Film Korea 'Exhuma' terus merajai box Office di Korea Selatan sejak penayangan perdananya di bulan Februari. Saat ini hampir menyentuh angka 10 juta penonton di negara asalnya dan masih terus akan berlanjut. Sedangkan di Indonesia, per tanggal 21 Maret telah tercatat dua juta penonton.
Lantas apa yang membuat film ini menjadi digandrungi oleh banyak orang? Padahal sebagai film horor, 'Exhuma' tidak banyak menonjolkan hantu yang biasanya menjadi tokoh utama. Atau adegan jumpscare dari hantu yang mengejutkan. Tapi film ini berhasil mengangkat misteri dari sisi lain.
Dengan menggabungkan berbagai unsur, film 'Exhuma' hadir menjadi sebuah tontonan horor yang tidak biasa. Simak selengkapnya dalam penjelasan berikut.
1. Shamanisme
Sebenarnya, hal-hal yang berbau perdukunan sudah sangat lekat dengan genre horor. Namun yang berbeda dalam film ini shamanisme menjadi poin utama yang menonjol.
Bahkan ritual daesalgut yang dilakukan oleh Hwa Rim (Kim Go Eun) memang dibuat sangat detail untuk membangun rasa percaya pemirsa. Bahwa Hwa Rim sebagai dukun muda ternyata sangat andal dalam pekerjaannya.
Ritual pemindahan sial pada babi juga memberikan efek menyeramkan sendiri. Perpaduan musik yang ditabuh Bong Gil (Lee Do Hyun) dan mantra yang dinyanyikan oleh Hwa Rim memberikan ketegangan yang menakutkan.
Adegan menyayat babi yang sadis juga menegaskan bahwa ini adalah ritual berbahaya, jika salah langkah bisa berakibat fatal. Membuat pemirsa tenggelam dalam ketegangan ritual ini.
2. Fengshui
Fengshui selama ini secara umum hanya diketahui untuk menentukan pengaturan spasial seperti hadap rumah, bentuk bangunan, hingga letaknya. Agar aliran energi bisa bersinergi dengan suatu bangunan dan menyebabkan hal-hal baik datang ke tempat tersebut.
Dalam film 'Exhuma' karakter Kim Sung Deok (Choi Min Sik) juga menerima pekerjaan untuk mencarikan tanah pemakaman yang bagus untuk mendiang.
Ia dianggap ahli sehingga dihubungi oleh Hwa Rim. Kim Sung Deok bahkan bisa merasakan apakah tanah tersebut memiliki fengshui yang baik dengan memakannya.
3. Sejarah yang Melatarbelakangi
Poin terpenting dalam film ini membuat misterinya menjadi lebih dalam adalah keterkaitan dengan sejarah antara Korea Selatan dan Jepang.
Sejarah antar dua negara ini menciptakan misteri yang membuat penonton berpikir lebih keras dan menciptakan keseruan sendiri tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan peti mati misterius yang dikuburkan secara vertikal.
Pemirsa juga bisa menggali lebih dalam sejarah antara Jepang dan Semenangjung Korea, tentang penjajahan Jepang atas Korea, serta sejarah mengenai pasak besi yang dipercaya oleh masyarakat Korea Selatan. Unsur inilah yang membuat film horor 'Exhuma' terasa nyata dan dekat dengan penonton.
4. Kepercayaan
Film ini melibatkan kepercayaan dan berbagai agama, mengingat Korea Selatan adalah negara dengan berbagai agama dan kepercayaan.
Bagaimana ritual dilakukan, kemudian kemunculan biksu, ahli geomansi, serta Hwa Rim sebagai dukun Budha. Berbagai kepercayaan ini memiliki caranya sendiri untuk menghadapi kehororan dalam film ini.
Selain itu beberapa kepercayaan masyarakat Korea Selatan juga diangkat dalam film ini. Seperti komunitas pasak besi yang mencari pasak besi secara nyata. Kepercayaan hujan yang dapat membuat roh lama pergi ke akhirat.
Keempat unsur tersebut menyebabkan film ini muncul sebagai tontonan segar yang tak biasa. Menggabungkan sejarah, kepercayaan, dan misteri olkutisme membawa film ini dalam kesuksesan yang luar biasa.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Rilis Teaser Perdana, Drama Korea 'Crushology 101' Siap Tayang April 2025
-
Jadi Comeback Seo Kang Joon, Drama Undercover High School Raih Popularitas
-
Rating Merosost, Gong Hyo Jin Ungkap Pemikiran Ending When the Stars Gossip
-
Tayang April, Kim Hye Ja dapat Hadiah dari Surga di Drama Korea 'Heavenly Ever After'
-
Sidang Usai, Yoo Ah In Comeback Lewat Film 'The Match' dengan Lee Byung Hun
Artikel Terkait
-
5 Film Korea Dibintangi Lee Hye Young, Terbaru The Old Woman With The Knife
-
3 Rekomendasi Film Orisinal Netflix yang Dipuji Kritikus, Jarang Disorot!
-
Review Film Athirah: Potret Sunyi Sosok Ibu di Balik Nama Besar Jusuf Kalla
-
Dinotis Taesan BOYNEXTDOOR, Don dari Film Jumbo: Hyung, Saranghae!
-
Review Sugarcane: Dokumen yang Membuka Luka Lama di St. Josephs Mission
Entertainment
-
5 Film Korea Dibintangi Lee Hye Young, Terbaru The Old Woman With The Knife
-
3 Rekomendasi Film Orisinal Netflix yang Dipuji Kritikus, Jarang Disorot!
-
Dinotis Taesan BOYNEXTDOOR, Don dari Film Jumbo: Hyung, Saranghae!
-
Kisah Asmara Bikin Hati Berdebar, 5 Alasan 'Crushology 101' Wajib Ditonton!
-
Film Dendam Malam Kelam: Ketika Rahasia, Dosa, dan Kematian Saling Bertaut
Terkini
-
Rayhan Hanan Buka-bukaan Soal PR Besar Persija Jakarta, Optimis Bangkit?
-
Ulasan Novel 'Art of Curse', Petualangan Membasmi Kutukan Berbahaya
-
Review Film G20: Aksi Heroik di Tengah Diplomasi dan Krisis Global
-
Review Film Athirah: Potret Sunyi Sosok Ibu di Balik Nama Besar Jusuf Kalla
-
Ki Hadjar Tidak Akan Diundang dalam Rapat Kurikulum Hari ini