Serial dokumenter In The Name of God : A Holy Betrayal banyak menuai kontroversi. Hal ini akibat pengakuan korban yang dilakukan oleh pemimpin sekte sesat di Korea Selatan.
Diketahui, empat sekte sesat yang dibahas dalam tayangan Netflix ini melakukan pelecehan seksual pada pengikutnya. Para pemimpin sekte sesat tersebut juga disebut memiliki sifat menyimpang dan sadis.
Meski meraih kesuksesan, tetapi Cho Sung Hyun selaku sutradara dari serial dokumenter ini mengaku diteror dan diancam oleh pengikut aliran sesat ini.
Mengutip kanal YouTube Korea Reomit, sebelum penayangan “In The Name of God : A Holy Betrayal”, beberapa pihak memang menentang penampilan serial ini. Namun, karena Korea Selatan adalah negara yang tidak terlalu mencampuri urusan agama rakyatnya (sangat diberi kebebasan), sehingga pihak hukum pun memberikan lampu hijau untuk penayangan serial dokumenter ini.
"Setelah acara, harap menahan diri untuk tidak bertukar kartu nama atau alasan lainnya. Demi keselamatan sutradara Cho Sung Hyun, kami akan segera pergi setelah acara berakhir,” kata perwakilan Netflix saat konferensi pers (10/3) yang dikutip melalui Suara.com.
Meski menerima banyak ancaman mulai proses produksi hingga perilisan, Cho Sung Hyun tak gentar untuk terus melakukan tugasnya sebagai sutradara.
“Saya ingin mengungkapkan kebenaran dan membela para korban. Karena orang-orang terdekat saya juga ikut menjadi korban aliran sesat ini,” akunya.
BACA JUGA: Boy William Kasih Wejangan ke Atta Halilintar Soal Pernikahan, Netizen: Gimana Konsepnya?
Menurut laporan Koreaboo, keluarga serta teman-teman Cho Sung Hyun adalah orang yang dimaksud sebagai korban sekte sesat tersebut. Sehingga, “In The Name of God : A Holy Betrayal” adalah kisahnya sendiri yang harus disampaikan pada khalayak.
“Saya pikir saya perlu menangani topik ini, dan itu seperti mengerjakan pekerjaan rumah," tuturnya.
Konten seksual dalam “In The Name of God : A Holy Betrayal” ini memang menuai kontroversi. Namun, ini adalah upaya untuk mengungkapkan kebenaran yang dialami para korban.
“Poin pentingnya adalah seluruh isi (dokumenter) merupakan kebenaran. Sulit bagi kami untuk mendengarkan berbagai konten saat mengumpulkan testimoni karena ceritanya sangat memberikan trauma," tutup Cho Sung Hyun.
Bagaimana menurutmu? Sudah menyaksikan serial Netflix yang satu ini?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
TWS 'Last Festival': Nostalgia Perpisahan Sekolah Penuh Emosi
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Doyoung NCT 'The Story': Ceria Hidup Layaknya Healing dan Pelukan Hangat
Artikel Terkait
-
7 Drama Korea Tayang Desember 2024, Ada Squid Game Season 2!
-
Usai Mencoblos, Anies Berharap Jakarta Dipimpin Figur Pemersatu dan Minim Kontroversi
-
Layak Dinanti, Intip Trailer dan Jadwal Rilis One Hundred Years of Solitude
-
Squid Game 2 Rilis Teaser dan Poster, Ungkap Alasan Gi Hun Kembali ke Game
-
Bukan Adegan Ranjang, Gong Yoo Ungkap Peran Tersulit di Serial The Trunk
Entertainment
-
Sambut Musim Dingin, FIFTY FIFTY Rilis Single Album Bertajuk Winter Glow
-
3 Film Scarlett Johansson yang Pantang Dilewatkan, Ada Fly Me to the Moon
-
Usia 30-an Hwang In Yeop Masih Cocok Pakai Seragam Sekolah, Ini Rahasianya
-
Spoiler Episode 3 When the Phone Rings, Chae Soo Bin Ketahuan Jadi Pemeras?
-
Usung Genre Horor, Anime The Summer Hikaru Died Siap Tayang Tahun 2025
Terkini
-
Indonesia Perlu Waspadai Myanmar di AFF Cup 2024, Jadi Tim Kuda Hitam?
-
Malaysia Keringat Dingin Takut Dibantai Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
-
Review Film R.I.P.D: Petualangan Polisi dalam Menangkap Berbagai Roh Jahat
-
Dua Wakil Indonesia Alami Lonjakan Drastis dalam Ranking BWF World Tour 2024
-
Titus Bonai Sebut Ada Perbedaan Kondisi Dulu dan Saat Ini di Tim Nasional Indonesia