Emerald Fennell resmi menggarap film adaptasi terbaru dari Wuthering Heights, novel roman gothic karya Emily Brontë yang diterbitkan pada tahun 1847. Kisahnya tentang hubungan cinta yang penuh drama antara Catherine Earnshaw dan Heathcliff, berlatar daerah rawa Yorkshire.
Pengumuman ini disampaikan lewat akun X-nya dengan merilis sebuah gambar yang disinyalir merupakan teaser poster untuk proyek film mendatang.
Pada gambar tersebut tercantum tulisan Be with me always, Take any form, Drive me mad dan A Film by Emerald Fennell, beserta ilustrasi dua kerangka yang saling berkaitan membingkai judulnya.
Emerald Fennell sebelumnya menyutradarai film thriller Saltburn. Dalam film Saltburn, Fennell memberikan sentuhan modern pada gaya roman gothic klasik, serupa dengan gaya dalam novel Brontë. Sebagai aktris, Emerald juga membintangi film Barbie sebagai Midge.
Novel Brontë masih memiliki pengaruh besar dalam dunia sastra klasik dan telah diadaptasi berkali-kali ke dalam film dan televisi. Banyak adaptasi televisi yang diproduksi oleh CBS dan BBC selama bertahun-tahun, serta lebih dari selusin film Wuthering Heights.
Adaptasi film terpopuler jatuh pada versi tahun 1939 yang disutradarai oleh William Wyler, serta dibintangi oleh Laurence Olivier dan Merle Oberon. Film ini meraih 8 nominasi Academy Awards dan salah satunya menang di kategori Sinematografi Terbaik (Black-and-White).
Namun, adaptasi tahun 1939 bukanlah yang pertama, karena cerita ini sudah diadaptasi menjadi film pada tahun 1920, namun sayangnya film tersebut telah dianggap hilang.
Antara tahun 1920 dan adaptasi terbaru pada tahun 2011 yang disutradarai oleh Andrea Arnold, lebih dari 12 versi film dari karya ini telah dibuat. Versi-versi tersebut menggaet sejumlah aktor, mulai dari Ralph Fiennes, Juliette Binoche, serta Kaya Scodelario.
Aktor India, Dilip Kumar, muncul dalam tiga versi berbeda. Selain itu, Timothy Dalton yang juga pernah memerankan James Bond turut berperan dalam salah satu adaptasi tersebut.
Meski Wuthering Heights sudah sering kali diadaptasi, Emerald Fennell ingin menunjukkan potensinya mengolah kisah romansa klasik tersebut menjadi versi baru dengan sentuhan modern dan berbeda.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Film The Roses Pertemukan Benedict Cumberbatch dengan Olivia Colman
-
Produksi Serial Prekuel Pacific Rim Dilanjutkan dan Tayang di Prime Video
-
Hailee Steinfeld Akhirnya Kembali Bermusik Lewat Soundtrack Film Sinners
-
Demi Moore Ngaku Sudah Prediksi Mikey Madison yang Menangkan Piala Oscar
-
Berlatar Perang Dunia II, Film Mosquito Bowl Resmi Umumkan Dua Pemain
Artikel Terkait
-
5 Film Animasi Terlaris Asia Tenggara, Jumbo di Posisi Puncak!
-
Ulasan A Wind in the Door: Perjalanan Mikroskopis Memasuki Sel-Sel Tubuh
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
Entertainment
-
Super Junior L.S.S. 'Pon Pon' Penuh Percaya Diri dan Bebas Lakukan Apa Pun
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya
-
Banjir Cameo, 4 Karakter Hospital Playlist Ini Ramaikan Resident Playbook
-
Another Simple Favor, Proyek Reuni Anna Kendrick-Black Lively Rilis 1 Mei
Terkini
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
-
Ulasan A Wind in the Door: Perjalanan Mikroskopis Memasuki Sel-Sel Tubuh
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa