Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Nurkhuzaeni Azis
Wajah Oslo Ibrahim terpampang di Time Square, New York, Amerika Serikat (Instagram/@osloibrahim)

Warganet mungkin lebih mengenal Oslo Ibrahim sebagai seorang kreator TikTok. Namun, faktanya perjalanan karier pria kelahiran 1993 silam ini lebih daripada itu.

Terbaru, Oslo resmi merilis album kedua bertajuk Head Head Head pada album ini menandai langkah pentingnya menuju pengakuan global, yang mana ia mempromosikan Head Head Head hingga ke Time Square, New York, Amerika Serikat.

Melihat karya saya dipajang di Times adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” ujar Oslo, dikutip dari laman Billboard Indonesia, Selasa (12/9/2024).

Momen ini tidak hanya mewakili perjalanan pribadi sata, tetapi juga semakin kuatnya kehadiran musik Indonesia di panggung global,” lanjutnya.

Album Head Head Head mencakup delapan trek, yaitu Don’t Ask Me To Stay, Salahku Di Mana? How Could You Still Love Me, Your Favorite Food, Another Heartbreak, OSLO, Do I Care Too Much, dan Tak Ingin Lagi.

Melansir Billboard Indonesia, Tak Ingin lagi merupakan daur ulang dari karya klasik Dewi Sandra yang ditulis Yudus Dwikorana. Ini juga menjawab kerinduan penyanyi kelahiran Makassar ini terhadap lagu-lagu centil tahun 2000-an awal yang liriknya cenderung lugas.

Tak Ingin Lagi versi Oslo juga menggabungkan suara lembut khas Oslo, aransemen atmosferik, dan lirik menyentuh. Lagu ini mendapat napas baru tanpa kehilangan esensi emosional yang melekat pada versi aslinya.

Selain Yudis Dwikorana, Oslo juga menggandeng Coki Bollemeyer (NTRL) sebagai produser dalam lagu OSLO dan Salahku di Mana untuk penggarapannya. Ada juga Rendy Pandugo sebagai produser di lagu Another Heartbreak.

Mulai menggaet penggemar global, Oslo Ibrahim sendiri resmi terjun ke dunia musik pada tahun 2016 lewat single berjudul Sutradara. Setiap tahun, ia rutin merilis single hingga akhirnya menelurkan mini album bertajuk The Lone Lovers pada tahun 2019.

Hingga saat ini, Oslo telah memiliki tiga album mini dan dua album. Album perdananya diberi tajuk I Only Dance When I’m Sad. Salah satu lagu di album ini, yaitu I May Not The One masuk nominasi AMI 2021 kategori Artis Solo Urban Terbaik.

BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Nurkhuzaeni Azis