Kreator Adolescence, Jack Thorne, menuturkan bahwa dirinya belum selesai dengan serial ini dan tengah menyiapkan proyek lanjutan.
Sejak dirilis di Netflix pada Maret 2025, Adolescence menjadi salah satu tayangan populer. Jack Thorne pun memberi isyarat bahwa masih ada banyak cerita yang ingin ia hadirkan.
Dalam wawancara terbaru bersama Radio Times, Jack Thorne menjelaskan bahwa ia belum ingin berhenti dari format one-shot storytelling yang digunakan di Adolescence dan berencana untuk terus mengembangkan teknik penceritaan tersebut.
Meski detail mengenai proyek lanjutan ini belum dibocorkan, dikatakan bahwa ceritanya akan berfokus pada karakter-karakter baru, bukan membuat spin-off dari karakter yang sudah ada.
“Saya rasa istilah anthology itu terlalu besar. Yang jelas, kami masih ingin terus bekerja sama dan merasa belum selesai dengan konsep one-shot. Jadi, mungkin akan ada upaya lain untuk menghadirkan serial one-shot di masa depan, jika kami menemukan cara tepat untuk menyampaikan ceritanya," ungkap Jack Thorne, dikutip pada Rabu (27/8/2025).
Ia menambahkan, "Untuk kisah keluarga Miller, sudah tuntas kami ceritakan. Saya rasa tidak ada semacam, 'Oh, kita bisa membuat spin-off ini, atau kita bisa membuat spin-off itu.' Saya rasa bukan itu yang ingin kami lakukan.”
Apa yang direncanakan Adolescence sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya sudah ada serial antologi lain yang sukses besar hingga berlanjut ke beberapa season.
Contohnya The White Lotus dari HBO yang pertama kali tayang pada 2021 dan kini sudah memasuki season ketiga.
Bedanya dengan serial TV pada umumnya, The White Lotus tidak melanjutkan cerita dari season sebelumnya, melainkan menghadirkan jajaran pemain baru di lokasi berbeda, tepatnya di berbagai cabang White Lotus Resort & Spa di berbagai negara.
Adolescence merupakan serial asal Inggris yang dibuat oleh Jack Thorne bersama Stephen Graham, dengan Philip Barantini sebagai sutradara.
Serial ini berhasil meraih skor hampir sempurna, yakni 98% dari kalangan kritikus di Rotten Tomatoes. Popularitasnya pun melesat hingga menempatkannya di posisi kedua serial berbahasa Inggris Netflix paling populer sepanjang masa.
Adolescence juga mendapat pengakuan dari ajang penghargaan bergengsi. Serial ini masuk nominasi di 13 kategori Primetime Emmy Awards 2025. Pemenang dari setiap nominasi akan diumumkan pada September mendatang.
Berlatar di sebuah kota kecil di Inggris bagian utara, Adolescence dibuka dengan penggerebekan rumah keluarga Miller oleh polisi bersenjata.
Jamie Miller yang masih berusia 13 tahun, ditangkap dengan tuduhan membunuh teman sekelasnya, Katie Leonard. Belakangan, terungkap bahwa Katie sempat menolak pendekatan Jamie dan kemudian mengejeknya lewat media sosial.
Jamie lalu dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa, sebelum akhirnya ditahan di pusat pelatihan khusus remaja.
Penyelidikan di sekolahnya serta wawancara dengan seorang psikolog forensik mengungkap pandangan Jamie terhadap perempuan yang terpengaruh dari budaya manosphere, ditambah ejekan yang ia terima secara daring.
Sementara keluarga Jamie harus berhadapan dengan kemarahan masyarakat sekitar, sembari berusaha bertahan dan menerima kenyataan atas penangkapan serta penahanan Jamie.
Meski kisah Jamie dalam Adolescence tidak diangkat langsung dari tokoh atau peristiwa nyata, gagasan serial ini lahir dari laporan-laporan berita yang sempat didengar Stephen Graham.
“Ada satu insiden ketika seorang bocah laki-laki [diduga] menikam seorang gadis. Saya benar-benar terkejut. Saat itu saya berpikir, ‘Ada apa sebenarnya? Apa yang sedang terjadi di masyarakat sampai seorang anak laki-laki tega menikam seorang gadis hingga tewas? Apa pemicunya?’ Namun peristiwa serupa terulang lagi, dan lagi, dan lagi. Dari situlah saya merasa perlu menyoroti isu ini dan bertanya, ‘Mengapa hal seperti ini bisa terus terjadi hari ini? Ada apa dengan kita? Bagaimana kita bisa sampai di titik ini?’” beber Stephen Graham.
Dari situ, mereka mulai merefleksikan diri. Bukan hanya sebagai pria, tetapi juga sebagai ayah, pasangan, dan teman, seraya mempertanyakan siapa diri mereka sebenarnya dalam identitas mereka sebagai laki-laki.
Serial Adolescence dibintangi Owen Cooper, Stephen Graham, Ashley Walters, Erin Doherty, Faye Marsay, Christine Tremarco, Mark Stanley, Jo Hartley, serta Amelie Pease.
Baca Juga
-
Pecahkan Rekor! KPop Demon Hunters Jadi Film Paling Populer di Netflix
-
Drama dari Dunia Medis Makin Intens, Simak Teaser The Pitt Season 2
-
Dinanti Penggemar, Splinter Cell: Deathwatch Akhirnya Tayang Oktober 2025
-
Perankan Monster Frankenstein, Jacob Elordi Habiskan 10 Jam untuk Makeup
-
Viral Gegara Trailer, Film Good Boy Resmi Dapat Jadwal Rilis secara Global
Artikel Terkait
-
Pecahkan Rekor! KPop Demon Hunters Jadi Film Paling Populer di Netflix
-
Sinopsis Fall For Me, Thriller Erotis Penuh Tipu Daya Lagi Tayang di Netflix
-
Apa yang Menarik dari Film Komang? Masuk Top 10 Netflix Sampai Hari Ini
-
Drama dari Dunia Medis Makin Intens, Simak Teaser The Pitt Season 2
-
Dinanti Penggemar, Splinter Cell: Deathwatch Akhirnya Tayang Oktober 2025
Entertainment
-
Pecahkan Rekor! KPop Demon Hunters Jadi Film Paling Populer di Netflix
-
Momen Cinta Laura Makan 'Shothow' Pakai Centong: Logat Bulenya Bikin Gemas!
-
6 Rekomendasi Drama Thailand yang Tayang Agustus 2025, Ada Eyes of Heaven
-
5 Rekomendasi Drama Korea Romance Tayang September 2025, Ada My Youth!
-
Mulai Rp 1,4 Juta, Intip Harga Tiket Konser RIIZE 'RIIZING LOUD' di Jakarta
Terkini
-
Andre Taulany dan Erin Batal Cerai Lagi, Anak-Anak Langsung Sujud Syukur
-
Rungkad di GP Hungaria, Alex Marquez Tak Mau Disamakan dengan Pecco Bagnaia
-
Dokumen Gugatan Bocor, Ini Penyebab Pratama Arhan Gugat Cerai Azizah Salsha
-
Miliano Jonathans Hubungi Patrick Kluivert Jelang FMD, Bahas Apa Saja?
-
Bukan Hanya Masalah Keluarga, Pratama Arhan Juga Alami Awal Musim yang Buruk di Thailand