Trio musik asal Indonesia, Wijaya 80, semakin dikenal berkat karya-karya mereka yang mengusung nuansa retro khas era 1980-an. Salah satu lagu terbaru mereka, Terakhir Kali, berhasil menarik perhatian banyak pendengar sejak dirilis pada 6 Desember 2024.
Lagu ini tidak hanya menggugah emosi, tetapi juga menjadi soundtrack bagi banyak orang yang pernah merasakan pahitnya perpisahan dan kehilangan dalam hubungan cinta.
Terakhir Kali bercerita tentang perjalanan emosional seorang tokoh yang harus melepaskan seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Dengan lirik yang mendalam, lagu ini menggambarkan perasaan kerinduan dan kepedihan saat hubungan berakhir, meskipun ada kesadaran bahwa cinta tidak selalu berujung bahagia.
Liriknya yang puitis dan penuh makna berhasil menyentuh banyak pendengar yang pernah mengalami hal serupa.
Lagu ini juga menjadi langkah penting bagi Wijaya 80, yang tengah mempersiapkan album mini yang dijadwalkan rilis pada 2025. Menurut pihak band, Terakhir Kali adalah karya terakhir yang mengawali babak baru dalam perjalanan musik mereka.
Proses pembuatan lagu ini dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh anggota band, dengan Hezky Joe dan Ardhito Pramono menyumbangkan lirik-lirik mendalam.
Sementara, Erikson Jayanto memperkaya lagu dengan sentuhan musikalitas khas yang semakin memperdalam emosi yang disampaikan.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Dalam siaran pers, Erikson menyatakan bahwa Terakhir Kali bukan hanya sekedar ungkapan patah hati, tetapi juga pelajaran hidup yang mengajarkan bahwa perasaan tersebut adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup manusia.
Mereka berharap lagu ini bisa menjadi teman bagi mereka yang tengah merasakan hal serupa.
Lagu Terakhir Kali juga dibalut dengan melodi yang terinspirasi dari era 80-an, namun tetap terasa segar dan modern. Kolaborasi vokal Ardhito Pramono dengan Wijaya 80 semakin memperkuat keindahan lagu ini. Vokal Ardhito yang khas berhasil menyampaikan perasaan kehilangan dan harapan dengan sangat menggugah, membuat pendengar semakin terhubung dengan cerita yang dibawakan.
Secara keseluruhan, Terakhir Kali bukan hanya sekedar lagu tentang perpisahan, melainkan juga sebuah refleksi tentang perjalanan cinta yang penuh dengan kenangan indah, meski harus berakhir.
Liriknya mengajak pendengar untuk menerima kenyataan, meskipun terasa sakit. Lagu ini mengingatkan kita bahwa setiap perpisahan menyimpan pelajaran dan kenangan yang akan selalu ada dalam hidup kita.
Terakhir Kali dari Wijaya 80 adalah sebuah karya musikal yang berhasil menggabungkan nuansa retro 1980-an dengan sentuhan modern, menciptakan lagu yang emosional dan mendalam.
Liriknya yang puitis menggambarkan perasaan cinta, kehilangan, dan kerinduan yang universal, membuatnya mudah dipahami oleh banyak pendengar.
Lagu ini tidak hanya sekadar melodi, tetapi juga sebuah pengingat tentang pentingnya kenangan dan penerimaan dalam kehidupan. Sebagai karya terakhir sebelum rilisnya album mini mereka, Terakhir Kali menandai langkah penting dalam perjalanan musik Wijaya 80.
Dengan melodi yang menggugah dan lirik yang penuh makna, lagu ini berhasil menyentuh hati dan menjadi teman bagi siapa saja yang tengah merasakan perpisahan.
Bagi yang penasaran dengan karya terbaru Wijaya 80, Terakhir Kali sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital.
Tak sabar menantikan album mini mereka tahun depan, lagu ini menjadi bukti betapa kuatnya perasaan yang dituangkan dalam karya musik yang penuh emosi ini.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati Terakhir Kali dan biarkan lagu ini menemani perjalanan emosional Anda!
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Kopi Saring Sinar Pagi: Sarapan Nikmat, Sentuhan Khas Pontianak di Bandung
-
Sandwich Generation, Financial Freedom dan Ketidakpastian Dana Darurat
-
Fenomena Repost Quotes Tiktok sebagai Representatif Perasaan
-
Keberpihakan Media Sosial terhadap Sikap Anti-Korupsi: Harapan dan Realitas
-
Menyoal Kontroversi Vonis Ringan Koruptor dan Keruntuhan Keadilan Publik
Artikel Terkait
-
Terjemahan Lirik Lagu Batak "Anju Ma Au": Ungkapan Cinta yang Tulus dan Mendalam
-
BoyNextDoor Ceritakan Sedihnya Putus Cinta di Lagu If I Say, I Love You
-
Meramu Grindcore Yang Gelap, Cepat, dan Bengis, Hurricane Out Rilis EP 'Under Substance'
-
Onew SHINee Ungkap Definisi Pemenang dalam Kehidupan Lewat Lagu Bertajuk Winner
-
KickFlip Usung Nuansa Hih Hop Ceria di Lagu Pra-rilis Bertajuk Umm Great
Entertainment
-
9 Film Bioskop Januari 2025 yang Bisa Jadi Hiburan Kamu di Awal Tahun
-
4 Rekomendasi Film Spanyol Karya Oriol Paulo, Penuh dengan Plot Twist!
-
4 Serial Unik GMMTV dengan Tema Sekolah dan Persahabatan, Dijamin Seru!
-
Sinopsis Drama The Trauma Code: Heroes on Call, Dibintangi Ju Ji Hoon
-
Agensi Angkat Suara soal Isu Comeback Solois Jisoo BLACKPINK pada Februari Mendatang
Terkini
-
Adakah Ini Yang Terbaik? Buku Seni Interaksi dengan Tuhan Lewat Istikharah
-
Okami 2 Resmi Diumumkan: Petualangan Baru Amaterasu Kembali Dimulai!
-
Belajar Memahami Anak Autisme Melalui Buku Kado Alma untuk Dila
-
Euforia 30 Tahun SM Entertainment, Pesta Bahagia tapi Rasanya Sedih
-
Konser Taeyang BIGBANG 25 Januari 2025 di Jakarta Batal Digelar, Promotor Minta Maaf