Miracle in Cell No 7 menjadi salah satu film yang akan segera tayang di bioskop Indonesia. Film adaptasi dari Korea dengan judul yang sama ini, dibintangi oleh sederet artis papan atas seperti Vino G. Bastian, Mawar Eva de Jongh, Indro Warkop, Tora Sudiro, Bryan Domani, dan banyak lagi.
Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, ada beberapa perbedaan Miracle in Cell No 7 versi Indonesia dan Korea. Hal ini jelas menjadi pertanyaan besar, mengingat Miracle in Cell No 7 versi Korea telah lebih dulu merebut hati masyarakat. Lalu apa saja perbedaannya? Sebelum nonton, baca artikel ini dulu!
Ini Perbedaan Miracle in Cell No 7 versi Indonesia dan Korea
1. Pengaruh iklim terhadap alur cerita
Dalam film Miracle in Cell No 7 versi Korea Selatan, iklim merupakan salah satu hal yang cukup berpengaruh dalam kehidupan warganya, begitu pula yang ditampilkan dalam film ini. Bahkan, bagi yang telah menonton film Miracle in Cell No 7, pasti sadar bahwa iklim menjadi bagian utama dalam alur cerita.
Namun, Indonesia memiliki iklim yang sama sekali berbeda dengan Korea Selatan. Sutradara Hanung Bramantyo mengatakan bahwa ia tidak ingin memaksakan jalan cerita dengan mengambil iklim sebagai kunci alur, sehingga ia memutuskan untuk mengubah alur yang terkait dengan iklim.
2. Pekerjaan yang digeluti tokoh utama
Nama pemeran utama dalam film Miracle in Cell No 7 versi Korea Selatan adalah Lee Young Gu, ia digambarkan sebagai seorang juru parkir. Sedangkan, dalam bersi Indonesia, nama pemeran utama yang dibintangi oleh Vino G. Bastian ini adalah Dodo Rojak yang bekerja sebagai seorang penjual balon.
Meskipun memiliki perbedaan dalam hal pekerjaan, tetapi keduanya sama-sama menampilkan sosok ayah yang memiliki disabilitas.
3. Penggambaran sistem hukum yang digunakan
Sistem hukum yang ada di negara Korea Selatan dan Indonesia jelas memiliki perbedaan. Karenanya, sutradara Hanung Bramantyo memutuskan untuk tidak mengadaptasi sepenuhnya tanpa memodifikasi unsur yang ada di film ini. Ia berkata tidak akan menggunakan sistem hukum seperti Korea Selatan. Namun, ia juga mengaku tidak memakai sistem hukum yang ada di Indonesia.
Hanung mengaku menciptakan sistem hukumnya sendiri terlepas dari kenyataan yang ada di Indonesia. Ia ingin menghindari terjadinya kesalahpahaman atau adanya pihak yang tersingung jika menggunakan sistem hukum yang sudah ada.
4. Pemilihan tempat tinggal dan lingkungan
Dalam versi remake, film Miracle in Cell No 7 menampilkan tokoh utama yang tinggal bersama putrinya di lingkungan yang padat dengan penduduk serta dekat dengan jalur kereta api. Hal ini dipilih untuk menyampaikan kondisi keluarga yang berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah. Sedangkan dalam versi Korea Selatan, latar tempat yang diambil adalah sebuah rumah yang sangat kecil, terletak di pemukiman sunyi dan sepi dari penduduk.
Itulah empat perbedaan Miracle in Cell No 7 versi Indonesia dan Korea. Tentu saja semuanya sudah dipertimbangkan dengan matang serta menyesuaikan kondisi yang ada di Indonesia agar cerita yang ditampilkan bisa lebih realistis dan mampu diterima. Kamu siap menonton filmnya?
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Lee Hwan Kyung Ingin Pamerkan Film Miracle In Cell No. 7 Versi Indonesia ke BTS
-
Miracle In Cell No 7 Indonesia Jadi Remake Terbaik Versi Produser Film Aslinya
-
Jelang Rilis Miracle In Cell No.7, Vino G Bastian hingga Denny Sumargo Menangis Kenang Ayah
-
Menangis Kenang Sosok Ayah, Vino G Bastian Menyesal tak Pernah Peluk Ayahanda Semasa Hidupnya
-
Penuh Air Mata, Produser dan Sutradara Asli Miracle in Cell No. 7 Puji Film Versi Indonesia
Entertainment
-
Super Junior Siap Gelar Konser 'Super Show 10' di Jakarta pada 13 September
-
5 Anime Romantis Terbaik dengan Protagonis Dewasa, Cocok Temani Akhir Pekan
-
Drama Mercy for None Raih Peringkat 2 di Daftar Serial Non-Inggris Netflix
-
6 Rekomendasi Drama China Bunny Zhang, Ada Egg and Stone
-
Rayakan Hari Jadi BTS, RM Beber Persiapan Comeback BTS Usai Wajib Militer
Terkini
-
Piala Presiden 2025 Gunakan Formula Berbeda, Momentum Cari Bintang Baru?
-
4 Inspirasi Gaya Harian Manly ala Kai EXO yang Simpel tapi Menawan!
-
P4 di GP Aragon 2025, Pedro Acosta Sakit Hati Lihat Jarak KTM dan Ducati
-
Partnership Dejan/Fadia Resmi Berakhir, 'Cerai' Permanen?
-
Goa Lalay, Pesona Area Tambang yang Disulap Jadi Tempat Wisata Kekinian