Sudah lama ditunggu, akhirnya Fullmetall Alchemist: The Revenge of Scar rilis juga. Sekuel film ini masih menceritakan perjalanan Edward Elric (Yamada Ryosuke) dan Alphonse Elric (suara Mizuishi Atomu) yang berusaha mengembalikan tubuh mereka yang hilang karena kegagalan transmutasi manusia. Dalam film ini, sutradara Fumihiko Sori memasukkan musuh baru yang menjegal perjalanan Ed dan Al.
Film berdurasi 2 jam lebih ini dibuka dengan menampilkan Ed dan Al yang mengejar kereta. Mereka nyaris saja kehilangan kesempatan untuk mengikuti Ujian Alkemi Negara. di kereta tersebut Ed dan Al bertemu dengan sekelompok orang yang berasal dari Negeri Xing. Mereka rupanya tengah mencari Batu Filosofi yang konon dapat menciptakan keabadian. Karena itu, Ed dan Al hampir saja celaka.
Namun, orang-orang Xing itu bukanlah bahaya utama bagi Ed dan Al sebab Scar (Mackenyu Arata) adalah musuh utama yang harus mereka hindari. Scar adalah orang Ishval yang selamat dari perang saudara besar yang melibatkan Amestris dulu. Pria yang mempunyai bekas luka di dahi itu datang untuk membunuhi alkemi negara demi menuntaskan dendamnya pada orang-orang Amestris yang telah menghancurkan Ishval. Ed dan Al menjadi salah satu target Scar yang karenanya nyawa mereka menjadi terancam.
Fullmetal Alchemist: The Revenge of Scar membuka kisahnya dengan adegan memikat di mana Ed dan Al terlibat aksi pertarungan di kereta yang menakjubkan. Apalagi mereka bertarung dengan tangan kosong, jadi koreografi laganya terlihat lebih menarik ketimbang adegan alkemi yang didukung CGI. Adegan ketika Ed mengeluarkan Alkeminya justru kurang gereget.
Dari segi visual, film yang digarap oleh Warner Bros adalah salah satu poin unggulnya. Dari awal penonton sudah disuguhi visual yang apik. Sayangnya, ini juga tidak bisa dipertahankan dengan baik. ada banyak scene penting yang mempunyai CGi kurang berhasil. misalnya saja adegan perang antara Ametris dan Ishval yang seharusnya menjadi bagian dramatis dari film ini. Pasalnya kita tahu bahwa Scar muncul sebagai orang yang menyimpan dendam kesumat pada orang-orang Amestris. Namun, adegan perang yang ditampilkan dalam flashback itu tidak begitu ditampilkan dengan fokus dan mendalam. Sisi emosionalnya jadi tidak terbangkitkan.
Sekuel dari trilogi live action Fullmetal Alchemist ini mempunyai banyak lubang di ceritanya. cerita yang diangkat dari versi anime ini sebenarnya seru hanya saja disajikan dengan pace yang terbilang cepat dan terburu-buru. Penonton tidak disuguhi latar belakang tentang orang-orang Xing yang ditemui Ed dan Al di kereta, mengapa mereka keukeuh mencari keabadian lewat Batu Filosofi yang menyebabkan Ed dan Al dikejar habis-habisan oleh mereka.
Bagi penonton yang sudah menonton animenya, film ini bisa menjadi suguhan menarik sebab kisahnya hampir 100% diambil dari cerita animenya. Ibaratnya, kamu tidak perlu menebak ending-nya akan jadi apa. Nah, dari keseluruhan filmnya, Fullmetal Achemist adalah sebuah film yang menarik. Visualnya jempolan dan scoring musiknya pun Ok. Apalagi Yamada Ryosuke, Mackenyu, dan aktor aktris di film ini berhasil memerankan karakternya dengan baik. Sayangnya, visual yang sudah OK ini tidak didukung oleh plot yang apik.
Baca Juga
-
5 Fakta Zom 100: Bucket List of the Dead yang Bikin Penasaran Penggemar
-
4 Rekomendasi Anime untuk Kamu yang Menyukai Cerita Bertema Zombie
-
Rekomendasi 4 Tontonan Menarik di Disney yang Tayang Bulan Juli 2023
-
Jujutsu Kaisen 2: Sinopsis dan Penjelasan Karakter Kunci di dalam Serialnya
-
Prosesi Sangjit, Seserahan ala Tionghoa yang Dijalani Anak Hotman Paris
Artikel Terkait
-
Film Mencuri Raden Saleh Resmi Dirilis Hari Ini, Produser: Jangan Nonton Bajakan
-
Sinopsis Avatar Pertama yang Kembali Tayang Lagi di Bioskop Jelang Rilis Avatar 2: The Way of Water
-
Banyak Adegan Vulgar, Daftar Film China Dewasa
-
Intip Aksi Bintang Grey's Anatomy, Sandra Oh di Film Umma Tayang di Netflix
-
Andmesh Kamaleng Sampai Kenang Almarhum Ayah Demi Isi Soundtrack Film
Entertainment
-
Di Balik Layar Drama Korea Good Boy: Para Cast Ceritakan Pengalaman Seru Selama Syuting
-
Jackie Chan Dibuat Pusing Chris Tucker saat Syuting Rush Hour, Ini Sebabnya
-
Yuk, Sambut Komedi-Aksi Film Agen +62!
-
Hangatkan Hati, Doyoung Hidupkan Suasana Musim Panas di Teaser MV Memory
-
Setelah G20, Viola Davis Digaet Jadi Bintang Utama di Film Ally Clark
Terkini
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?