Hayuning Ratri Hapsari | Natasya Regina
Fedi Nuril (Instagram/@fedinuril)
Natasya Regina

Di tengah intensitas promosi film terbarunya, Qorin 2, aktor Fedi Nuril menyempatkan diri memberikan perhatian pada isu yang menurutnya jauh lebih genting.

Rentetan bencana alam yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat membuat Fedi merasa perlu angkat bicara.

Aktor yang dikenal dengan pandangan kritis dan sikap sosialnya ini menyampaikan bahwa ia amat prihatin melihat kondisi warga di sejumlah provinsi yang kini berjuang bertahan di tengah bencana banjir bandang dan longsor.

Menurutnya, negara harus bergerak lebih cepat dan fokus memulihkan kehidupan masyarakat.

“Ya, saya tentu turut berdukacita atas yang dialami korban bencana di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara,” ujar Fedi Nuril di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 8 Desember 2025, dikutip dari Suara.com.

“Semoga pemerintah kita bergerak cepat untuk membantu mereka, untuk merehabilitasi korban sehingga keadaan kembali normal,” lanjutnya.

Fedi Nuril Kritik Manuver Politik di Tengah Krisis

Tidak berhenti pada empati, Fedi juga memberikan sentilan keras kepada para pemangku kebijakan. Menurut pentolan grup band Garasi tersebut, ada hal yang jauh lebih penting dibandingkan membahas dinamika politik yang tidak mendesak.

Ia menyoroti wacana pemilihan kepala daerah (Pilkada) oleh DPRD yang kembali mencuat beberapa hari terakhir. Fedi menilai pembahasan tersebut tidak tepat dilakukan ketika banyak warga masih menderita akibat bencana.

“Dan stop ngomongin pilkada dilakukan oleh DPRD deh, enggak momennya,” tegas Fedi, menekankan bahwa isu kemanusiaan seharusnya berada paling atas dalam daftar prioritas pejabat publik.

Sumatra Dikepung Bencana Hidrometeorologi, Ribuan Warga Mengungsi

Sebagai latar kondisi yang sedang berlangsung, sejumlah wilayah di Sumatra kini tengah menghadapi bencana hidrometeorologi yang cukup parah.

Banjir bandang dan tanah longsor dilaporkan melanda beberapa titik vital di Aceh, Sumatra Utara, hingga Sumatra Barat.

Ribuan warga terpaksa mengungsi, sebagian di antaranya tanpa logistik memadai. Aktivitas masyarakat lumpuh dan fasilitas umum rusak, memperlihatkan betapa cepatnya situasi berubah menjadi genting menjelang akhir tahun.

Pernyataan Fedi kemudian dianggap publik sebagai suara yang mewakili keresahan bersama, mengingat banyak yang berharap perhatian pemerintah tertuju pada penanganan bencana, bukan agenda politik.

Wacana Pilkada via DPRD: Latar Belakang Polemik

Untuk diketahui, wacana pemilihan kepala daerah melalui DPRD kembali muncul setelah Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyampaikannya dalam peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan pada 5 Desember 2025.

Acara tersebut turut dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Presiden Prabowo bahkan mengaku mempertimbangkan usulan tersebut dengan alasan efisiensi anggaran.

Pernyataan itulah yang kemudian menuai banyak respons, termasuk dari Fedi Nuril yang menilai bahwa wacana itu tidak selayaknya menjadi prioritas saat ini.