Sekar Anindyah Lamase | Natasya Regina
Tangkapan layar Uya Kuya mengunjungi rumahnya usai dijarah massa (Youtube/Uya Kuya TV)
Natasya Regina

Setelah sempat terjadi kericuhan pada awal September lalu, presenter sekaligus mantan anggota DPR RI Uya Kuya kembali mencurahkan kesedihannya. Rumahnya yang berada di kawasan Jakarta Timur luluh lantak setelah dijarah massa, meninggalkan luka mendalam bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi keluarga dan karyawannya.

Bukan hanya harta milik Uya yang raib, namun barang-barang milik anak-anaknya, Cinta Kuya dan Nino Kuya, hingga karyawan yang sudah lama mengabdi pun ikut lenyap. Yang membuat Uya semakin pilu, barang-barang pribadi anak-anaknya yang dibeli dari hasil jerih payah sejak SMP, kini hilang tak bersisa.

Barang Hasil Kerja Keras Anak-Anak Ikut Raib

Dalam sebuah video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya pada Senin (29/09/2025), Uya menjelaskan betapa berharganya barang-barang yang dijarah tersebut.

"Cinta dari SMP kelas 3, Nino dari SMP kelas 2 kalau enggak salah, tidak pernah dapat uang jajan sepeser pun dari saya. Karena mereka punya penghasilan," ungkap Uya.

Sejak usia remaja, Cinta dan Nino memang sudah mandiri secara finansial. Mereka dikenal aktif berkarya, baik dari konten YouTube maupun syuting televisi. Karenanya, Uya menegaskan bahwa sebagian besar barang-barang yang hilang bukanlah miliknya, melainkan milik anak-anaknya.

"Penghasilan mereka cukup besar dari YouTube dan dari syuting TV. Jadi yang kalian ambil adalah hak anak-anak saya yang kerja keras dari kecil. Itu kerja keras mereka," tegas pria berusia 50 tahun itu.

Memikirkan Nasib Karyawan dan Keluarga Besar

Tak hanya kehilangan barang anak-anaknya, Uya juga menaruh perhatian pada karyawan serta keluarga besarnya yang turut terdampak penjarahan.

"Yang saya pikirkan bagaimana barang-barang mertua saya, barang adik ipar saya, barang ponakan saya, barang-barang karyawan-karyawan saya yang ngumpulin barang-barang elektronik untuk mereka taruh di kampungnya," jelasnya.

Bagi Uya, musibah ini bukan sekadar kehilangan benda, melainkan juga menyangkut jerih payah banyak orang yang selama ini bekerja keras demi keluarga masing-masing.

Kamar Kosong Cinta Kuya, Tangis yang Ditahan

Dalam unggahan lain, Uya memperlihatkan momen panggilan video dengan putrinya, Cinta Kuya, yang sedang berada di luar negeri. Dengan suara bergetar, ia menunjukkan kondisi kamar putrinya yang kini kosong melompong.

"Assalamualaikum, Cinta. Kamu kuat ya? Ini Papa mau kasih lihat kamar kamu nih di rumah," kata Uya.

Di layar, hanya terlihat kasur tanpa barang-barang pribadi. Melihat hal itu, Cinta tak kuasa menahan tangis. Uya bersama sang istri, Astrid Kuya, berusaha menenangkan sang putri.

"Jangan nangis," ujar Uya.

"Jangan nangis, sayang," timpal Astrid.

Namun Uya kembali menegaskan kenyataan pahit yang harus dihadapi. "Barang-barang kamu hilang semua tuh yang kamu beli pakai uang sendiri," ucapnya dengan lirih.

Latar Belakang Kericuhan

Sebagaimana diketahui, rumah Uya Kuya menjadi salah satu sasaran penjarahan pada awal September lalu, bersamaan dengan kediaman sejumlah figur publik lainnya seperti Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, hingga Eko Patrio.

Massa menyerbu rumah-rumah tersebut setelah video Uya Kuya berjoget bersama Eko Patrio di kompleks DPR RI viral di media sosial. Video itu menuai kecaman publik karena muncul di tengah isu mengenai tunjangan fantastis anggota dewan, mulai dari Rp50 juta per bulan untuk tunjangan rumah hingga Rp12 juta untuk tunjangan beras.

Akibat amukan massa, hampir seluruh barang elektronik, surat penting, hingga hewan peliharaan Uya ikut raib. Beberapa barang sempat dikembalikan oleh warga, namun kondisinya sudah rusak. Sebagian besar lainnya hingga kini masih hilang.

Peristiwa ini menjadi pukulan berat bagi Uya Kuya dan keluarganya. Meski demikian, ia tetap berusaha tegar dan fokus menenangkan anak-anak serta karyawan yang turut merasakan dampak penjarahan tersebut.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS