Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Gigi Ann
KBS (x.com)

KBS mengonfirmasi seluruh acara akhir tahun mereka akan tetap berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan. Hal tersebut disampaikan usai parlemen Korea Selatan menolak deklarasi darurat militer yang diberikan oleh Presiden Yoon Suk Yeol.

Sejumlah agenda yang dipastikan akan tetap berjalan menjelang akhir tahun 2024 ini, yakni ada KBS Drama Awards, Entertainment Awards, dan Gayo Daechukjae.

"Jadwal acara-acara tersebut tak akan berubah dari yang sudah dijadwalkan," pernyataan KBS, dilansir dari E Daily via Naver pada Rabu (4/12/2024).

Sementara itu, acara Gayo Daechukjae akan berlangsung pada 20 Desember, Entertainment Awards pada 21 Desember, serta KBS Drama Awards pada 31 Desember mendatang.

Kabar ini datang setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan status darurat militer pada Selasa (3/12/2024) malam pukul 22.20 KST atau 20.20 WIB.

Presiden Korea Selatan itu menilai ada pasukan pro-Korea Utara yang dapat merampas kebahagiaan dan demokrasi warga Korsel.

Sementara itu, pada pukul 01.00 waktu setempat, sebanyak 190 anggota parlemen menyampaikan penolakan mereka terhadap pernyataan darurat militer di depan 300 anggota Majelis Nasional.

Partai Liberal juga termasuk pihak yang melontarkan penolakan tersebut bersama dengan partai oposisi utama, Partai Demokrat Korea.

Keputusan sang presiden ini juga nyaris tak mendapatkan dukungan dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa. Pemimpin partai, Han Dong-hoon, menyebut pada Selasa malam jika ada yang "salah" ketika Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer.

"Kami tidak akan tinggal diam dan menyaksikan kejahatan Presiden Yoon yang menghancurkan Konstitusi dan menginjak-injak demokrasi," seru Partai Demokrat Korea.

"Presiden harus secara langsung dan menyeluruh menjelaskan situasi tragis ini," tambahnya.

"Menteri pertahanan, yang merekomendasikan darurat militer ini, harus segera diberhentikan, dan semua pihak yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban," lanjutnya lagi.

Sementara itu, penolakan keras juga dilakukan oleh ratusan warga dengan menggelar aksi protes terhadap keputusan Yoon setelah mengumumkan darurat militer secara mendadak. Massa mendesak sang presiden mundur dari jabatannya karena dianggap gagal memimpin Korea Selatan.

Presiden Korea Selatan terakhir kali mengumumkan darurat militer adalah pada tahun 1980 ketika terjadi pemberontakan nasional yang dipimpin oleh mahasiswa dan serikat buruh.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Gigi Ann