Bagi beberapa orang, tidak mudah untuk jujur tentang perasaan mereka ketika sedang jatuh cinta. Sebagian dari mereka memilih untuk tetap diam, sebagian lainnya berusaha menyembunyikan rasa cinta itu dengan menunjukkan sikap yang bertentangan dengan perasaan. Hal ini pula yang terjadi pada seorang pemuda dalam film “You, I Love”.
Film You, I Love bercerita tentang empat orang yang telah berteman sejak kecil, yakni Rin Izumi (diperankan oleh Sho Hirano), Yuu Haruna (diperankan oleh Hinako Sakurai), Keita Fuji (diperankan oleh Hayato Isomura), dan Koyomi Sakashita (diperankan oleh Tina Tamashiro). Mereka tinggal di apartemen yang sama dan bersekolah di tempat yang sama pula.
Rin sebetulnya sudah menyimpan perasaan pada Yuu sejak lama, tapi ia tidak pernah bisa jujur tentang perasaannya tersebut, baik kepada Yuu maupun pada dirinya sendiri. Ia selalu mengatakan hal yang kasar pada Yuu dan terus berusaha meyakinkan Yuu bahwa gadis itu payah dan banyak kekurangan, sehingga Yuu tidak pernah memiliki kepercayaan diri dan mengakibatkan dirinya tak pernah berani bicara pada orang lain.
Rin percaya bahwa tindakannya dapat menjauhkan Yuu dari para pria yang mengincar gadis itu. Padahal, di belakang Yuu, Rin selalu tersipu dan merasa senang ketika berada di dekat Yuu. Di sisi lain, Yuu yang begitu polos, mengira Rin bersikap demikian untuk mengajari dirinya agar tidak lagi menjadi orang yang payah.
Keita dan Koyomi yang mengetahui perasaan Rin pada Yuu, kerap mengingatkan Rin bahwa sikapnya terlalu pengecut, bahwa lebih baik bagi Rin untuk mengatakan perasaan sejatinya pada Yuu daripada tidak ada kejelasan dalam hubungan mereka, bahwa Rin seharusnya bersikap baik pada Yuu dan mengungkapkan rasa sayangnya dengan cara yang lebih wajar. Namun, Rin tidak pernah mau mendengarkan mereka.
Sampai suatu hari, Yuu harus pindah rumah untuk sementara, karena rumahnya sendiri sedang direnovasi. Di lingkungan tempat tinggalnya yang baru, Yuu bertemu dengan seorang pemuda bernama Kazuma Saeki (diperankan oleh Kentaro Ito). Kazuma yang tertarik kepada Yuu, bersikap begitu manis dan baik kepada gadis itu. Bahkan, mereka jadi sering menghabiskan waktu bersama, karena ibu Yuu meminta Kazuma yang bersekolah di SMA favorit dan terkenal dengan murid-muridnya yang pandai, untuk menjadi guru privat Yuu.
Rin pun mulai menunjukkan kecemburuannya dengan kehadiran pria lain di sekitar Yuu, terlebih Kazuma selalu memancing amarah Rin dan berkata bahwa ia mampu memperlakukan Yuu jauh lebih baik daripada Rin. Sejak hari itu, Rin berusaha keras menunjukkan bahwa hanya dirinya yang bisa memiliki Yuu. Apa yang akan Rin lakukan demi mendapatkan Yuu? Saksikan kelanjutannya dalam film You, I Love. Selamat menonton!
Tag
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
-
The King of Kings Siap Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 18 April
-
Review Film In the Lost Lands: Perjalanan Gelap Sang Penyihir dan Pemburu
Entertainment
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya
-
Banjir Cameo, 4 Karakter Hospital Playlist Ini Ramaikan Resident Playbook
-
Another Simple Favor, Proyek Reuni Anna Kendrick-Black Lively Rilis 1 Mei
-
Kalahkan Woodz, Mark NCT Raih Trofi Kedua Lagu 1999 di Program 'Music Bank'
Terkini
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
4 Tampilan OOTD ala Tzuyu TWICE, Makin Nyaman dan Stylish!
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an