Anime Hunter X Hunter sudah memasuki chapter 397. Pada chapter sebelumnya, chapter 396, membahas masa lalu Chrollo dan kawan-kawannya yang mulai membentuk ‘Troupe’. Pada chapter terbaru kali ini, cerita masih membahas seputar masa lalu Spiders di Meteor City.
Pada chapter 397, terdapat beberapa kejadian penting yang berkaitan dengan kelanjutan masa lalu Phantom Troupe. Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam Hunter X Hunter chapter 397.
Kejadian pertama dibuka dengan pertunjukkan mingguan Clean-Up Rangers di gereja Meteor City. Chrollo dengan gusar menunggu seluruh anggotanya untuk berkumpul dan bersiap memulai pertunjukkan. Setelah dicek, rupanya ada tiga orang yang belum hadir saat itu, Franklin, Nobunaga, dan Sarasa.
Franklin dan Nobunaga biasanya memang sering datang terlambat. Namun, beda halnya dengan Sarasa yang selalu datang 15 menit sebelum pertunjukkan dimulai. Khawatir dengan Sarasa, Troupe memutuskan untuk mencari Sarasa ke berbagai penjuru Meteor City. Namun, hasilnya Sarasa masih belum dapat ditemukan.
Baca juga: 16 Daftar Tim yang Lolos ke Babak Selanjutnya di Piala Dunia Qatar 2022
Demi memperluas daerah pencarian, Chrollo memutuskan untuk membatalkan pertunjukkan. Ia langsung naik keatas panggung dan mengumumkan bahwa pertunjukkan hari itu dibatalkan karena salah satu dubber Clean-Up Rangers menghilang. Ditambah semakin maraknya penculikan yang terjadi di Meteor City, membuat berbagai kemungkinan buruk dapat saja terjadi.
Mendengar pengumuman tersebut, bukannya kecewa, para penonton malah berbondong-bondong mengajukan diri untuk membantu Tropue mencari keberadaan Sarasa. Dengan arahan Uvo, kelompok pencarian pun dibagi. Uvo yang diberikan kunci motor oleh Phinks langsung bergerak untuk mencari keberadaan Sarasa bersama dengan Chrollo. Setelah beberapa saat berputar-putar, akhirnya Troupe behenti di salah satu hutan yang jauh dari peradaban.
Kejadian kedua berpindah ke hutan yang dikunjungi oleh Troupe. Di hutan tersebut, mereka menemukan sebuah catatan yang tertancap di pohon. Di dahan pohon tersebut juga tergantung sebuah bungkusan hitam yang cukup besar. Menduga kemungkinan terburuknya bahwa isi bungkusan tersebut adalah Sarasa, mereka memutuskan untuk menurunkan bungkusan tersebut. Benar saja, bungkusan tersebut berisi mayat Sarasa yang telah hancur dan sebuah catatan. Chrollo yang membaca catatan tersebut, dipaksa oleh Uvo untuk mengatakan isi dari catatan tersebut. Tapi, tanpa diduga Chrollo menolak perintah Uvo. Uvo yang emosi, langsung menghajar Chrollo hingga tersungkur ke tanah.
Tangisan pecah di dalam hutan tersebut. Setelah semuanya reda, Troupe membawa mayat Sarasa ke gereja untuk dilakukan prosesi pemakaman.
Baca juga: Mulai Masuki Babak Gugur, Ini 5 Fakta Unik Babak 16 Besar Piala Dunia 2022
Di gereja, mayat Sarasa diperbaiki hingga menjadi utuh seperti semula dengan bantuan pengguna nen bernama Renko. Mendengar kemampuan Renko yang luar biasa, Machi yang biasanya acuh tak acuh menjadi tertarik kepada Renko. Machi menghampiri Renko dan meminta untuk diajari kemampuan membalsem. Namun, Renko mengatakan bahwa itu adalah kemampuan yang hanya bisa dilakukan olehnya. Machi bertanya apakah kemampuan tersebut ada kaitannya dengan cahaya yang muncul menyelimuti tubuh Renko. Renko terkejut dan seketika tertarik kepada Machi karena mampu melihat auranya.
Renko yang mengakui Machi akhirnya memberika sebuah kertas dan mengarahkan Machi kesuatu lokasi. Jika Machi benar-benar tertarik, ia bisa langsung datang ke lokasi tersebut.
Kejadian ketiga setelah pemakaman Sarasa. Uvo yang termakan emosi ingin segera membalaskan dendam Sarasa. Chrollo dengan tenang meminta Uvo untuk menunggu selama tiga tahun. Chrollo meyakinkan bahwa dalam waktu tiga tahun, ia dapat mengatur semuanya yang ada di Meteor City dan menemukan cara membalas kematian Sarasa. Uvo langsung menyanggah dan mengatakan bahwa tidak akan ada yang berubah setelah menunggu selama tiga tahun.
Chrollo dengan yakin mengatakan bahwa selama tiga tahun pasti ada yang berubah, terutama soal komunikasi. Chrollo menjelaskan bahwa mereka saat ini berada di awal revolusi komunikasi. Setelah semuanya kebutuhannya lengkap, maka semua informasi orang-orang akan bisa dilihat oleh siapa pun.
Baca juga: Dikta Bongkar Alasan Hengkang dari Yovie and Nuno, Ternyata Gegara Hal Ini
Namun, Uvo tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh Chrollo. Chrollo menambahkan bahwa penjahat yang telah membunuh Sarasa pasti merekam semua kejahatannya untuk dipamerkan sebagai ‘seni’. Dalam dunia komunikasi instan nantinya pasti ada berbagai aturan yang membuat kejahatan seperti ‘seni’ tersebut akan bersembunyi di kegelapan. Maka dari itu, Chrollo berniat untuk membuka celah ke kegelapan tersebut dengan memanfaatkan Meteor City sebagai pintunya. Simpelnya, Chrollo ingin memanfaat teknologi baru tersebut untuk membuat persembunyian bagi si penjahat agar mudah di temukan.
Chrollo menyimpulkan bahwa ada beberapa hal yang musti mereka persiapkan selama tiga tahun. Hal tersebut adalah pengetahuan, peralatan, keahlian, kemampuan, dan yang paling penting pengorbanan hidup demi tidak terulangnya kejadian Sarasa. Chrollo juga mengatakan bahwa setelah tiga tahun ia akan membunuh banyak orang. Alasannya adalah ia tidak melihat sistem legal saat ini akan membuat penjahat seperti pembunuh Sarasa menjadi bertobat. Meski Sarasa tidak menyukai pilihan Chrollo yang memutuskan untuk menjadi penjahat seumur hidupnya, Chrollo tetap tak gentar.
Sudah membulatkan tekad, Chrollo meminta Uvo untuk memimpin Troupe menuju tujuan yang telah dijelaskan oleh Chrollo. Namun, Uvo menolak dan mengatakan bahwa Chrollo lah pemimpin dari Troupe dan akan mengikutinya sampai mati. Tanpa menyanggah, semua anggota Troupe setuju akan perkataan Uvo.
Kejadian teakhir begeser ke masa depan. Di sebuah tempat pembuangan di Meteor City, para anggota pendiri Phantom Troupe berkumpul menghadap Chrollo Lucilfer. Chapter 397 pun berakhir.
Video yang mungkin kamu lewatkan.
Baca Juga
-
Kisah Gadis Misterius yang Memburu Penyihir dalam Anime 'Majo to Yajuu'
-
Kehidupan Kedua Sang Naga dalam Anime Sayounara Ryuusei, Konnichiwa Jinsei
-
Kisah Seru Gadis Antagonis dalam Anime 'Rekishi ni Nokoru Akujo ni Naru zo'
-
Kisah Suhu tapi Aslinya Cupu dalam Anime 'Nageki no Bourei wa Intai shitai'
-
Perjalanan untuk Menjadi yang Terkuat dalam Anime 'Saikyou no Shienshoku'
Artikel Terkait
-
Dua Legenda One Piece: Gol D. Roger vs Joyboy, Siapa yang Lebih Kuat?
-
Oda Ungkap Hubungan Scopper Gaban dan God Knights di One Piece, Sudah Tahu?
-
5 Karakter Kuat One Piece yang Diremehkan Monkey D. Luffy, Jadinya Kalah!
-
5 Penjahat Boku no Hero Academia yang Layak Dimaafkan, Siapa Saja?
-
Bukan Luffy, Oda Ungkap Karakter Ini Paling Dekat dengan Harta One Piece
Entertainment
-
Lukisan Raden Saleh Tampil dalam MV Jin BTS 'Don't Say You Love Me'
-
Penggemar Kecewa, Usai Roh Yoon Seo Dikonfirmasi Tak Ikut Proyek All of Us Are Dead 2
-
Sinopsis Omniscient Reader, Film Korea Terbaru Ahn Hyo Seop dan Lee Min Ho
-
No Genre Jadi Album BOYNEXTDOOR yang Pertama Tembus 1 Juta dalam 5 Hari
-
5 Drama Korea Populer Seohyun SNSD, Segera Tayang The First Night with the Duke
Terkini
-
Venezia Terpeleset, Jay Idzes dan Kolega Harus Padukan Kekuatan, Doa dan Keajaiban
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e