Apa itu shoegaze? Kalau kita perhatikan, kata "shoegaze" terbentuk dari dua kata bahasa Inggris, yaitu “shoe” yang artinya “sepatu” dan “gaze” yang artinya “menatap”. Lantas, apa hubungannya dengan musik?
Shoegaze merupakan sub-genre yang terbentuk dari gerakan musik di Inggris yang muncul sekitar akhir tahun 80-an hingga awal 90-an. Nama “shoegaze” sendiri bermula dari gelagat gitaris band-band di Inggris pada era tersebut yang kebanyakan menunduk seperti memandangi sepatu mereka selama bermain di atas panggung. Kenapa menunduk?
Rupanya, yang sebenarnya mereka lakukan adalah menggunakan pedal untuk memberikan efek-efek suara pada gitar yang mereka mainkan. Efek-efek dari pedal yang mereka gunakan itulah yang menciptakan identitas musik shoegaze dengan suara gitar yang berisik dan nyaring seolah memiliki suara yang berlapis-lapis tebal, sehingga vokal seolah tidak begitu penting dalam musik shoegaze.
Puncak kejayaan musik shoegaze memang telah lama berlalu. Meskipun begitu, shoegaze masih memikat pendengar-pendengar musik hingga hari ini, lho! Kamu mungkin akan menjadi salah satunya kalau mendengarkan lagu-lagu dari sub-genre shoegaze ini.
1. Drop Nineteens - Winona
Kabar baik, Winona cukup ramah di telinga untuk didengar oleh kamu yang belum terlalu kenal dengan genre shoegaze. Lagu ini tidak membuatmu kewalahan dengan gitar yang ribut, kamu bahkan bisa mendengar lirik lagu ini dengan cukup jelas karena vokal yang tidak menyatu samar-samar dengan instrumental seperti kebanyakan lagu-lagu shoegaze. Namun, lagu ini bisa memberimu "gambaran kasar" akan warna musik shoegaze tanpa harus membuat telingamu kaget.
2. The Jesus and Mary Chain - Just Like Honey
Band yang beranggotakan William Reid dan Jim Reid bersaudara ini merupakan satu dari sekian banyak band yang memberikan pengaruh awal pada musik shoegaze. Meskipun melodinya sederhana, penggunaan efek distorsi pada gitar mengalir renyah mengiringi lirik manis lagu Just Like Honey yang terdengar seperti bisik-bisik.
3. My Bloody Valentine - When You Sleep
Pertama-tama, jangan tertipu dengan judul lagu ini. When You Sleep justru bisa bikin orang yang tidur nyenyak jadi terbangun karena suara gitar yang sangat nyaring. My Bloody Valentine merupakan band shoegaze yang fenomenal pada era-nya lewat gebrakan salah satu album paling berpengaruh dalam sejarah musik shoegaze, yaitu loveless. Merupakan single pertama dari album Loveless, When You Sleep adalah lagu yang tepat untuk memulai perkenalan dengan genre shoegaze. Vokal Bilinda Butcher dan Kevin Shield yang berpadu lembut sepanjang lagu menciptakan kontras yang cantik dengan instrumental berisik lagu ini.
4. Slowdive - When the Sun Hits
Berasal dari band yang juga memadukan unsur ambient dengan shoegaze pada musik mereka, lagu ini punya tekstur suara yang tidak terlalu kasar sebab iringan gitar utama masih terdengar cukup “bersih”. Walaupun demikian, bersiaplah ketika hentakan drum mulai berdentum membawamu ke bagian chorus, pada detik inilah lagu When the Sun Hits akan mulai mengaduk-aduk telingamu.
5. Ride - Like A Daydream
Dalam genre shoegaze, gitar biasanya mendapat perhatian utama, tetapi lagu yang satu ini menyoroti pentingnya peran instrumen drum melalui permainan Loz Colbert yang mengikat Like A Daydream ini menjadi kurang lebih lagu tiga menit yang solid dalam balutan harmoni vokal Andy Bell dan Mark Gardener yang serasi.
Bagaimana? Sudah penasaran untuk mengulik genre shoegaze lebih jauh lagi?
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Tantang Diri Sendiri, Kai EXO Usung Banyak Genre di Album Baru Wait on Me
-
Far East Music City Umumkan Penjualan Tiket Kang Daniel, EXID & Olivia Marsh di Indonesia!
-
Rayakan Paskah 2025: Ini Dia Lagu Rohani yang Bikin Ibadahmu Lebih Bermakna
-
Lagu Kick Start Karya Ampers&One: Lawan Pikiran Takut dan Tak Gentar Hadapi Tantangan
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
Entertainment
-
Tantang Diri Sendiri, Kai EXO Usung Banyak Genre di Album Baru Wait on Me
-
Park Bo Young Ambil Peran Ganda dalam Drama Baru, Visualnya Bikin Pangling
-
Resmi Bersaing, Jumbo dan Pabrik Gula Kini Selisih 500 Ribu Penonton
-
Bersaing Sengit, Komang dan Qodrat Tembus Dua Juta Penonton di Bioskop
-
Penampilan Jang Wonyoung di Acara Pop-Up Innisfree Tarik Perhatian Netizen: Seperti Peri!
Terkini
-
4 Ide OOTD Youthful ala Jiwoo Hearts2Hearts, Sederhana tapi Tetap Memikat!
-
Blak-blakan! Sandy Walsh Ngaku Beruntung Bela Timnas Indonesia Sejak Awal
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak
-
Benarkah 'Kerja Apa Aja yang Penting Halal' Tak Lagi Relevan?