Hayuning Ratri Hapsari | Mira Fitdyati
Potret Baim Wong (Instagram/baimwong)
Mira Fitdyati

Nama Baim Wong kembali menjadi sorotan publik setelah muncul kabar yang menyebut dirinya mengalami Narcissistic Personality Disorder (NPD).

Gangguan kepribadian ini dikenal sebagai kondisi mental yang ditandai dengan rasa percaya diri berlebihan, sikap manipulatif, serta kebutuhan tinggi akan perhatian dan kekaguman dari orang lain.

Melalui podcast Butik Haji Igun di kanal YouTube Comic 8 Revolution yang diunggah pada Selasa (4/11/2025), Baim akhirnya angkat bicara.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya memang sempat pergi ke psikolog dan menjalani tes NPD karena penasaran dengan isu yang beredar luas tentang dirinya.

Sebagai orang awam, Baim mengaku awalnya tidak tahu apa itu NPD. Rasa penasaran mendorongnya untuk mencari tahu lebih jauh melalui internet.

“Karena aku sebagai orang awam, aku juga masih bertanya-tanya NPD itu apa sih? Akhirnya aku googling,” ujarnya.

Baim juga menuturkan bahwa ia sempat berkonsultasi dengan psikolog akibat keresahan yang dirasakan. Dalam proses itu, psikolog yang menanganinya menawarkan untuk melakukan tes NPD.

“Dan kebetulan saat itu aku lagi komunikasi dengan psikolog. Akhirnya dia nanya sama gue, ‘Im, mau nggak dites?’ Sini, mana, gue bilang. Gue sakit atau nggak sih,” ujar Baim.

Baim mengungkapkan tes tersebut berisi sekitar 520 pertanyaan yang harus dikerjakan tanpa jeda maupun dilewati.

“Akhirnya itu ada sekitar 520 pertanyaan yang nggak boleh di-skip. Dan setelah gue kerjain, ternyata hasilnya sehat,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa tes tersebut dilakukan bukan karena dirinya terganggu oleh pemberitaan, melainkan karena rasa penasaran semata.

“Nggak terganggu. Cuma penasaran iya atau tidak,” ujar Baim.

Dalam perbincangan itu, Baim juga mengungkapkan sedikit pengetahuannya mengenai NPD. Ia mengatakan bahwa salah satu ciri utama seseorang dengan gangguan ini adalah tidak memiliki empati terhadap orang lain.

“Jadi gini, NPD itu salah satunya yang paling utama adalah orang yang tidak memiliki empati,” tuturnya.

Ia mencontohkan, ketika seseorang berpapasan di jalan tetapi tidak menyapa atau menegur orang lain, hal itu bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut tidak memiliki empati.

Namun, jika seseorang masih bisa merasakan belas kasih terhadap sesama, berarti ia bukan penderita NPD.

“Kalau orang itu masih ada empati berarti bukan,” ujarnya.

Baim Wong menegaskan bahwa isu dirinya mengalami NPD tidak benar. Hasil tes menunjukkan bahwa dirinya dalam kondisi sehat. Pengalaman ini bisa menjadi pengingat bagi banyak orang mengenai pentingnya empati dalam kehidupan sehari-hari.