Pertama kalinya sekilas gambaran utuh dan busana panggung karya 19 desainer papan atas serta kostum karakter hingga karakter mitologi naga, gajah dan barong ditampilkan untuk mementaskan kekayaan, keindahan serta keberagaman seni budaya Indonesia.
Latihan ini merupakan salah satu momen penting dari dua belas bulan proses kreatif yang dimulai dari pembuatan konsep, riset budaya, pemilihan musik dan lagu, desain artistik, pembuatan kostum dan ornamen, khususnya pencarian talent dari Aceh sampai Papua, hingga karantina latihan hampir 3 bulan 351 penari, untuk memastikan pagelaran nanti memancarkan kekuatan seni budaya Indonesia yang luar biasa, yang hanya Indonesia yang punya, dengan standar artistik kelas dunia.
Rusmedie Agus, sebagai sutradara menyampaikan, “Memadukan dan menyesuaikan semua unsur yang terlibat dalam satu rangkaian konsep, cerita, musik, koreografi dan kostum sangatlah menarik sekaligus menantang. Latihan ini adalah bukti dedikasi seluruh seniman dan tim kreatif, dari penari, penyanyi, pelakon, desainer, hingga kru belakang panggung, semua bersatu menghadirkan karya yang membangkitkan rasa bangga akan identitas bangsa."
Sandhidea Cahyo Narpati sebagai Lead Koreografer menambahkan, “Latihan terakhir ini, bagian dari refleksi para koreografer untuk melihat lebih detil koreo yang telah dibuat di masing-masing scene menjadi satu kesatuan cerita sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan sutradara. Selama hampir tiga bulan, semua penari menjadi semakin menikmati dan menguasai setiap pementasan menjadi satu narasi panggung yang utuh dan sarat emosi, dengan energi dan kebanggan untuk bisa menampilkan yang terbaik untuk pementasan ini."
Musik digarap secara kolaboratif oleh Elwin Hendrijanto sebagai Music Director dan Dunung Basuki sebagai penata musik tradisional, memadukan lebih dari 50 instrumen tradisional seperti gamelan, talempong, tifa, sape dan sasando dan nantinya akan dimainkan dengan orkestra yang dimainkan secara live oleh Jakarta Concert Orchestra di bawah pimpinan Maestro Avip Priatna Mag. Art, bersama paduan suara Batavia Madrigal Singers dan The Resonanz Children’s Choir, serta vokal live dari jajaran penyanyi nasional papan atas, termasuk Yura Yunita, Padi Reborn, Christine Tambunan, Yuyun Arfah, Mirabeth Sonia, Sruti Respati, Alsant Nababan, Gabriel Harvianto, Taufan Purbo, Nino Prabowo, Roland Rogers dan Swain Mahisa.
Energi tari, musik, dan vokal, berpadu dengan kekuatan visual busana panggung dan kostum penari. Priyo Oktaviano sebagai Lead Fashion Designer dan Anggoro Kancil sebagai Lead Traditional Costume, menampilkan interpretasi kreatif dengan tetap mempertahankan keotentikan masing-masing daerah dan dirancang untuk menguatkan karakter setiap penampil dan menyatu dengan alur cerita serta skala kemegahan panggung.
Sebanyak 19 desainer papan atas tanah air seperti Ivan Gunawan, almarhum Opi Bachtiar, Era Soekamto, Chossy Latu, Ghea Panggabean, Didi Budiardjo, Danny Satriadi, Denny Wirawan, Eri Dani, Sebastian Gunawan, Iwan Tirta, Wilsen Willim, Mel Ahyar, Temma Prasetio, Ade Chan, Bubah Alfian hingga Griya Ageman. Kehadiran kostum karakter Jember Fashion Carnaval, Pesona Gondanglegi dan Barongsai Kong Ha Hong semakin menambahkan elemen visual spektakuler yang memperkuat sejumlah adegan ikonik.
Silvi Liswanda selaku Vice President Director iForte sekaligus Executive Producer Pagelaran Sabang Merauke sangat bersyukur dan berterima kasih kepada para seniman, tim kreatif dan kru hingga selalu partner yang terlibat atas dedikasi untuk selalu memberikan yang terbaik.
“Dengan persiapan yang panjang dan luar biasa, para pementas siap bertolak menuju panggung di Indonesia Arena, Jakarta. Kami percaya akan menampilkan Pagelaran Sabang Merauke – The Indonesian Broadway “Hikayat Nusantara” yang megah, spektakuler, kolosal dan sangat entertaining, menjadi kebanggaan semua yang terlibat di pagelaran ini, masyarakat Indonesia dan khususnya para generasi muda. Karena semua kekayaan, keindahan dan keberagaman seni budaya ini hanya Indonesia yang punya,” tutup Silvi.
Baca Juga
-
Cherrypop 2025: 'Gelanggang Musik' Pop Culture di Jogja
-
Proses Penari Pagelaran Sabang Merauke 2025 Disaksikan Langsung di Jogja
-
Beyond The Court: Futsal Gen Z sebagai Ajang Prestasi
-
Ramaikan Wisata, Himpunan Humas Hotel Yogyakarta Luncurkan Program Liburan di Jogja
-
Ibis Styles Yogyakarta Gandeng Gombal Project, Bikin Workshop Kreatif dari Baju Bekas
Artikel Terkait
-
Atraksi Drone dan Kembang Api Hiasi Puncak Perayaan HUT RI ke-80
-
Living In Harmony: Lurik Fashion Show, Pentas Tari, dan Pertunjukan Musik
-
Saat Kreativitas Dibungkam, Lahirlah Sindiran: Perang Mural dan Masa Depan Ekspresi Seni
-
POSCART: Ketika Harapan untuk Tanah Air Diungkap Lewat Seni dan Aroma Jakarta
-
Intip Keretakan Dunia dalam Pertunjukan Teater Boneka Unknown Territory
Entertainment
-
Trailer Good Boy Dirilis, Suguhkan Horor dari Sudut Pandang Seekor Anjing
-
7 Drama China Kostum yang Disutradarai Zhao Jintao
-
5 Drama Wuxia Romance Dibintangi Xu Kai, Terbaru Ada Moonlit Reunion
-
Fans Bersiap! James Gunn Sebut Syuting Sekuel Superman Rampung Lebih Cepat
-
The Pitt Banjir Pujian, Warner Bros Bocorkan Rahasia di Balik Kesuksesannya
Terkini
-
Karnamereka Rilis Album Terbaru "Fortune", Sebuah Cerita tentang Harapan hingga Persahabatan
-
4 Serum Saffron dari Brand Lokal, Rahasia Kulit Halus dan Glowing Alami
-
Belajar dari Futsal: Lapangan Tumbuh dan Bangkit
-
4 Hydrating Serum Lokal Ampuh Berikan Kelembapan Ekstra pada kulit Kering!
-
Panas Ekstrem Ancam Kelangsungan Hidup Burung Tropis, Populasinya Terus Menurun