Baru-baru ini, aktris Jun Ji Hyun melakukan pemotretan dan wawancara dengan majalah Vogue Korea. Tampil di sampul majalah tersebut, Jun Ji Hyun memamerkan kecantikannya yang awet muda dan aura berkelas, sesuai dengan gelarnya sebagai ambassador Burberry Korea yang pertama.
Terlepas dari industri hiburan yang kompetitif, dengan penampilan aktingnya yang canggih dan kemampuannya dalam memilih proyek, Jun Ji Hyun berhasil mempertahankan statusnya sebagai bintang papan atas di industri hiburan Korea.
Saat ini, Jun Ji Hyun berusia 41 tahun dan sudah menikah serta dikaruniai dua orang anak. Saat ditanya apa yang membuatnya merasa lebih baik, Jun Ji Hyun mengatakan ia ingin memulai hari dengan baik untuk merasa bahagia.
Selain itu, bintang "Jirisan" itu juga berbagi rahasianya untuk tampil awet muda, terlepas dari usianya yang hampir menginjak 42 tahun bulan Oktober mendatang.
Ia rutin berolahraga dan memiliki kebiasaan makan yang sehat. Ia mengungkap bahwa menggabungkan latihan yang berbeda adalah cara untuk menjaga konsistensi dan tidak merasa bosan.
Ketika ditanya tentang bagaimana dirinya menyikapi kenangan lamanya sebagai aktris, Jun Ji Hyun berkata, "Ketika sebuah kenangan muncul di benak, itu tidak terlihat tua. Namun, ketika saya melihat anak-anak saya tumbuh dewasa, saya berpikir, 'Apa yang telah saya lakukan hingga saat ini?' Itu membuat saya sedih, kangen, dan iri."
Bicara soal keluarga, bintang "My Sassy Girl" itu tetap konsisten bahwa keluarga adalah prioritas utamanya. Sebagai imbalannya, anggota keluarganya juga melakukan yang terbaik untuk membantu aktris tersebut dalam mengejar karier aktingnya.
"Saya pikir Anda menjadi dewasa ketika Anda merasa lebih berharga hari ini daripada kemarin. Saya tahu saya telah melalui tahap tertentu dalam hidup saya dan waktu saya ke depan semakin terbatas, jadi saya tidak ingin menyia-nyiakan apa pun," tutur Jun Ji Hyun seperti dikutip dari KBIZoom (20/7/2023).
Pada titik kehidupan ini, Jun Ji Hyun juga semakin sadar akan waktu berharganya hingga setiap detik dan menitnya. Ia mengaku takut dan khawatir karena waktu cepat sekali bergulir.
"Saya paling takut dengan waktu yang berlalu dengan cepat. Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya memiliki waktu terbatas di masa depan, jadi saya ingin menghargai setiap harinya," ucap Jun Ji Hyun.
Merefleksikan pekerjaannya selama bertahun-tahun, Jun Ji Hyun mengatakan bahwa dirinya telah berjalan di jalan yang belum dipetakan. Ada kesalahan yang menyebabkan keraguan diri. Meski demikian, kesalahan tersebut telah membuatnya tumbuh menjadi dirinya hari ini.
Baca Juga
-
Mengenal ANBK: Penjelasan, Fungsi, dan Jadwal Pelaksanaannya Selama 2024
-
Cara Cek Jumlah Pelamar CPNS 2024, Instansi Mana yang Banyak Peminat?
-
Bergenre Thriller, Intip Pemeran Utama Drama Korea 'Such a Close Traitor'
-
Usung Genre Misteri, Intip 5 Pemeran Utama Drama Korea Bertajuk Pigpen
-
Sinopsis 'Love on a Single Log Bridge', Drama Korea Terbaru Joo Ji Hoon
Artikel Terkait
-
3 Pemain Bintang Korea Selatan yang Kini Bermain di Klub Top Eropa, No.1 Dikontrak PSG 5 Tahun
-
Asnawi Mangkualam Polesan Shin Tae-yong yang Makin Gacor di Korea
-
PREDIKSI 3 Pemain Persib yang Bakal Menggila jika Dilatih Park Hang-seo
-
Ulasan Drama Korea 'My Mister': Kisah Realita Hidup yang Menggetarkan Hati
-
Jadi Liar Hunter, 3 Fakta Karakter Kim So Hyun di Drama Korea My Lovely Liar
Entertainment
-
Debut 23 Juni, THEBLACKLABEL Perkenalkan Member Grup Co-ed ALLDAY PROJECT
-
Rilis Teaser, Film The Lost Bus Suguhkan Aksi Penyelamatan yang Dramatis
-
BOYS II PLANET Mulai Produksi, Simak Format Debut dan Tanggal Tayangnya
-
Doyoung NCT Mengenang Indah di Lagu Comeback Solo Terbaru Bertajuk Memory
-
7 Rekomendasi Film Romantis Korea yang Bikin Baper dan Terharu
Terkini
-
Ulasan Lagu Answer oleh ATEEZ: Pesan Kuat dari Perjalanan Mencari Jati Diri
-
Tragisnya Pemain Keturunan Malaysia, Dinaturalisasi Hanya untuk Bermain di JDT!
-
Dampak Nikel terhadap Ikan Pari dan Penyu: Raja Ampat Sudah Tak Aman
-
Review Film Love and Leashes, Eksperimen Cinta yang Unik di Dunia Kerja
-
Budaya Me Time: Self-Care, Self-Reward, atau Konsumerisme Terselubung?