Sekar Anindyah Lamase | Mira Fitdyati
Potret Sule dan Rizwan Fadilah (Instagram/ferdinan_sule)
Mira Fitdyati

Banyak orang tua biasanya khawatir atau kesal ketika anak terlalu sering bermain game, tetapi hal itu tidak berlaku bagi komedian Sule.

Publik sempat dihebohkan dengan kabar tagihan game putra ketiganya, Rizwan Fadilah atau Njan, yang diduga mencapai Rp50 juta. Namun, menghadapi hal tersebut, Sule justru memilih tak mau ambil pusing.

Alih-alih memarahi sang anak, Sule melihat ada hal baik yang selama ini muncul dari hobi Njan bermain game. Baginya, game bukan hanya soal hiburan, tetapi juga bisa menjadi sarana belajar jika dijalani dengan tepat.

Dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube TRANS TV Official pada Rabu (26/11/2025), Sule mengatakan bahwa ia tidak ingin terlalu memperbesar masalah tagihan game tersebut. Ia justru menilai ada manfaat yang terlihat dari hobi Njan bermain game.

“Dia bisa pintar Bahasa Inggris loh, itu dari game,” kata Sule pada acara Pagi-Pagi Ambyar Trans TV.

Menurutnya, banyak anak yang justru menjadi lebih cerdas karena game. Dengan gaya humornya, Sule menambahkan bahwa bermain game juga melatih kerja otak.

“Yang kedua, mengatur otak kiri sama otak kanan. Main game nih, ini otak kiri, otak kanannya makan,” ujar Sule.

Sule juga melihat bahwa game mempunyai kesamaan dengan kehidupan. Di dalam game ada level-level yang harus dilewati, begitu pula manusia yang harus terus menghadapi tahap-tahap baru dalam hidup.

“Permainan game itu bagus kalau menurut gue, melewati tahap-tahap, level satu, level dua, level tiga, sampai seterusnya. Kehidupan kita kan kayak gitu,” kata Sule.

Karena itulah, Sule memilih untuk tidak membatasi hobi anaknya secara ketat. Ia percaya bahwa larangan justru membuat anak mencari cara lain untuk tetap bermain. Namun, ia tetap menekankan bahwa pendidikan harus menjadi prioritas utama.

“Percuma juga, walaupun kita batasi tetap anak-anak itu pasti akan nyolong-nyolong. Yang penting sekolah nggak terlewat, nilai masih bagus,” ujar Sule.

Sule juga merasa senang karena Njan lebih memilih bermain game di rumah bersama teman-temannya dibanding di luar rumah.

“Nah positifnya itu dia di rumah ngajak teman-temannya ke rumah, nggak di luar,” tuturnya.

Karena menjalani homeschooling, kegiatan belajar Njan juga tidak terganggu. Bahkan, Sule kembali melontarkan candaan yang membuat suasana menjadi santai.

“Secara akademik bagus Njan, yang nggak bagus itu saya aja sebetulnya,” tutur Sule.

Bagi Sule, game bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau langsung dinilai negatif. Selama tidak mengganggu sekolah dan tetap pada porsinya, ia percaya game bisa memberi dampak positif pada anak.

Cara Sule melihat hobi Njan menunjukkan bahwa setiap orang tua punya pendekatan berbeda dalam mendampingi anak berkembang sesuai zamannya.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS