Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Finny Sarimata
Poster Juvenile Justice. (Netflix)

Drama Korea selalu mendapatkan tempat di hati penggemar. Selain karena visual aktor dan aktris yang berperan, alur cerita yang tidak bisa tertebak juga menjadi daya tarik tersendiri. Contohnya saja drama Juvenile Justice yang tayang di netflix. Bila kebanyakan drakor biasanya menyuguhkan kasus kriminal yang dilakukan oleh orang dewasa, maka pada drama ini, justru mengangkat kasus kriminal yang dilakukan anak di bawah umur. Menonton drama ini bakal menguras emosimu dan membuatmu memetik banyak pelajaran berharga. Diperankan oleh Kim Hye Soo, Kim Mu Yeol, Lee Sung Min dan sederet aktor lainnya, berikut 5 hal yang patut dipelajari dari drama Korea Juvenile Justice.

1. Berhasil bangkit dari masa lalu

Juvenile Justice. (Netflix)

Chae Tae-Joo memiliki masa kecil yang tak begitu menyenangkan. Ia kerap mendapatkan perlakuan kasar dari sang ayah sehingga membuat dirinya mengalami trauma. Hal tersebut membuat dirinya hampir saja terjerumus ke dalam hal-hal negatif. Namun, kehidupannya berubah setelah ia bertemu dengan sosok hakim bernama Kang Won Joong yang sangat merangkulnya.

Alih-alih mengikuti jejak sang ayah, Chae Tae-Joo justru bisa bangkit dan termotivasi menjadi hakim. Dalam drama tersebut, Cha Tae-Joo dikenal sebagai hakim yang menangani kasus kriminal anak. Kita bisa belajar bahwa selalu ada jalan bagi siapa pun yang mau berubah dan bangkit dari masa lalu, asal memiliki tekad yang kuat.

2. Peran orang tua sangat memengaruhi kehidupan anak

Juvenile Justice (instagram/@netflixkr)

Dalam drama Juvenile Justice ini, peran orang tua sangat penting dalam terbentuknya karakter anak. Orang tua yang terlalu keras maupun yang acuh terhadap anaknya bisa membentuk sang anak menjadi pribadi yang liar. Anak-anak akan mencari hal yang dapat membuat mereka merasa nyaman dan diperhatikan, termasuk melakukan tindak kejahatan. Itu sebabnya, orang tua harus mampu menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. 

3. Setiap kesalahan memiliki konsekuensi

Drama Korea Juvenile Justice. (Netflix)

Setiap perbuatan pasti ada konsekuensinya, entah itu perbuatan baik atau perbuatan buruk. Siapapun yang melakukan kejahatan, meskipun masih di bawah umur tetap harus mendapatkan hukuman. Membiarkan perbuatan jahat justru tidak akan memberikan efek jera. Satu kejahatan yang dibiarkan dapat melahirkan kejahatan-kejahatan baru. Karena itu, berpikirlah matang sebelum bertindak agar tidak menyesal nantinya.

4. Jangan mengambil jalan pintas dalam mencapai sesuatu

Drama Juvenile Justice (imdb)

Mencapai sesuatu yang baik pasti akan melalui proses yang tidak mudah. Namun, selama proses yang dilalui benar, pasti suatu tujuan akan dapat tercapai. Beda halnya ketika mencapai sesuatu dengan cara atau proses yang salah, pasti akan ada dampak buruk yang ditumbulkan.

Kang Won Joong memilih berhenti menjadi hakim demi bisa menjadi anggota dewan untuk meloloskan RUU tentang kriminal anak. Namun, proses yang dia lalui tidak benar karena harus menutupi kasus anaknya. Pada akhirnya, ia tidak mencapai tujuannya karena sang anak berusaha mengakhiri hidupnya. 

Ketika kita mencoba mencapai suatu tujuan, sekalipun itu baik, namun dengan cara yang salah, maka selalu ada konsekuensi yang harus kita terima.

5. Setiap kejahatan selalu meninggalkan luka

Drama Juvenile Justice (Netflix)

Perbuatan jahat yang dilakukan bisa meninggalkan luka mendalam bagi orang lain. Namun, hal ini sering dilupakan oleh para pelaku kejahatan. Seringkali mereka kurang empati sehingga sulit untuk menyadari kesalahan yang diperbuat. Padahal, jika saja mereka mengakui atau meminta maaf dengan tulus, mungkin hal itu bisa mengurangi luka yang orang lain derita. Oleh karena itu, jangan pernah lupa untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan , karena bisa jadi hal tersebut sangat berarti bagi orang lain.

Itulah 5 hal yang patut dipelajari dari drama Korea Juvenile Justice. Bagaimana, apakah kamu sudah menonton drama satu ini?

Finny Sarimata