Sekar Anindyah Lamase | Rana Fayola R.
Sarwendah. (Instagram/sarwendah29)
Rana Fayola R.

Perseteruan antara Ruben Onsu dan Sarwendah pasca-perceraian pada September 2024 lalu tampaknya semakin memanas. Kali ini, pihak Ruben melancarkan serangan balik dengan menuding mantan istrinya memiliki motif tersembunyi.

Kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang bahkan secara terang-terangan menduga bahwa konferensi pers yang digelar Sarwendah terkait insiden debt collector adalah upaya untuk rusak citra kliennya.

Konflik terbaru ini berawal dari pengakuan Sarwendah yang sempat shock dan ketakutan setelah dua orang debt collector mendatangi rumahnya.

Melansir Suara.com, kehadiran para penagih utang itu disebut-sebut disebabkan oleh telatnya pembayaran cicilan mobil mewah jenis Land Rover milik Ruben Onsu.

Sarwendah mengungkapkan bahwa debt collector tersebut menggunakan bahasa yang kasar, membuat dirinya dan anak-anak merasa ketakutan. Padahal, ia sendiri mengaku tidak mengetahui menahu soal pembelian mobil mewah tersebut.

Insiden inilah yang kemudian memicu Sarwendah untuk menggelar konferensi pers, mengangkat masalah ini ke ranah publik. Namun, langkah Sarwendah ini justru dipertanyakan dan diserang balik oleh pihak Ruben Onsu.

Minola Sebayang mengaku heran mengapa masalah yang dinilainya sederhana harus diangkat ke publik melalui panggung media.

Minola Sebayang Pertanyakan Motif Konferensi Pers

Sang kuasa hukum tidak ragu mencium adanya niat untuk memojokkan dan menciptakan citra seolah-olah Ruben Onsu sedang mengalami kolaps finansial.

"Patut diduga preskonnya hanya ingin mendiskreditkan klien kami, Ruben. Ingin menunjukkan bahwa Ruben sekarang lagi dalam keadaan yang tidak mampu secara ekonomi," ujar Minola Sebayang saat ditemui di Pulomas, Jakarta Timur, pada Sabtu (15/11/2025).

Menurutnya, jika memang yang dipermasalahkan adalah kinerja penagih utang yang tidak profesional, ada jalur hukum lain yang bisa ditempuh tanpa perlu membuat konferensi pers.

Ia menambahkan, "Apakah tujuan preskonnya itu adalah berkaitan dengan masalah ingin menekankan adanya debt collector yang melakukan kerjanya di luar jam kerja dengan cara-cara yang tidak tepat atau apa? Sehingga sampai harus preskon."

Pihak ayah tiga anak tersebut juga menegaskan bahwa insiden tersebut seharusnya bisa diselesaikan dengan cara yang jauh lebih elegan dan sederhana. Mengingat para debt collector itu datang ke alamat yang salah, Sarwendah semestinya cukup memberitahu mereka bahwa mobil yang dicari tidak ada di sana.

"Ini sama saja seperti orang salah kirim barang. Kalau memang orang yang datang itu salah alamat, kita tinggal bilang, 'Kamu salah alamat karena yang memiliki tanggung jawab dan kewajiban adalah orang lain, bukan saya'. Sesederhana itu kan?" papar Minola.

Dia bahkan menambahkan fakta mengejutkan dari kliennya, bahwa tunggakan cicilan yang diributkan itu sebenarnya belum jatuh tempo secara fatal.

Sebagai informasi, Ruben Onsu dan Sarwendah resmi bercerai pada 24 September 2024 setelah menjalani rumah tangga selama sekitar 11 tahun, sejak menikah pada 22 Oktober 2013.

Perceraian diputuskan secara verstek oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena Sarwendah tidak pernah hadir di sidang. Meskipun dalam gugatan tidak ada sengketa harta bersama, hak asuh anak diputuskan jatuh ke tangan Sarwendah.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS