesia, Gara-gara Kalah 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia
-
Red Flag Bung Towel untuk Shin Tae-yong: Masalah Eliano Reijnders Akan Jadi Bom Waktu untuk...
-
Cerita 'Indra Keenam' Shin Tae-yong Putuskan Marselino Ferdinan Starter Lawan Arab Saudi, Ternyata Terbukti Gacor
-
4 Film Karya Kamila Andini, Sutradara yang Sindir Kemenbud
-
Dibintangi Atiqah Hasiholan, Film Terkutuk Bakal Tayang di 5 Negara
Entertainment
-
WayV Bertransformasi Jadi Bad Boy di Teaser MV Lagu Terbaru 'Frequency'
-
Jesse Eisenberg Resmi Jadi Sutradara Film Musikal Bergenre Komedi
-
NCT Dream Raih Trofi ke-3 Lagu 'When I'm With You' di Program 'Music Core'
-
143 Entertainment Bantah Tuduhan CEO Terlibat Pelecehan Pada Member MADEIN
-
Min Hee-jin Tuntut Rp56 M terhadap Agensi ILLIT Atas Pencemaran Nama Baik
Terkini
-
Dilibas Tottenham Hotspur 4-0, Era Keemasan Manchester City Telah Berakhir?
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Berpisah dengan Ducati, Bos Pramac Sampaikan Pesan Kesan yang Positif
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi
-
Hanya Hadapi Anders Antonsen, Jonatan Christie Berpeluang Raih Gelar Juara