Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Eunike Dewanggasani
Kolase foto single art Agatha All Along 'Ballad of The Witches' Road' dan Seo Moontak (Instagram/seomoontak)

Apa yang muncul dalam benakmu ketika mendengar kata penyihir?  Seri bertajuk Agatha All Along yang dirilis oleh Marvel Television mencoba untuk menjelajahi topik penyihir dengan plot, lagu, sinematografi, serta pesan-pesan bermakna dari setiap karakter di dalamnya.

Dalam seri ini, lagu berjudul 'Ballad of The Witches' Road' memiliki delapan versi.  Versi-versi tersebut adalah Sacred Chant Version, True Crime Version, Lorna Wu's Version, Cover Version, Score Version, Nicky's Version, Agatha Through Time Version, dan Pop Version.  Salah satu versi yang paling berkesan bagi banyak penggemar Marvel adalah Lorna Wu's Version yang muncul di episode empat.

Mengutip Marvel.com, Alice Wu-Gulliver (diperankan oleh aktris Ali Ahn) menyadari bahwa ibunya, Lorna Wu, yang adalah seorang bintang rock star melindunginya dari kutukan turun temurun melalui lagu 'Ballad of The Witches' Road' yang direkam dalam versinya sendiri pada tahun 1970-an.

Berbeda dari versi-versi lain, versi Lorna Wu yang dinyanyikan oleh penyanyi Seo Moontak asal Korea Selatan ini didominasi oleh banyak unsur lagu rock. Suara Seo Moontak yang serak dan bertenaga dengan apik menjadi perantara pesan antara penyanyi kepada pendengar.  

Iringan dari synth keyboard yang dipadukan dengan bass, gitar akustik, gitar elektrik, serta suara gemericing lonceng membuat lagu ini terdengar seperti lagu medieval yang mendapatkan sentuhan modern.

Bagian yang menjadi highlight utama lagu versi Lorna Wu ini adalah bridge tambahan yang berisi pesan dari Lorna kepada anaknya, Alice. Usut punya usut, bagian bridge ini ternyata adalah mantra pelindung yang dibuat oleh Lorna agar Alice selalu dilindungi dari roh kutukan yang menghantui seluruh keturunan wanita di keluarga mereka.

If I can't reach you / Let my song teach you / All you need to keep our love alive
If I can't hold you / Remember what I told you / It's the only way we survive / We survive

Setelah itu, telinga pendengar disambut oleh permainan gitar elektrik solo sebelum akhirnya masuk ke chorus terakhir yang bagian pertamanya hanya dinyanyikan dengan iringan kick drum, lalu diikuti oleh full aransemen instrumen di paruh kedua beserta tambahan harmonisasi, menciptakan klimaks yang sempurna sebelum lagu ini berakhir.

Berdasarkan wawancara dengan The Koalition, Kristen Anderson-Lopez dan Robert Lopez selaku pencipta lagu ini bercerita bahwa lagu 'Ballad of The Witches' Road' versi Lorna Wu adalah lagu paling pertama yang mereka ciptakan untuk dijadikan dasar dari versi-versi lain 'Ballad of The Witches' Road' di sepanjang seri.

Peran penting lagu tema yang menjadi dasar plot cerita Agatha All Along

para pemain seri Agatha All Along (marvel.com)

Daya tarik dari lagu 'Ballad of The Witches' Road' adalah tersedianya banyak versi yang memiliki aransemen berbeda tergantung tujuan dan latar waktu yang menyesuaikan jalannya alur cerita dalam Agatha All Along.

Berdasarkan analisis dari Alex Poole, versi Lorna Wu yang genre-nya cenderung rock ini menjadi spesial karena ia adalah lagu yang diciptakan untuk melindungi seseorang alih-alih untuk membuka 'Witches Road' seperti versi-versi lain.  Selain itu, versi Lorna Wu adalah lagu yang dibuat untuk dinyanyikan secara solo alih-alih secara grup.

Dengan frekuensi berbagai jenis versi 'Ballad of The Witches' Road' yang muncul di sepanjang seri Agatha All Along, penonton diajak untuk menyelami kembali mengenai sosok, sejarah, serta prasangka yang melekat dalam benak masyarakat mengenai penyihir.

Seri ini memiliki pesan feminisme yang kuat; ceritanya dibuat berfokus menjelajahi peran wanita melampaui batas waktu dan ruang.  Setiap peran dalam cerita ini memiliki masalah dan masa lalu masing-masing yang bersumber pada paradigma wanita zaman dahulu yang kerap kali secara tidak adil dituduh sebagai penyihir dan dibungkam oleh masyarakat.

Jika dilihat dari berbagai macam latar belakang pekerjaan para tokoh utama, seri ini membuktikan bahwa wanita memiliki banyak kemampuan untuk menjadi apa yang mereka inginkan: pengusaha, polisi, cenayang, ibu rumah tangga, dan dokter.  

Dalam segi peran,  jalan cerita di Agatha All Along menampilkan berbagai sisi wanita sebagai seorang anak, seorang ibu, seorang kekasih, seorang teman, seorang mentor, seorang guru, seorang rekan, serta seorang pengkhianat.

Ada banyak spektrum sifat yang dijelajahi dalam seri ini: wanita bisa menjadi sosok yang kuat, independen, penuh kasih sayang, pemaaf, dan bebas mengungkapkan jati diri.  Tidak hanya yang baik-baik saja, wanita juga bisa menjadi seseorang yang culas, egois, cerdik, pendendam, jahat, dan skeptis.

Meskipun akhir cerita dari Agatha All Along mungkin tidak sesuai dengan harapan seluruh penggemar Marvel, seri ini telah berhasil menjadi suntikan moral yang besar karena berhasil mengungkapkan berbagai aspirasi wanita yang sebelumnya masih tabu dan tidak banyak diperbincangkan dalam masyarakat.

Sudahkah kamu menonton seri yang berjumlah 9 episode ini?  Kamu bisa binge-watch seluruh episodenya melalui aplikasi Disney+ Hotstar.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Eunike Dewanggasani