Sekar Anindyah Lamase | Ancilla Vinta Nugraha
Cuplikan Film Na Willa, Adaptasi Buku Karya Reda Gaudiamo (YouTube/Visinema Pictures)
Ancilla Vinta Nugraha

Setelah dinantikan lama, Na Willa akhirnya hadir di layar lebar lewat cuplikan pertamanya. Adaptasi dari buku karya Reda Gaudiamo ini menyoroti kisah masa kecil dan keluarga yang dibalut dengan rasa ingin tahu. 

Disutradarai oleh Ryan Adriandh, yang sebelumnya dikenal lewat film Jumbo, Na Willa diproduseri oleh Anggia Kharisma dan Novia Puspa Sari. Film ini dijanjikan akan menghadirkan sentuhan visual yang lembut dengan nuansa emosional yang kuat, terutama dalam menggambarkan hubungan keluarga.

Cuplikan pertama Na Willa hadir melalui kanal Youtube Visinema Pictures pada Rabu (12/11/2023). Dengan durasi 30 detik, cuplikan tersebut menampilkan sang karakter utama, Na Willa.

Dalam unggahan tersebut terlihat sosok karakter utama yang ceria dengan rasa ingin tahu yang besar. “Kalau besar nanti aku mau setinggi Pak, kalau mau ambil yang tinggi-tinggi tidak perlu pakai kursi,” menjadi kalimat pembuka dalam cuplikan tersebut. 

Adegan tersebut berlanjut dengan suara seorang perempuan yang memanggil, “Willa, Na Willa, jadi ikut ke pasar tidak?” Suara itu seolah mengawali interaksi hangat antara Na Willa dan orang-orang di sekitarnya.

Mengutip Suara.com, Na Willa mengambil latar Surabaya pada dekade 1960-an dan mengikuti kisah seorang gadis kecil bernama Na Willa. Dengan rasa ingin tahu yang besar, ia mengajak penonton menelusuri kehidupan sederhana yang hangat dan penuh warna.

Menurut produser Anggia Kharisma, Na Willa bukan sekadar kisah nostalgia, melainkan refleksi tentang keluarga Indonesia. Cerita ini menggambarkan bagaimana setiap anggota keluarga belajar mencintai satu sama lain meski dalam kondisi yang jauh dari kata sempurna.

Sebagai bentuk penghargaan terhadap karya sastra Indonesia, Na Willa dihadirkan ke layar lebar dengan nuansa yang hangat dan dekat dengan keluarga. Dengan ciri khas film keluarga yang sarat emosi, karya ini diharapkan dapat menyampaikan pesan secara lintas generasi. 

Di sisi lain, sang sutradara, menyebut Na Willa sebagai ruang baru setelah sebelumnya banyak berkarya di ranah komedi. Baginya, film ini menjadi cara untuk menunjukkan bahwa cerita kecil pun bisa berbicara besar dan meninggalkan kesan mendalam.

Mengutip dari beberapa sumber, film ini mengajarkan kejujuran, bukan hanya lewat dialog, tetapi juga dalam cara bercerita. Na Willa menjadi eksplorasi sinema yang berbeda bagi Visinema, sekaligus upaya menghadirkan tontonan yang lembut namun tetap mampu menggugah penonton.

Na Willa menjadi salah satu proyek yang paling dinantikan dari Visinema Pictures berkat kekuatan ceritanya yang sederhana namun menyentuh. Film ini direncanakan akan segera tayang pada 2026, membawa pesan hangat tentang keluarga dan keajaiban masa kecil ke layar lebar.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS