Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Muhamad Ali
Poster film 'The Walking Dead: The Ones Who Live' (IMDb)

Hampir empat belas tahun setelah penayangan perdana The Walking Dead, AMC kembali menggoda para penggemar dengan spin-off terbaru mereka, The Walking Dead: The Ones Who Live.

Serial ini dihadirkan untuk melanjutkan perjalanan cinta antara tokoh ikonik, Rick Grimes (diperankan oleh Andrew Lincoln), dan Michonne (diperankan oleh Danai Gurira). Namun, kendati penuh ambisi, kelanjutan ini masih terasa sulit untuk mencapai ketinggian yang dicapai oleh seri utamanya.

Sinopsis The Walking Dead: The Ones Who Live

The Ones Who Live memulai kisahnya di ambang penutupan The Walking Dead, nasib Rick dan Michonne masih tergantung.

Rick, yang telah kelelahan dengan kehidupan pasca-apokaliptik, mendapati dirinya terikat dengan Civic Republic Military (CRM), sementara Michonne terus bertahan dengan harapan bahwa takdir akan menyatukan mereka kembali.

Pollyanna McIntosh kembali memerankan sebagai Jadis Stokes, anggota CRM yang menjadi target Michonne karena perannya dalam hilangnya Rick.

Tidak hanya melanjutkan kisah cinta Rick dan Michonne, The Ones Who Live memperkenalkan karakter baru yang memberikan warna baru pada alur cerita.

Lesley-Ann Brandt memerankan Command Sergeant Major Pearl Thorne dan Terry O’Quinn muncul sebagai Major General Beale, tokoh jahat baru dalam dunia The Walking Dead.

Keberanian karakter baru juga terlihat melalui penampilan Matthew August Jeffers sebagai Nat, seorang penemu berani yang menarik perhatian Michonne dalam pencarian putus asa untuk menemukan Rick.

Dengan Rick terjebak di jantung CRM, cerita menunjukkan bahwa misinya untuk melarikan diri adalah tugas yang nyaris tidak mungkin.

Cerita Rick dalam The Ones Who Live memunculkan nuansa baru dibandingkan dengan perjuangan Daryl Dixon dalam seri utama, dengan fokus yang lebih kuat pada pengkhianatan dan keinginan untuk bertahan hidup.

Trailer untuk serial ini telah menggoda penggemar dengan memperlihatkan bahwa Rick dan Michonne harus menghadapi tantangan yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Performa Memesona dan Kreativitas di Belakang Layar

Andrew Lincoln dan Danai Gurira memberikan penampilan yang memukau, dengan sejarah bertahun-tahun mereka bersama meningkatkan ketegangan menjadi tingkat yang lebih tinggi.

Gurira, selain sebagai aktris utama, juga memberikan kontribusi sebagai penulis dalam spin-off ini, menulis satu episode yang sepenuhnya mengendalikan perjalanan emosional Michonne.

Meskipun momen tertentu berhasil memikat, penulisan serial secara keseluruhan masih meninggalkan keinginan yang tidak terpenuhi.

Satu hal yang menjadi kelemahan The Ones Who Live adalah pacing ceritanya yang terkadang lambat. Hal ini membuat narasi terasa kurang terfokus, dan jika penulisan mampu menyamai energi dari penampilan di layar, serial ini berpotensi mendekati kejayaan musim awal The Walking Dead.

Meskipun adegan aksi dengan gerombolan walker cukup mengesankan, kegembiraan terkadang terhanyut dalam percakapan berlebihan mengenai arti hidup dan survival.

Dengan puluhan tahun sebelumnya memberikan wawasan cukup tentang perasaan karakter terhadap krisis zombie, serial ini terkadang terjebak dalam berbicara daripada bertindak.

Meskipun memiliki performa yang memikat, adegan aksi yang intens, dan premis menarik, The Walking Dead: The Ones Who Live tetap menjadi tambahan yang solid untuk waralaba populer ini.

Namun, penulisan yang tidak merata dan beban dari alam semesta yang telah berlangsung lebih dari satu dekade memperlambat cerita, mengorbankan konflik utama demi sesuatu yang tidak mendekati dampak yang dihasilkan The Walking Dead pada budaya pop di musim awalnya.

Penggemar setia The Walking Dead mungkin akan menemukan banyak hal untuk dicintai dalam spin-off ini, tetapi penonton casual mungkin tidak begitu terpikat dengan seri zombie terbaru dari AMC.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Muhamad Ali