Episode sebelumnya kita diperlihatkan dengan Piang (Aye Sarunacha) yang meninggalkan rumahnya dengan gundah karena diusir sang ayah. Pada episode ini Good Old Days akan bercerita tentang alasan tersebut.
Piang menjalani hidup impiannya di ibukota, Bangkok. Ternyata masih ada yang kosong di hati Piang, ia bahagia dengan pekerjaannya sekarang, namun tetap saja seperti ada yang hilang di dalam dirinya. Di saat ia minum-minum bersama temannya, muncul satu pesan yang membuatnya tersenyum.
Happy Birthday Piang
Di tanggal 2 Februari, Piang berulang tahun. Wut (Toy Pathompong) mempersiapkan kejutan untuk Piang, sekaligus Wut ingin mengutarakan perasaannya. Belum sempat Piang menikmati kejutan yang dipersiapkan Wut, adiknya Pete menelepon dan mengatakan sang ayah terbaring sakit. Jatuh dari kamar mandi.
Dengan panik Piang terburu-buru kembali ke kampung halamannya untuk melihat kondisi ayahnya. Ayahnya telah dioperasi, namun masih tak kunjung sadar. Kita mengetahui sebuah fakta mengejutkan, ternyata ayah Piang bersikap keras kepadanya karena rasa sayang. Yah memang sih semua ayah seperti itu. Namun di sini, ayah Piang bersikap keras untuk mendorong Piang mewujudkan impiannya, tak hanya menjaganya di rumah.
Piang menangis sesegukan di dekapan Jab (Tay Tawan), Jab berusaha menenangkannya dengan mengatakan harapanmu pada hari ini pasti akan terwujud, karena ini hari ulang tahunmu. Tak beberapa lama berselang ayah tersadar. Piang telah membuat keputusan dalam dirinya, ia akan mewujudkan mimpinya di toko kecil milik mereka.
Masih penasaran dengan rol film yang dimiliki Jab, Piang mencoba mencetaknya. Tapi tak telihat hasil yang baik, karena cairan pencetaknya telah kadarluarsa. Piang mengomeli Jab di kedainya. Jab teringat dengan rol film lainnya yang ia jual di toko Good Old Days. Piang memutuskan untuk membelinya.
Hasil cuci foto keluar, dan isinya foto Piang semua. Foto indah ini adalah hasil jepretan Jab. Jepretan dengan perasaan yang dapat dirasakan hanya dengan sekali lihat. Piang kembali lagi ke kedai Jab, dan mereka berdua menyatakan perasaan masing-masing dengan malu-malu. Kehidupan selanjutnya berjalan bahagia, Piang tetap di toko ayahnya bersama adiknya Pete sambil mewujudkan impian berdua. Jab juga disukai ayah Piang, dan sesekali mereka berkaroke bersama.
Itulah sinopsis Good Old Days episode 4: Memory of Happiness
Baca Juga
-
Sinopsis Don't Touch My Gang: Kisah Anak Kampung Hadapi Kerasnya Bangkok!
-
Profil Nonnie Pitchakorn, Bintang Baru di Only Friends, Adik Nanon Korapat!
-
Angkat Kisah Kehidupan setelah Kematian, Ini Sinopsis Death is All Around!
-
Relate dengan Guru Muda, Ini Sinopsis Drama Thailand "Thank You Teacher"
-
Sinopsis Serial '6ixtynin9', Dus Mie Instan Berisi Uang yang Berakhir Petaka
Artikel Terkait
-
Sinopsis Setetes Embun Cinta Niyala, Film Lebaran Tayang di Netflix
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Review Film 'Pabrik Gula': Teror Mistis di Balik Industri Gula Kolonial
-
Review Film High Rollers: Antara Cinta dan Misi Mustahil di Meja Perjudian
-
Deretan Fakta Drama Korea Karma, Dibintangi Park Hae Soo hingga Gong Seung Yeon
Entertainment
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
-
Resmi! Spider-Man: Brand New Day Rilis 2026, Siapa Saja yang akan Muncul?
-
Kai EXO Siap Sambut Musim Panas di Teaser Video Musik Lagu 'Adult Swim'
Terkini
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Review Film All We Imagine as Light: Kesunyian di Tengah Hiruk-pikuk Mumbai
-
Generasi Unggul: Warisan Ki Hajar Dewantara, Mimpi Indonesia Emas 2045?
-
4 Facial Wash dengan Kandungan Probiotik, Jaga Keseimbangan Skin Barrier!