Culling Game merupakan salah satu arc paling penting dan intens dalam serial Jujutsu Kaisen. Permainan brutal ini dirancang oleh Kenjaku, yang bertujuan untuk memaksimalkan energi kutukan dan mengaktifkan rencana besarnya. Ini adalah sebuah ritual massal yang memaksa para penyihir dan manusia biasa untuk saling bertarung demi bertahan hidup.
Dengan aturan-aturan yang kompleks dan taruhan yang sangat tinggi, Culling Game mengubah seluruh Jepang menjadi arena pertarungan yang kacau. Para karakter utama harus beradaptasi dengan cepat. Mereka menghadapi tantangan dan musuh-musuh baru yang sangat kuat. Sebab terdengar menarik, yuk, membedah apa pun tentang Culling Game yang patut diketahui.
1. Tujuan sebenarnya di balik permainan
Tujuan utama Culling Game adalah untuk merealisasikan ambisi besar Kenjaku yang telah dia rencanakan selama ribuan tahun. Dia ingin menyatukan manusia di Jepang dengan makhluk abadi bernama Tengen. Peristiwa ini dikenal sebagai "Merger," yang bertujuan untuk menciptakan makhluk baru yang tidak pernah ada sebelumnya.
Untuk mencapai tujuannya itu, Kenjaku membutuhkan energi kutukan dalam jumlah yang sangat besar. Permainan ini bertindak sebagai wadah untuk mengumpulkan energi tersebut. Culling Game memaksa ribuan penyihir dan non-penyihir untuk saling bertarung dan membunuh, melepaskan energi kutukan yang akan dia manfaatkan.
2. Aturan-aturan dasar yang mematikan
Culling Game memiliki beberapa aturan ketat yang harus dipatuhi oleh para pesertanya. Salah satu yang paling penting adalah pemain harus berpartisipasi dalam permainan dalam waktu 19 hari setelah teknik kutukan mereka diaktifkan. Jika tidak, teknik mereka akan dihapus secara paksa, yang berujung pada kematian.
Sistem poin juga menjadi bagian krusial dari aturan dasar Culling Game. Pemain mendapatkan 5 poin jika berhasil membunuh penyihir lain, sementara membunuh non-penyihir hanya memberikan 1 poin. Jika total poin seorang pemain tidak berubah selama 19 hari, teknik kutukan mereka akan dihapus, yang membuat mereka mati di tempat.
3. Koloni dan batas-batas permainan
Culling Game tidak berlokasi di satu tempat, melainkan terbagi menjadi beberapa "koloni" yang tersebar di seluruh Jepang. Setiap koloni berfungsi sebagai arena pertarungan yang terisolasi dari dunia luar. Batasan-batasan ini dikelola oleh Kenjaku dan dirancang untuk memastikan para pemain tidak bisa keluar dari area yang telah ditentukan.
Siapa pun yang memasuki area koloni secara otomatis akan dianggap sebagai pemain. Hal ini tidak memandang apakah orang tersebut penyihir atau manusia biasa. Ini membuat koloni-koloni, yang sebelumnya adalah kota-kota besar, berubah menjadi medan perang yang penuh bahaya.
4. Peran dan kekuatan para pemain baru
Culling Game memperkenalkan sejumlah karakter baru yang kuat dengan berbagai kemampuan unik. Banyak dari mereka adalah penyihir kuno yang telah dihidupkan kembali oleh Kenjaku, yang tubuhnya dijadikan wadah bagi roh mereka. Mereka memiliki pengetahuan dan teknik yang tidak biasa.
Selain itu, ada juga manusia biasa yang teknik kutukannya bangkit secara tiba-tiba sebagai bagian dari rencana Kenjaku. Keberadaan para pemain baru ini sangat beragam, mulai dari sosok yang ingin mencari kebebasan hingga mereka yang hanya ingin bertahan hidup. Kekuatan mereka membuat permainan semakin sulit untuk diprediksi.
5. Tujuan Megumi Fushiguro dan Yuji Itadori di dalam permainan
Megumi Fushiguro dan Yuji Itadori memasuki Culling Game dengan tujuan yang sangat jelas. Prioritas utama mereka adalah mencari Angel, seorang pemain yang memiliki teknik kutukan unik untuk membatalkan teknik kutukan lainnya. Mereka berharap Angel dapat membantu mereka membuka segel Gojo Satoru dari Prison Realm.
Selain itu, ada juga misi pribadi yang diemban Megumi. Dia harus menyelamatkan saudara perempuannya, Tsumiki Fushiguro, yang dipaksa untuk ikut berpartisipasi dalam permainan. Misi penyelamatan ini menambahkan lapisan emosional pada perjuangan mereka. Misi ini membuat mereka harus berjuang keras di tengah kekacauan yang ada.
Culling Game adalah fase krusial dalam cerita Jujutsu Kaisen yang berhasil meningkatkan taruhan dan intensitas narasi. Permainan ini memaksa para karakter untuk menghadapi musuh yang tidak terduga, mendorong mereka untuk berkembang, dan menyiapkan panggung untuk klimaks yang akan datang. Dengan demikian, permainan ini adalah elemen penting yang membentuk jalannya cerita.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bikin Pusing! 5 Buah Iblis Terumit yang Sulit Dikuasai di Anime One Piece
-
5 Teori Topi Jerami Raksasa One Piece, Senjata Kuno Berkaitan dengan Nika
-
Deadline Tuntutan 17+8 Sudah Lewat: Para Karyawan Lagi-lagi Tak Ada Niat!
-
5 Pencapaian Luar Biasa Seri Kimetsu no Yaiba Hingga Kini, Apa Saja?
-
Ironi Demokrasi: Kala Rakyat Harus 'Sumbang' Nyawa untuk Didengar Wakilnya
Artikel Terkait
-
Bikin Pusing! 5 Buah Iblis Terumit yang Sulit Dikuasai di Anime One Piece
-
Penayangan Witch Hat Atelier Anime Ditunda, Pindah Tayang ke Tahun 2026
-
5 Pencapaian Luar Biasa Seri Kimetsu no Yaiba Hingga Kini, Apa Saja?
-
5 Teori Topi Jerami Raksasa One Piece, Senjata Kuno Berkaitan dengan Nika
-
5 Karakter Anime One Piece Lebih Kuat dari Pemerintah Dunia, Siapa Mereka?
Entertainment
-
Sinopsis Papa to Oyaji no Uchi Gohan, Drama Jepang Dibintangi Jin Shirasu
-
Raup 83 Juta Dolar, Film The Conjuring: Last Rites Dominasi Box Office AS
-
Bikin Pusing! 5 Buah Iblis Terumit yang Sulit Dikuasai di Anime One Piece
-
5 Teori Topi Jerami Raksasa One Piece, Senjata Kuno Berkaitan dengan Nika
-
Dream Bus oleh Day6: Tekad untuk Tak Melepaskan Mimpi di Tengah Rintangan
Terkini
-
Rekap Wakil ASEAN di Matchday 2 Kualifikasi AFC U-23: 3 Tim Sukses Puncaki Klasemen
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Budaya Kekerasan Aparat dan Demokrasi yang Terluka
-
Gerald Vanenburg Sebut Korea Tak Lebih Baik dari Indonesia, Blunder Fatal?
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano