Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizka Utami Rahmi
Artis Maudy Ayunda (Instagram/maudyayunda)

Maudy Ayunda belum lama ini memberikan klarifikasi mengenai pernyataannya yang sempat viral beberapa waktu lalu mengenai keinginannya menghapus soal pilihan ganda jika ia menjadi menteri pendidikan.

Video Maudy Ayunda tersebut lantas jadi viral dan membuat netizen ramai-ramai mengkritiknya.

Dalam podcast bersama Denny Sumargo artis cantik dan berbakat itu lantas mengklarifikasi videonya yang viral.

Maudy Ayunda menilai hal tersebut merupakan sebuah jawaban spontan dari pertanyaan cepat yang ditanyakan seorang TikToker.

"Jadi awal itu viral, aku sebenarnya agak kaget, karena kan itu konteksnya aku tuh lagi ditanyain sama Felisha TikToker. Terus abis itu konteksnya adalah aku merasa harus jawab cukup cepat dalam beberapa detik," kata Maudy Ayunda dikutip pada Selasa (17/10/2023).

"Nah jawaban yang aku come up with itu adalah sesuatu yang hari itu lagi muncul di kepalaku karena aku pernah nulis paper lah soal itu, tapi aku juga sebenernya gak pernah bilang kita harus menghapus pilihan ganda," terang Maudy.

"Aku cuma lagi bilang kayanya assesment tuh satu hal yang bisa kita improve on dengan cara dibuat lebih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang mengarah ke critical thinking yaitu salah satunya open ended question itu," lanjutnya.

Karena pernyataannya itu, nama Maudy Ayunda menjadi viral. Tidak sedikit hujatan yang datang kepadanya setelah statement tersebut beredar di media sosil.

Artis lulusan Oxford University itu dinilai tidak realistis karena soal pilihan ganda bisa mempersulit administrasi guru-guru di sekolah.

Padahal Maudy Ayunda mengaku dirinya tidak menyebut akan merubah kebijakan dan tidak memiliki tendensi untuk menjadi menteri pendidikan.

"Kenapa sampe viral aku rasa karena orang mungkin ngira itu aku officially menyampaikan sebuah kebijakan di mana ya sebenarnya it's an idea yang keluar karena a quick TikTok question," kata Maudy

Maudy Ayunda mengaku sekarang lebih berhati-hati jika akan membahas sebuah informasi yang serius dalam sebuah platform jika ia tidak bisa menjelaskan konteks dengan sepenuhnya.

Dengan adanya informasi yang setengah-setengah, Maudy menganggap stetementya menjadi disalahartikan hingga masuk dalam clickbait culture.

"Karena kalau nggak, jadi rentan bisa masuk clickbait culture jadi orang mungkin salah ngerti atau ada misinterpretasi atau gimana gitu," tutup Maudy.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizka Utami Rahmi