Beberapa aktor drama Korea meminta bayaran yang selangit, K-drama industri dikatakan sedang dalam masalah besar. Hal ini terjadi lantaran beberapa berita yang menyebutkan bahwa para aktor yang membintangi drama Korea meminta bayaran hingga 1 M Won atau setara dengan Rp12M per episodenya.
Dikutip dari unggahan akun Instagram @kdramanews.id, berdasarkan pertemuan industri drama saat ini, para manajer produksi menuturkan pendapat mereka mengenai berbagai permasalahan yang tengah mereka hadapi terkait produksi sebuah drama.
Dikatakan bahwa meningkatnya biaya produksi saat ini salah satunya karena pesatnya peningkatan biaya pemeran utama, sehingga mengakibatkan menurunnya penyelesaian produksi. Seorang peserta dari perusahaan penyiaran yang hadir dalam pertemuan itu berkata bahwa biaya penampilan aktor merupakan salah satu hal yang serius.
“Masalah yang selalu muncul dalam proses negosiasi saat melakukan banyak hal adalah biaya penampilan aktor, dan karakter utama sekarang bukan satu miliar won untuk seluruh episode, tetapi satu miliar won per episode, dan sekarang waktunya telah tiba untuk menemukan beberapa langkah penyelamatan diri,” ujar salah satu peserta pertemuan tersebut.
Salah satu perwakilan dari perusahaan produksi drama juga mengatakan bahwa ada kesulitan mengenai biaya yang telah ditetapkan oleh beberapa aktor yang meminta bayaran tinggi per episodenya tersebut.
“Kami baru-baru ini memilih aktor sambil mempersiapkan pekerjaan, dan mereka meminta 400 juta won, 650 juta won, dan 700 juta won per episode. Saat ini, ada kesulitan karena biaya yang besar berpusat pada platform OTT global seperti Netflix. Faktanya, mereka membayar lebih dari angka yang terlihat di media dan artikel,” ujar perwakilan tersebut.
Korea juga telah sepakat bahwa penting kiranya untuk menetapkan pedoman yang wajar dan sehat terkait biaya untuk bayaran aktor. Tiongkok sendiri telah diberitahu bahwa bayaran aktor tidak boleh melebihi 40% dari total biaya produksi dan biaya pemeran utama tidak boleh melebihi 70% dari biaya penampilan.
“Sangat disayangkan melihat tidak banyak ekstra dalam adegan perang berskala besar karena keterbatasan biaya produksi. Saya tidak dapat menggunakan bagian-bagian ini meskipun saya menginginkannya karena itu menghabiskan banyak biaya produksi,” ujar seorang pejabat dari sebuah perusahaan penyiaran.
Bagaimana menurutmu?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
Entertainment
-
IDID Melawan Batasan dan Tetap Jadi Diri Sendiri di Lagu Terbaru, Push Back
-
Sinopsis Bison: Kaalamaadan, Film India Terbaru Dhruv Vikram di Netflix
-
Pengacara Sarwendah Bantah Klaim Nafkah Rp200 Juta, Begini Klarifikasinya
-
Dari Anak Petani, Kini Rivel Sumigar Jadi Kreator dengan Jutaan Pengikut!
-
Lula Lahfah Diingatkan Sahabat soal Reza Arap, Respons sang Ibu Bikin Kaget
Terkini
-
3 Flat Shoes di Bawah 200 Ribu yang Bikin Look Makin Chic
-
Filosofi Menanam Bunga Matahari untuk Tumbuh di Tengah Quarter Life Crisis
-
Meraba Realita Musisi Independen yang Hidup dari Gigs Berbayar Seadanya
-
Bikin Wangi Seharian! 3 Parfum Pria Cocok Banget Buat Kado Pacar
-
Segera Diumumkan, Pelatih Baru Skuat Garuda Harus Rela Dirundung Standar Tinggi Warisan STY