Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Gigi Ann
In the Name of God (netflix.com)

The Echoes of Survivors: Inside Korea's Tragedies adalah sebuah serial dokumenter yang menjadi proyek sekuel atau season 2 untuk dokumenter terkenal berjudul In the Name of God: A Holy Betrayal (2023).

The Echoes of Survivors: Inside Korea's Tragedies menghadirkan perjalanan dari para penyintas di balik tragedi paling menakjubkan di Korea dan apa artinya untuk tetap hidup usai segalanya berubah.

Menjaid lanjutan In the Name of God: A Holy Betrayal, serial ini akan kembali menampilkan berbagai kisah-kisah langsung mengenai ketangguhan dari para penyintas dalam menghadapi tragedi yang begitu tak masuk akal.

Sama seperti musim pertamanya, The Echoes of Survivors menelisik lebih jauh terhadap beberapa kasus mencengangkan dan yang masih menjadi misteri hingga saat ini, tak hanya mengenai sekte agama, yang dirangkum melalui delapan episode.

Dibuka dari pengembangan kasus JMS dengan menghadirkan kesaksian dan penjelasan baru, sekaligus membongkar tiga tragedi tambahan yang begitu menyisakan sebuah luka abadi dalam ingatan bersama satu bangsa.

Brothers' Home atau Hyungje Bokjiwon merupakan sebuah fasilitas kesejahteraan di Busan pada 1970-an dan 1980-an yang kemudian dipilih untuk menjadi sebuah kamp untuk menampung ribuan orang yang ditangkap dari jalanan, tunawisma, anak-anak, dan mahasiswa yang melakukan demo untuk menentang pemerintah.

Kamp itu difungsikan untuk meneruskan berbagai pelanggaran hak asasi manusia di Korea Selatan selama periode pemurnian sosial. Sejumlah media Korea bahkan mengklaim bahwa kamp itu menjadi "Auschwitz-nya Korea."

Dua episode awal The Echoes of Survivors menghadirkan peristiwa kekerasan terhadap anak-anak, termasuk pelecehan seksual, dan kerja paksa. Para penyintas hingga kini bahkan masih berjuang untuk mencapai keadilan, berjumpa langsung dengan para pelaku kekerasan untuk menuntut jawaban.

Kisah Jeong Myeong-seok, pemimpin sekte serta pelaku pelecehan dan pemerkosaan ini pun kembali dibahas. Maple, sebagai salah satu korban, kembali hadir sebab pertarungan hukumnya masih belum selesai.

Namun, ia kini berhadapan dengan sebuah perlawanan sengit dari Jeong Jo-eun yang bernama asli Kim Ji-sun, orang kepercayaan Jeong Myeong-seok serta orang kedua dalam komando denominasi yang disinyalir membantu JMS untuk melakukan pelecehan seksual.

Perjuangan Maple kembali memberikan Jeong Myeong-seok dalam bahaya hukum, tetapi kekuatan dari sekte-nya begitu kuat karena diisi oleh polisi dan pejabat.

Kemudian, ada pula Chijon Family yang merupakan sebuah geng yang didirikan Kim Gi-hwan, mantan narapidana dengan enam mantan napi lainnya serta pengangguran yang ingin membalaskan dendam dengan orang kaya. Mereka aktif antara 1993-1994.

Mereka menculik orang-orang dan melakukan berbagai tindakan keji, termasuk kanibalisme. Seorang penyintas bahkan membeberkan mukjizat dirinya yang bisa kabur dari Chijon Family, tapi luka dan teror terus menghantui dirinya. 

Setelah 30 tahun setelah Sampoong Department Store hancur, para penyintas dan saksi mata kemudian mengenang kekacauan dan melakukan upaya pemulihan yang mengerikan dari sebuah insiden yang berhasil menghilangkan nyawa 503 orang dan melukai 937 warga itu.

Bersamaan dengan upaya penyelamatan yang terus dilakukan di reruntuhan, penyebabnya, mulai dari cacat konstruksi hingga kebengkokan, semua itu perlahan terungkap.

Lewat sebuah wawancara intim, rekaman arsip langka, dan lensa yang berfokus pada penyintas, serial ini tidak hanya menjelajahi peristiwa itu sendiri, tetapi juga menelisik kekuatan dari mereka yang berhasil melewatinya.

Serial ini dikepalai oleh sutradara Jo Seong-hyeon, tim kreatif di balik musim pertama yang memutuskan kembali untuk meneruskan karya mereka dalam membongkar kisah yang mencengangkan ini. 

The Echoes of Survivors: Inside Korea's Tragedies tayang di Netflix.

Gigi Ann