Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Dini Sukmaningtyas
Hani EXID (Allkpop)

Ahn Hee Yeon atau lebih dikenal dengan Hani EXID mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk mencoba berakting di drama teater. Ia telah didapuk sebagai salah satu pemeran dalam teater "Three Days of Rain".

Hani membahas tentang dirinya yang terjun dalam drama teater dalam acara MBC Radio FM4U Lee Seok Hoon’s Brunch Cafe yang tayang pada Selasa (1/8/2023).

“Sudah lima tahun sejak saya mulai berakting. Saya telah menikmatinya selama ini, tetapi saya merasa itu tetap sama. Jadi, saya ingin mengisinya dengan tantangan baru, dan untungnya, saya mendapat tawaran untuk ikut bermain. Saya pikir saya bisa mencapai apa yang saya inginkan melalui akting teater,” tutur Hani seperti dikutip dari KBIZoom (1/8/2023).

Ia melanjutkan, “Saya sangat takut. Saya biasanya bermeditasi selama satu jam sehari, tetapi sebelum melakukan drama teater ini, saya bermeditasi selama satu jam penuh tanpa henti. Itu sangat membantu.”

Selanjutnya, Hani mengungkapkan rasa hormatnya kepada sang sutradara yang telah membantunya mengatasi berbagai kekhawatiran saat ia berakting di teater.

“Sutradara Oh Man Seok, yang saya hormati, menjelaskan aspek unik saya karena saya belum pernah berada di atas panggung sebelumnya. Dia mengatakan saya harus mengumpulkan energi untuk melawan 300 orang. Saya tidak dapat memahami ide itu pada awalnya, tetapi setelah berada di atas panggung, saya benar-benar memahaminya, dan rasanya saya terus mengembangkan kemampuan itu,” ungkap Hani.

Meskipun mendapat banyak perhatian selama aktivitasnya sebagai idola K-Pop, Hani sempat menghadapi kegagalan dalam peringkat untuk drama-drama yang ia bintangi.

Drama “Idol: The Coup” menerima rating pemirsa 0% untuk episode 12, sedangkan drama TV dan web lainnya juga gagal menarik banyak perhatian. Drama "Call It Love" yang baru dirilis juga mencatat hasil yang mengecewakan.

Sementara itu, drama teater "Three Days of Rain" adalah lakon yang menggali kebenaran para generasi tua melalui buku harian yang ditemukan saat memilah warisan seorang ayah arsitek terkenal dengan latar belakang tahun 1990-an dan 1960-an. Teater ini akan dimainkan hingga 1 Oktober di Teater Seni Hae Rang Universitas Dongguk.

Dini Sukmaningtyas