Pernah tidak mencicipi perasaan bittersweet serta merasa ‘ditelanjangi secara moral’ ketika kamu mendengarkan sebuah lagu? Itu yang saya rasakan ketika mendengarkan lagu berjudul “Everybody Wants to Rule the World”.
Lagu ini dibawakan oleh band asal Inggris bernama Tears for Fears. Rilis pada 22 Maret 1985, lagu dengan judul panjang dan to the point ini dipenuhi dengan banyak efek synth yang memang populer pada tahun 80-an.
Band yang beranggotakan Curt Smith dan Roland Orzabal ini memand dikenal sebagai band yang aktif dalam genre new wave dan synth-pop. “Everybody Wants to Rule the World” adalah lagu pelopor yang membawa nama mereka dikenal oleh banyak orang di dunia.
Video musik lagu ini berisi sorotan acak dengan kamera analog yang diselingi oleh penampilan band yang berada di dalam studio. Adegan-adegan random yang sebagian besar diambil di sebuah jalan raya seolah menyatakan bahwa hidup ini memang tidak bisa ditebak jalan ceritanya.
Alunan ritme drum yang stabil sepanjang lagu serta iringan keyboard synth dan gitar elektrik yang tidak berlebihan membuat keseluruhan “Everybody Wants to Rule the World” sebagai lagu yang relatif tenang dan cukup nyaman didengarkan sambil beraktifitas.
Walaupun pesan utama dari lagu ini sudah bisa diketahui dari judulnya, lirik di bagian verse dan chorus memberikan makna dalam yang membuat pendengarnya seolah-olah diberi peringatan pahit mengenai kenyataan hidup dalam balutan melodi yang manis.
Acting on your best behaviour / Turn your back on Mother Nature / everybody wants to rule the word
Di chorus pertama, kita sudah disindir mengenai perilaku manusia yang bisa bertindak mencurangi takdir dan berusaha agar bisa menguasai dunia ini.
Most of freedom and of pleasure / Nothing ever lasts forever / Everybody wants to rule the world
I’m so glad we’ve almost made it / So sad they had to fade it / Everybody want to rule the world
Di bagian chorus berikutnya, Tears for Fears mengingatkan bahwa terlepas dari rasa kebebasan dan kepuasan yang didapatkan kekuasaan, hal tersebut tidak dapat bertahan selamanya dan ambisi untuk menguasai dunia mungkin tidak akan pernah bisa terwujud. Pesan yang menampar manusia terhadap realita ini memberikan rasa sedih bercampur ironi yang seolah berkata “Setiap manusia memiliki hasrat untuk menguasai dunia, tapi hal tersebut tidak akan bisa pernah dicapai.”
Apakah kamu sudah pernah mendengar lagu legendaris ini?
Baca Juga
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
"to: the future you", Hadiah Valentine Manis dari Verenathania
-
Ajakan Anti Gagal Move-On dalam The Loudr 'Takkan Kucari Lagi'
-
Bukti Nyata Kasih Seorang Ibu dalam Seo Moontak 'Ballad of The Witches' Road'
-
'Stuck' 82MAJOR: Berani Nyeleneh dengan Konsep Old-School Hip-Hop
Artikel Terkait
-
ASTRO & Friends 'Moon' Ungkapan Cinta dan Kerinduan untuk Mendiang Moonbin
-
Due Tahun Kepergian Moonbin, Moon Sua Cover Lagu Always Remember Us This Way
-
Super Junior L.S.S. 'Pon Pon' Penuh Percaya Diri dan Bebas Lakukan Apa Pun
-
Ultah ke-30, Tipe-X Gelar Tur Orkestra dan Rilis Album ke-8
-
Kumpulan Lirik Lagu Rohani Jumat Agung untuk Mengenang Penyaliban Yesus
Entertainment
-
Taemin Buka Suara Soal Rumor Kencan dengan Noze, Minta Fans Tetap Percaya
-
5 Rekomendasi Drama China tentang Siluman, Ada The Demon Hunter's Romance
-
Kai EXO Suguhkan Nuansa Gurun Misterius di Teaser MV Pertama 'Wait On Me'
-
Semarak Kartini, 5 Sutradara Perempuan Sinema Indonesia
-
Zoe Kravitz Diincar Jadi Sutradara Film How to Save a Marriage
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku