MA, anak Pinkan Mambo belakangan ini menjadi perbincangan publik lantaran kasus pelecehan seksual yang dialaminya saat berusia 12 tahun. Kejadian buruk yang dialaminya semasa kanak-kanak ini pun menimbulkan ketakutan dan trauma tersendiri padanya.
Meski begitu, MA mengaku melalui podcast bersama dr. Richard Lee, MARS pada Rabu, (2/8/2023), bahwa ia berusaha melawan semua trauma dan rasa sakitnya.
"Kamu ada ketakutan gak nanti ketika punya pasangan, kamu akan berpisah. Karena kan kamu (maaf) dari keluarga broken, ya," kata dokter kecantikan itu.
"Ada. Ada ketakutan. Tapi aku berusaha lawan ketakutan itu," balas MA.
Setelah mengobrol dan tahu semua hal yang dialami perempuan 17 tahun ini, dr. Richard pun akhirnya memberikan nasihatnya.
Menurutnya, di dunia ini 99% orang akan mengikuti pola yang dialami orang tuanya. Ketika orang tua mereka miskin, anak-anaknya juga cenderung akan miskin, orang tua-orang tua yang berpisah cenderung memiliki anak-anak yang di masa depan juga berpisah, dan seterusnya.
BACA JUGA: aespa Tampilkan Kepribadian Berbeda di Poster Karakter Sitkom Better Things
"Tapi, MA, ada 1% orang di dunia ini yang gak seperti itu. Mereka gak sama seperti orang tuanya. Jadilah 1% itu karena langkah yang kamu ambil untuk speak up ini sudah 100% benar," tutur dr. Richard.
Ia menambahkan bahwa MA berpotensi untuk tidak mengulang kisah orang tuanya yang berpisah dan meski ia memiliki pengalaman pahit di masa lalu asal remaja cantik ini belajar dari kesalahan.
"Orang cenderung akan miskin kalau orang tuanya miskin kan karena mereka gak berusaha merubah keadaan itu, mereka ga belajar. Jadi hanyut dan bisa sampai turun-temurun semuanya miskin. Tugas kamu sekarang stop rantai ini. Berhenti sampai di kamu," imbuh dr. Richard.
Ia juga meyakinkan MA bahwa perempuan itu masih memiliki masa depan yang panjang dan bisa berbahagia di masa depan. Mendengar nasihat sang dokter, raut wajah MA pun berubah lebih ceria karena merasakan dukungan yang tulus.
dr. Richard juga memberi nasihat dengan tegas bagi pelaku kejahatan seksual di luar sana agar tidak lagi menyentuh anak di bawah umur.
"Mau pakai yang berbayar atau kalian mau ngapain, saya ga ikut campur ya. Tapi jangan sentuh anak-anak yang masih punya masa depan panjang, yang gak tahu apa-apa, yang tidak berdosa," tuturnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tak Hanya Sesama Teman, Saat Guru dan Dosen Juga Jadi Pelaku Bully
-
Kisah Relawan Kebersihan di Pesisir Pantai Lombok
-
Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
-
Ricuh Suporter Bola hingga War Kpopers, Saat Hobi Tak Lagi Terasa Nyaman
-
Budaya Titip Absen: PR Besar Guru Bagi Pendidikan Bangsa
Artikel Terkait
Entertainment
-
5 Rekomendasi Drama China Zhao Yaoke, Mantan Member KOGIRLS
-
Punya Mata Batin, Sara Wijayanto Akui Belajar dari Makhluk Tak Kasat Mata
-
Sambut Akhir Pekan, Ini 5 Rekomendasi Drama China Fantasi yang Tayang 2025
-
Cillian Murphy Diincar Kembali Main dalam Film Ketiga 28 Years Later
-
Tepis Isu Nepotisme, Wulan Guritno Beberkan Proses Casting Shaloom Razade
Terkini
-
Review Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Potret Realistis Kehidupan Mahasiswa Indonesia
-
Ini 3 Top Skill yang Dicari HR Kalau Kamu Mau Mulai Karir Kerja Remote
-
Janji Kesetaraan Tinggal Janji, Pesisir Masih Tak Aman bagi Perempuan
-
Topeng Ceria Korban Bullying: Mengapa Mereka Tampak Baik-Baik Saja?
-
CERPEN: Liak