Ralph Fiennes didapuk sebagai Coriolanus Snow di prekuel film terbaru The Hunger Games berjudul The Hunger Games: Sunrise on the Reaping.
Meski dikenal sebagai salah satu aktor terbaik dengan segudang pengalaman, Ralph Fiennes mengaku tak berniat menyaingi performa mendiang Donald Sutherland yang begitu ikonis di trilogi film sebelumnya.
Dalam wawancaranya bersama The Hollywood Reporter, Ralph Fiennes menyebut perannya di Sunrise on the Reaping sebagai bentuk penghormatan untuk mendiang Donald Sutherland yang berhasil menghidupkan karakter Presiden Snow di layar lebar.
"Aku sangat antusias. Aku penggemar berat Donald Sutherland. Aku tidak akan mencoba menjadi Donald Sutherland, karena tak ada yang bisa menyamai dirinya. Tapi menurutku, karakter yang dia ciptakan itu sangat kompleks... Aku berharap bisa menangkap kompleksitas psikologisnya, setidaknya sedikit mencerminkan hal itu," kata Ralph Fiennes, dikutip pada Selasa (24/6/2025).
Coriolanus Snow merupakan karakter otokrat yang memerintah Panem selama lebih dari dua dekade. Saat muda, ia akrab disapa Coryo, panggilan yang diberikan oleh sepupunya, Tigris.
Lahir dari keluarga Snow yang dulu terpandang, status keluarganya mulai meredup saat ia tumbuh besar.
Di usia muda, ia harus kehilangan kedua orang tuanya akibat peristiwa kelam Dark Days. Setelahnya, Snow bersekolah di Akademi Capitol, tempat ia menjadi mentor bagi Lucy Gray Baird, pemenang Hunger Games ke-10.
Perjalanannya berlanjut ke jenjang pendidikan militer lanjutan di Universitas, bahkan sempat bergabung dengan Peacekeepers. Bakatnya di bidang strategi militer begitu menonjol hingga ia lolos seleksi program elit calon perwira.
Namun, Snow memilih jalan lain. Saat menjalani studi tersebut, ia juga menjadi magang Gamemaker dan mulai memperkenalkan berbagai reformasi baru untuk Hunger Games.
Perlahan namun pasti, Snow menyingkirkan satu per satu musuhnya hingga akhirnya berhasil menduduki posisi tertinggi di Panem, yaitu sebagai Presiden.
Ia memimpin tanpa tandingan selama lebih dari 25 tahun. Di bawah kekuasaannya, Panem berubah menjadi rezim otoriter, di mana para penentang pemerintah kerap dieksekusi, sementara distrik-distrik dijaga ketat dengan propaganda, intimidasi, dan kekerasan.
Selama bertahun-tahun, tak ada pemberontakan besar yang terjadi karena warga terlalu takut menghadapi konsekuensinya.
Namun, keadaan mulai berubah setelah peristiwa Hunger Games ke-74. Insiden di arena pertandingan memicu lahirnya gerakan perlawanan baru yang bertekad menggulingkan kekuasaan Capitol.
Sunrise on the Reaping akan membawa penonton kembali ke dunia Panem, tepat 24 tahun sebelum peristiwa di film The Hunger Games pertama.
Diadaptasi dari novel karya Suzanne Collins, film ini memulai kisahnya saat proses pemilihan peserta untuk Hunger Games ke-50 atau disebut juga Second Quarter Quell.
Ceritanya kali ini berfokus pada Haymitch Abernathy, mentor Katniss Everdeen. Namanya awalnya tidak disebut saat pengundian.
Namun, insiden terjadi ketika seorang anak laki-laki mencoba melarikan diri dan ditembak mati di tempat. Haymitch yang berusaha melindungi pacarnya justru ditarik ke atas panggung.
Dalam waktu singkat, rekaman kejadian diubah agar publik tidak mengetahui kekerasan sebenarnya.
Tapi itu bukan kali terakhir Haymitch menyaksikan bagaimana Capitol memanipulasi kenyataan. Sejak saat itu, Haymitch pun perlahan mulai menemukan caranya sendiri untuk melawan kekuasaan Capitol.
Selain Ralph Fiennes, jajaran pemain film Sunrise on the Reaping yang telah diumumkan ada Glenn Close, Jesse Plemons, Elle Fanning, dan Kieran Culkin. Sementara aktor pendatang baru, Joseph Zada, terpilih sebagai Haymitch Abernathy.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sam Neill dan Eric Bana Buru Pembunuh Sadis di Untamed, Ini Teasernya
-
Salip Elio, Pembukaan Film 28 Years Later Raup Pendapatan 5,8 Juta Dolar
-
Susul Henry Cavill, Russell Crowe Resmi Bergabung di Reboot Film Highlander
-
Netflix Umumkan Serial Bridgerton Musim 4 Telah Rampungkan Proses Syuting
-
Prisoner of War, Film Action Terbaru Scott Adkins Berlatar Perang Dunia II
Artikel Terkait
-
Review Film Crossing: Istanbul dan Luka yang Mengendap
-
Review Film Familiar Touch: Kehangatan yang Nggak Lekang Oleh Waktu
-
'Toothless' Ancam 28 Years Later dan Elio di Puncak Box Office Pekan Ini
-
Review Film Hi-Five: Saat Transplantasi Organ Bikin Jadi Superhero, Gila!
-
Deretan Film Seru Tayang di Bioskop Pekan Depan, Ada F1: The Movie yang Dibintangi Brad Pitt
Entertainment
-
Sinopsis Head Over Heels, Tekad Seorang Dukun untuk Rebut Cinta Pertama
-
Jelang Konser, Agensi Ungkap BLACKPINK akan Rilis Lagu pada Konser DEADLINE
-
Akhir Sebuah Era: Manga Ao Ashi Resmi Tamat Setelah 10 Tahun Perjalanannya
-
Nyentrik Abis! Onew SHINee Tak Takut Hadapi Kegagalan di Lagu "Confidence"
-
Peran Jung Il Woo, Jung In Sun, dan Yoon Hyun Min di Drama Splendid Days
Terkini
-
Realme C71 NFC: HP 1 Jutaan yang Baterai Jumbo, Bisa Ngecas HP Teman Juga!
-
Sumbang Rp59 M, Suga BTS Rutin Mengajar Musik di Pusat Terapi Autisme
-
Review Film Crossing: Istanbul dan Luka yang Mengendap
-
Tanpa Banyak Pemain Diaspora di AFF U-23, Manajer Timnas Indonesia U-23 Angkat Bicara
-
Sup Kuning Ikan Patin, Hidangan Pendamai Ibu dan Putrinya