Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Athar Farha
Film Eksil (Lembaga Sensor Film)

Kabar gembira tersiar. 'EKSIL', sebuah karya berupa film dokumenter yang meraih Piala Citra di Festival Film Indonesia pada 14 November 2023, sebagai Film Panjang Dokumenter Terbaik, akhirnya di tahun 2024, akan menghiasi layar bioskop Indonesia.

Kemenangan Film Eksil menandai pengakuan atas keunggulan film ini dalam mengangkat kisah dramatis kehidupan orang-orang Indonesia yang mengalami pelarian dan pengasingan ke Eropa pada peristiwa Gerakan September Tiga Puluh tahun 1965.

Dalam penggarapan film ini,  terungkap, bahwa Lola Amaria, seorang sutradara perempuan yang telah sukses menyutradarai karya-karya seperti 'Lima' dan 'Jingga', merupakan sutradara Film Eksil.

Film ini menjadi proyek ambisius yang membongkar narasi pahit di balik tuduhan sebagai komunis pada masa yang kelam dalam sejarah Indonesia.

Melibatkan narasi yang kuat dan visual yang mendalam, 'EKSIL' berusaha meresapi dan menggambarkan betapa sulitnya kehidupan para eksil di tanah asing.

Dengan kepiawaiannya, Lola Amaria berhasil menangkap esensi perasaan, pengorbanan, dan ketidakpastian yang dirasakan oleh para tokoh utama dalam perjalanan mereka yang sulit ini.

Penghargaan yang diterima film ini menunjukkan apresiasi yang tinggi dari komunitas perfilman Indonesia terhadap kualitas penyajian cerita dan penggarapan yang luar biasa.

Nggak hanya menghibur, 'EKSIL' juga memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana tragedi sejarah dapat membentuk dan mengubah takdir individu.

Dengan antusiasme yang tinggi, tanggal 1 Februari 2024, menjadi hari yang ditunggu-tunggu untuk penonton bioskop di Indonesia.

Namun, perlu diperhatikan bahwa film ini akan tayang terbatas, sehingga menambahkan elemen eksklusivitas yang semakin meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk menyaksikan masterpiece dokumenter ini di layar lebar. 

Namun, pada dasarnya, keterbatasan tayang itu, sebenarnya nggak hanya tentang eksklusivitas semata, melainkan juga mengenai minat tonton masyarakat Indonesia yang cenderung mengabaikan film dokumenter.

Alih-alih sineas menayangkan di banyak bioskop dalam waktu lama, nyatanya sejak awal pun telah menyadari, mungkin nggak akan banyak penonton yang duduk di bangku bioskop. Semoga saja prediksi ini salah total. 

Maka dengan kabar baik ini, tentunya Film Eksil, diharapkan mampu membawa banyak penonton untuk ikut meresapi pengalaman sinematik yang jarang ditemui, sekaligus mendukung industri perfilman Indonesia yang semakin berkembang.

'Eksil' juga diharapkan menjadi tonggak penting dalam sejarah perfilman Indonesia, sehingga memberikan sorotan pada peristiwa bersejarah yang masih menciptakan luka dan memori yang mendalam dalam jiwa bangsa. 

Ah, film Eksil tentunya patut dinantikan di bulan Februari mendatang. Selamat menantikan filmnya tayang, ya. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Athar Farha