Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase
Ayana Moon (Instagram/xolovelyayana)

Sosok influencer asal Korea Selatan, Ayana Moon mengungkapkan bahwa kisah kepedihannya ketika memutuskan untuk masuk agama Islam.

Hal itu diungkapkan oleh Ayana Moon ketika berbincang dengan Dewi Sandra yang diunggah oleh kanal YouTube Anta Motiva.

Ayana Moon bercerita bahwa dirinya berasal dari keluarga yang cukup berada. Ia juga mengungkapkan bahwa ayahnya adalah sosok yang pintar, bahkan kepintaran itu menurun kepadanya.

"Karena saya mau cerita, saya lahir dari keluarga yang berada, sedikit berada, middle (tengah). Bapak ibu saya punya bisnis sendiri dan especially bapak saya pintar banget, dan saya juga. Saya selalu dapat beasiswa bahkan sampai sekarang," kata Ayana Moon dikutip pada Rabu (22/02/2022).

Sebelumnya, Ayana mengaku dirinya begitu populer di sekolah dan memiliki banyak teman. Kendati memiliki segalanya, Ayana menyebut bahwa dirinya tak bahagia dan bahkan menjadi sosok yang sombong.

Setelah mengenal dengan agama Islam, Ayana mengaku hidupnya menjadi damai dan sering bersyukur.

"Saya punya banyak teman di sekolah, populer di sekolah, tapi saya tidak bahagia, saya tidak bersyukur, saya sombong. Tapi dengan memeluk Islam, saya mulai berubah, saya mulai bersyukur merasa damai, mulai sering senyum. Sebelumnya saya sangat berbeda saya tidak senyum,” jelasnya.

Akan tetapi, pengalaman spiritual Ayana itu rupanya mendapatkan reaksi keras dari keluarganya sendiri. Ayana menyampaikan bahwa sang ayah tidak suka dengan keputusannya hingga diacuhkan sampai 2 tahun.

"Orang tua pas kamu masuk Islam gimana?" tanya Dewi Sandra.

"Eum.. Mama saya tau... Bapak saya juga tau tapi dia tidak suka. Iya marah tidak mau ketemu selama 2 tahun," ungkap Ayana Moon.

Sampai-sampai, Ayana akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah karena tak mendapatkan restu orang tuanya untuk memeluk Islam.

Mengetahui hal tersebut, ayah Ayana sempat melarang putrinya itu pergi. Namun, Ayana tampak sudah bertekad bulat untuk meninggalkan rumah.

"'Jangan pergi, don't go! Jangan! Are you crazy? Stay here!'. And then, bye (Kemudian, selamat tinggal)," tuturnya menirukan percakapan dengan ayahnya kala itu.

Setelah pergi dari rumah, Ayana menceritakan bahwa dirinya sempat jatuh miskin usai meninggalkan rumah.

Awalnya ia menjadi mualaf pada 2012 ketika dirinya menginjak usia 18 tahun yang sudah penasaran dengan budaya di Timur Tengah. Bahkan setelah memeluk Islam ia menerima stigma negatif dengan sebagian orang Korea.