Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase
CEK FAKTA: Ruang Rahasia Ferdy Sambo Berisi Ratusan Bom dan Tulang Manusia, Benarkah? (Turnbackhoax.id)

Beredar kabar bahwa Ferdy Sambo memiliki ruang rahasia yang menyimpan hal mengejutkan.

Dalam kabar tersebut, ruang rahasia Ferdy Sambo diklaim berisi ratusan bom dan tulang/tubuh manusia.

Informasi yang dibagikan lewat video tersebut memperlihatkan foto thumbnail sejumlah orang yang tampak mengidentifikasi tulang belulang manusia.

Video tersebut diunggah dan dibagikan oleh kanal YouTube bernama 'Kabar news'. Begini narasi yang dituliskan dalam unggahan tersebut.

"GEGER PAGI INI || PUBLIK TERK3JUT, T£MUAN RATUSAN B0M & TUL4NG M3NUS!A DIRU4NG R4H4SIA SAMBO" tulis judul unggahan.

"RUANG RAHASIA SAMBO BERISI RATUSAN POTONGAN TUBUH MANUSIA & BOM," tulis keterangan pada thumbnail video.

Lantas benarkah klaim yang beredar itu?

CEK FAKTA: Ruang Rahasia Ferdy Sambo Berisi Ratusan Bom dan Tulang Manusia, Benarkah? (Turnbackhoax.id)

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, klaim soal temuan ratusan bom dan potongan tubuh manusia di ruang rahasia Ferdy Sambo adalah salah.

Isi video tersebut mengunggah video dari kanal YouTube resmi KOMPASTV berjudul “Sebelum Diperintah Sambo, Eliezer Sempat Simpan Steyr di Lemari Senjata Sambo Didampingi Putri” yang tayang pada 5 Januari 2023.

Sementara itu, narator dalam video membacakan artikel detik.com yang diunggah pada 14 Desember 2022. Judul artikel tersebut adalah “Cerita Eliezer soal Pintu Rahasia dan Lemari Senjata di Rumah Sambo”.

Adapula thumbnail tersebut tidak ada kaitannya dengan Ferdy Sambo, melainkan foto artikel the-past.com pada 18 Januari 2022 dengan judul “Pre-Columbian mass grave found in Peru”.

Foto itu adalah momen penggalian di area yang ditingggikan di kompleks Utzh An yang mengungkap kuburan massa yang berisi sisa 25 orang.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kabar temuan ratusan bom dan tulang manusia di ruang rahasia Ferdy Sambo adalah keliru.

Dengan demikian, informasi yang telah tersebar tersebut masuk dalam hoaks kategori konten manipulasi.