Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
(G)-IDLE (Instagram/@panncafe)

Girl group asal Korea Selatan yang baru saja comeback dan sedang gencar-gencarnya promosi lagu terbaru mereka, yakni (G)-IDLE, mendapat kritik keras dari para netizen terutama K-Netz atas pakaian yang mereka kenakan pada salah satu promosi di acara musik baru-baru ini.

Pasalnya, girl group yang dinaungi CUBE ENTERTAINMENT ini dianggap melakukan seksualisasi terhadap pakaian dengan lambang palang merah tersebut karena dibuat terlalu terbuka dan ‘minim bahan’.

Dilansir dari postingan akun Instagram @panncafe, (G)-IDLE dilaporkan mendapat kritis atas penggunaan tanda palang merah di outfit panggung ‘Klaxon’ tanpa izin. Berdasarkan laporan tersebut, perwakilan dari Palang Merah Korea Selatan mengonfirmasi bahwa pihak mereka belum dihubungi CUBE ENTERTAINMENT terkait penggunaan lambang palang merah tersebut.

Berdasarkan undang-undang yang berlaku di Korea Selatan itu, penggunaan emblem atau tanda palang merah tanpa izin untuk keperluan bisnis ataupun propaganda dapat dikenakan denda sebesar 5-10 juta KRW.

Menindaklanjuti hal ini, pihak palang merah Korea Selatan kabarnya akan segera menghubungi CUBE ENTERTAINMENT karena tidak ada izin terlebih dahulu terhadap pihak mereka untuk menggunakan lambang palang merah ini.

Poin yang menjadi sorotan pada kasus ini adalah penggunaan tanda palang merah yang tanpa izin serta outfit yang terlalu terbuka sehingga dianggap melakukan seksualisasi terhadap pakaian berlambang tanda palang merah itu.

Memang konsep yang diusung oleh (G)-IDLE kali ini bertema musim panas, tetapi outfit yang dianggap terlalu seksi ini dianggap tidak menghormati pekerja kesehatan di instansi terkait.

Tanggapan Netizen Korea

K-Netz atau netizen Korea pun melontarkan kritikan dan tanggapan mereka terhadap berita ini.

Tanda itu terkenal, sepertinya mereka tidak melakukan riset sebelumnya,” ujar seorang K-Netz.

Lirik lagu mereka selalu berpusat pada emansipasi tetapi mereka sendiri tidak menerapkannya,” ujar K-Netz yang lain.

Mereka terus-menerus menjadi pusat kontroversi dengan isu serupa. Jika terus begini, mereka akan menghancurkan citra sendiri,” timpal K-Netz lainnya.

“Merupakan legenda bahwa tidak ada satu orang pun yang berpikir untuk memeriksanya sebelum mereka naik ke panggung,” komentar seorang K-Netz.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizky Melinda Sari