Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Priscilla Olga Salim
Ms. Marvel Episode 4 (Youtube.com/Marvel Entertaiment)

Aksi Iman Vellani sebagai Ms. Marvel berlanjut ke episode 4. Ms. Marvel adalah seorang superhero baru dari Marvel Entertaiment yang berkebangsaan Pakistan. Awalnya, ia mendapatkan kekuatan dari gelang kuno milik sang nenek buyut. Kekuatan itulah yang membuatnya ingin menjelajahi jati diri dan sejarah keluarga sebenarnya. 

Malam itu juga Kamala (Iman Vellani) dan ibunya bertolak ke Pakistan untuk memenuhi panggilan neneknya. Mereka disambut hangat oleh nenek dan kedua sepupu Kamala. Setibanya di rumah, nenek langsung memulai ceritanya tentang nenek buyut Kamala, Aisha. Di dalam sebuah kamar yang dihiasi pernak-pernik kuno khas Pakistan, cerita nenek mulai bergulir.

Cerita tersebut belum memuaskan rasa ingin tahu Kamala, seperti ada misteri dibaliknya. Nenek tidak bisa menjawab pertanyaan Kamala, hanya Kamala yang bisa mencari tahunya sendiri. Menghabiskan waktu seperti liburan, sepertinya Kamala belum kerasan dengan udara panas Pakistan, ia terus berkeringat. Pasar yang ramai juga membingungkannya.

Teringat dengan misinya, Kamala memutuskan untuk berpisah dari kedua sepupunya dan bertolak ke stasiun. Stasiun yang merekam kisah sejarah pindahnya bangsa Pakistan dari India. Kisah sejarah keluarga Kamala. Dan tempat terakhir Aisha terlihat bersama keluarganya.

Aura aneh mulai muncul saat Kamala menjejakkan kakinya di bagian terlarang stasiun. Seorang pemuda menyerangnya dengan pisau. Ia bisa mengendus energi Noor (cosmic) dalam diri Kamala. Mereka bertarung, hingga petugas kepolisian mendapati keributan. Kamala dan pemuda itu melarikan diri.

Ternyata pemuda itu orang baik, bersama dengan gurunya, ia menjelaskan kepada Kamala banyak hal, mengenai dunia aslinya, dunia bangsa Jin. Kamala dan pemuda itu menjadi akrab dengan seketika. Latihan demi latihan ia jalani demi mendapatkan jawaban mengenai kekuatan cosmic ini.

Di belahan dunia lain, rombongan ibu Kamran melarikan diri dari tahanan penjara. Kamran yang terbukti membantu Kamala juga ditinggalkan begitu saja dalam keadaan terluka. Tujuan mereka adalah Pakistan. Tempat Kamala sedang mempelajari kekuatannya.

Kejar-kejaran dilakukan dengan heboh di tengah pasar. Tak terhitung kerusakan yang terjadi. Bahkan sampai ada korban nyawa. Kamala dan pemuda itu sampai di titik buntu dan tidak bisa ke mana-mana lagi, mereka memutuskan untuk bertarung. Di saat pedang ibu Kamran menusuk gelang Kamala, sinar putih merebak. Membawa Kamala ke suatu tempat asing, stasiun kereta. Awal dari semua kejadian. Awal peradaban bangsa Pakistan.

Priscilla Olga Salim