Coba kamu bayangkan. Ada sosok hakim tegas, sampai bikin para mafia dan koruptor ketakutan setiap kali namanya disebut. Penasaran, kan, siapa sosok hakim dalam Film Sang Pengadil dan bakal semenarik apa ya?
Sebelum bahas lebih lanjut ada baiknya kita bahas detail filmnya. “Sang Pengadil” merupakan film thriller-action yang disutradarai oleh Girry Pratama dan Jose Poernomo, di bawah naungan Lingkar Films.
Detail kisahnya begini: Jojo (diperankan oleh Arifin Putra), rupanya hakim ketua yang memiliki masa lalu kelam. Namun, dia juga jadi salah satu hakim paling ditakuti karena ketegasannya dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan penjahat. Sementara itu, ada Abigail (Prisia Nasution), hakim yang lebih memilih untuk mendekati para mafia dan koruptor guna mendapatkan informasi secara langsung.
Konflik utama dalam film ini dimulai ketika ada kasus besar muncul, melibatkan seorang mafia dan koruptor berpengaruh yang memiliki kaitan dengan masa lalu Jojo. Teror pun mulai menyerang Jojo melalui anak buah mafia, sedangkan Abigail terjebak dalam strategi licik koruptor.
Dari ringkasan kisahnya, ada beberapa hal yang dapat dibahas dalam prediksi dan teorinya. Bila kamu penasaran, lanjut baca sampai akhir ya.
1.Perbedaan Metode Jojo dan Abigail dalam Mengungkap Kebenaran
Nah, perbedaan pendekatan antara Jojo dan Abigail dalam menghadapi mafia dan koruptor, itu kontras banget. Jojo digambarkan begitu tegas, tanpa kompromi, dan nggak memberi ruang bagi para pelanggar hukum. Jono juga nggak ragu memberikan vonis yang keras, apalagi jika sudah terkait dengan mafia dan koruptor, karena baginya keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu.
Sebaliknya, Abigail punya pendekatan yang lebih halus dan strategis. Dia lebih banyak berinteraksi langsung dengan para mafia dan koruptor untuk menggali informasi. Metodenya ini mungkin lebih berisiko karena dapat dianggap berkompromi atau bahkan berkolaboratif, tapi Abigail percaya dengan cara pendekatannya, dia bisa mendapatkan kebenaran yang nggak bisa diakses melalui metode Jojo yang keras.
Dalam realita, metode Jojo mungkin lebih idealis dan terkesan lebih ‘bersih’. Banyak orang percaya, ketegasan tanpa kompromi diperlukan untuk menghadapi kasus-kasus besar. Namun, pendekatan semacam itu sering menemui hambatan, karena pihak-pihak yang terlibat dalam kasus biasanya punya power besar dan mampu mempengaruhi proses hukum.
Sementara itu, pendekatan Abigail yang lebih “bermain dalam bayang-bayang” bisa lebih efektif sih. Korupsi dan kejahatan terorganisir seringkali memiliki jaringan kuat, dan mengakses kebenaran mungkin memerlukan strategi yang lebih rumit ketimbang cuma menghukum tanpa kompromi. Namun, risiko pendekatan ini cukup besar, seperti potensi menyalahgunakan jabatan.
2. Tema Film yang Sangat Relevan dengan Realita
Nggak bisa dipungkiri, Film Sang Pengadil punya tema yang sangat relevan dengan situasi dan realita di Indonesia, yang mana kasus korupsi dan mafia masih jadi masalah besar. Film ini bahkan bisa mempengaruhi opini publik dengan memperlihatkan bagaimana sistem peradilan menghadapi kejahatan-kejahatan besar yang seringkali melibatkan aktor kuat di balik layar. Melalui karakter Jojo dan Abigail, penonton bisa melihat dua sisi berbeda dari cara menegakkan hukum.
Film ini juga tampaknya akan sangat mewakili perasaan masyarakat yang kecewa dengan lemahnya perlawanan terhadap korupsi di Indonesia. Dengan menampilkan sosok hakim yang berani, tegas, dan nggak kenal takut, Film Sang Pengadil tampak jadi cerminan ‘penegak dan pengadil’ yang sesungguhnya.
Jangan sampai terlewat, karena Film Sang Pengadil akan tayang di bioskop pada 24 Oktober 2024. Yeay!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Yuk, Sambut Komedi-Aksi Film Agen +62!
-
Review Film Gowok - Kamasutra Jawa: Nggak Cuma Bahas Seksualitas yang Sensual
-
Review Film Io Capitano: Tiap Langkah yang Terluka Saat Mengadu Nasib
Artikel Terkait
-
Syahrini Kuliah Hukum di Kampus Apa? Nilai Skripsinya Jadi Bahan Perbincangan Netizen
-
Gembar-gembor Sudah Sarjana Hukum Sebelum Jadi Penyanyi, Skripsi Syahrini Kini Banjir Ledekan
-
Baim Wong Disebut Tak Beri Paula Verhoeven Uang untuk Perawatan, Bagaimana Menurut Hukum Islam?
-
Diduga Dilakukan Lolly Anak Nikita Mirzani Sebanyak 2 Kali, Bagaimana Hukum Islam Aborsi?
-
Hukum Islam Suami Pelit Sama Istri, Baim Wong Diduga Miliki Sifat Ini
Entertainment
-
Di Balik Layar Drama Korea Good Boy: Para Cast Ceritakan Pengalaman Seru Selama Syuting
-
Jackie Chan Dibuat Pusing Chris Tucker saat Syuting Rush Hour, Ini Sebabnya
-
Yuk, Sambut Komedi-Aksi Film Agen +62!
-
Hangatkan Hati, Doyoung Hidupkan Suasana Musim Panas di Teaser MV Memory
-
Setelah G20, Viola Davis Digaet Jadi Bintang Utama di Film Ally Clark
Terkini
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?