Kisah kehidupan Junpei Yoshino dalam anime Jujutsu Kaisen sangat menyayat hati, dipenuhi dengan penderitaan dan dampak yang timbul dari trauma yang belum diatasi. Sebagai siswa yang introver, dia selalu menjadi korban perundungan. Hal itu pun membuat kesedihan perlahan tertanam di hatinya, yang akhirnya berubah menjadi kebencian.
Berbekal pengalaman perundungan yang tak kenal ampun di sekolahnya hingga kematian ibunya yang sangat tragis, Junpei membiarkan dirinya terjatuh ke dalam kegelapan. Melalui kisahnya yang diperlihatkan dalam Jujutsu Kaisen, terbukti bahwa rasa sakit yang tak ditangani sering kali dapat mengubah seseorang menjadi perwujudan dari kejahatan. Bagaimana bisa? Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini.
1. Alasan Junpei berubah menjadi sosok yang jahat
Masa sekolah Junpei dipenuhi dengan siksaan dari para teman sekelasnya yang terus menindasnya hingga dia mendapatkan bekas luka permanen di dahinya. Terlebih lagi, dia menyaksikan orang-orang di sekitarnya tak ada yang peduli meski dia dihajar habis-habisan. Hal itu pun menambah kebenciannya. Dia kian dibutakan oleh kebencian saat melihat roh kutukan, Mahito, membantai para perundungnya. Di situlah, dia mengungkapkan pada Mahito bahwa dia ingin balas dendam.
Selain perundungan yang terus Junpei terima pada masa sekolah, kematian ibunya kian memperparah emosinya. Dia diberi tahu oleh Mahito bahwa kematian ibunya disebabkan oleh teman sekelasnya, Shota. Faktanya, kematian ibunya disebabkan oleh kutukan jari Sukuna. Telah terperangkap dalam tipu daya Mahito, kondisi mentalnya pun memburuk. Bertekad untuk balas dendam, dia melepaskan kemampuan kutukan barunya di sekolah yang melumpuhkan teman-teman sekelasnya.
2. Kehidupan sekolah Junpei
Ketika tumbuh dewasa, kehidupan Junpei di rumah tampak biasa saja meski orang tuanya telah berpisah sejak dia masih kecil. Dia bahagia hidup bersama ibunya, Nagi Yoshino. Namun, kebahagiaan itu lenyap saat dia berada di sekolah. Dia harus menghadapi perundungan kejam yang terus menimpanya setiap hari. Dia tak bisa berbuat apa pun sebab dia lemah dan sendirian.
Meskipun memiliki situasi keluarga yang relatif normal, masa sekolah Junpei terus menjadi mimpi buruk yang menghantui. Tak pernah ditolong atau sekadar dipedulikan oleh para guru dan siswa lain, dia merasa sendirian hingga pada akhirnya dia tak memercayai siapa pun. Ketika dia mencoba berteman pun, dia selalu diganggu oleh para perundung. Hal itu membuatnya meyakini bahwa manusia itu jahat.
3. Peran Mahito dalam perubahan Junpei
Kehidupan Junpei berubah menjadi gelap sejak Mahito muncul di hadapannya. Saat itu, dia menyaksikan Mahito menghabisi para perundungnya tanpa ampun. Terpesona dengan momen itu, keinginan untuk memiliki kekuatan serupa pun mulai tumbuh di hatinya. Sebagai langkah awal, dia menanyakan hal tentang kemungkinannya memiliki kekuatan serupa kepada Mahito. Terlihat jelas bahwa dia ingin balas dendam.
Menyadari kelemahan Junpei, Mahito yang licik memanipulasi siswa itu lebih jauh. Dia memberi tahu Junpei mengenai roh-roh kutukan dan dia yang merupakan perwujudan dari kebencian manusia. Tak sampai di situ, dia juga menunjukkan kemampuannya kepada Junpei dengan transformasi fisik yang aneh hingga berhasil membuat laki-laki malang itu terpukau.
Sejak saat itulah, Junpei memulai perjalanannya dari seorang siswa sekolah menengah atas pemalu yang selalu menjadi korban perundungan menjadi orang pendendam. Distimulasi oleh manipulasi Mahito yang akhirnya merusak pikiran dan hatinya, dia memilih untuk memeluk kegelapan yang ada di dalam dirinya. Itulah mengapa banyak penjahat yang lahir dari orang yang tersakiti di masa lalu.
BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Peran Penting Keluarga Figarland di Final Saga One Piece, Tak Hanya Shanks!
-
3 Pertanyaan yang Belum Terjawab di Musim Pertama Anime Kaiju No. 8
-
5 Karakter Anime yang Andal Sembunyikan Emosi, Perasaannya Sulit Ditebak!
-
Mengapa Vegapunk 'One Piece' Meneliti Void Century Meski Taruhannya Nyawa?
-
5 Anime Isekai Terbaik tentang Membangun Kerajaan, Sudah Tonton Belum?
Artikel Terkait
-
Cek Fakta: Arab Saudi Batasi Kuota Haji Indonesia, Gara-gara Kalah 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia
-
Cek Fakta: Benarkah Ridwan Kamil Mendukung Pramono-Doel dengan Pose 3 Jari?
-
Cek Fakta: Ahmad Luthfi Pernah Berujar soal Meninggalkan Sabda Nabi, Benarkah?
-
Cek Fakta: Benarkah Presiden Prabowo Mewacanakan Wajib Militer bagi Anak Muda?
-
5 Fakta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Korban Diserang usai Tangkap Pelaku Tambang Ilegal
Entertainment
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat
-
Review Film The Twisters 2024: Perburuan Badai yang Mendebarkan
Terkini
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Maarten Paes Absen di Piala AFF 2024, Saatnya Cahya Supriadi Unjuk Gigi?