Sekar Anindyah Lamase | Natasya Regina
Vino G. Bastian [Instagram/vinogbastian__]
Natasya Regina

Vino G. Bastian akhirnya kembali menyapa penonton lewat film drama terbarunya berjudul Lupa Daratan. Dalam film ini, ia memerankan karakter Vino Agustian, seorang aktor berbakat yang tiba-tiba kehilangan kemampuan berakting, sebuah kondisi yang membawa karakter tersebut jatuh dalam keterpurukan.

Peran yang unik ini membuat publik penasaran apakah Vino pernah mengalami fase serupa dalam perjalanan kariernya.

Di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025), Vino memberikan pandangan yang justru bertolak belakang dengan karakter yang ia perankan.

Vino Mengaku Bukan Tipe yang Mengejar “Puncak” Karier

Ketika ditanya soal pengalaman berada di titik tertinggi karier, Vino memberikan jawaban yang menunjukkan karakter personalnya: ia bukan tipe yang mengejar pencapaian besar.

"Kalau misalnya merasa di puncak tuh sebetulnya justru saya orangnya tuh agak kebalik," ujar Vino, dikutip dari Suara.com.

Ia menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah menargetkan pencapaian tertentu demi sebuah penghargaan atau label kesuksesan.

"Nggak tahu ini positif atau negatif, saya tuh kurang kompetitif, gitu orangnya. Jadi saya enggak pernah ngerjain sesuatu tuh target-targetnya tuh untuk dapatin A, dapatin B, gitu," jelasnya.

Bagi Vino, esensi dalam bekerja bukanlah kompetisi, melainkan profesionalitas dan keutuhan dalam proses.

Syuting adalah “Me Time” bagi Vino G. Bastian

Vino kemudian menegaskan bahwa setiap proyek film merupakan ruang personal untuk mengekspresikan dirinya secara tenang dan penuh dedikasi.

"Tapi saya justru ketika ngerjain sesuatu saya akan tanggung jawab banget apalagi di film," tuturnya.
Ia bahkan menyebut proses syuting sebagai momen yang ia nikmati secara pribadi.

"Saya ngerasa itu me time saya, gitu. Jadi ketika saya kerja, segala sesuatu tuh dengan dengan tenang, dengan passion saya, dengan me time saya itu yang bertemu dengan teman-teman di film," jelasnya.

Vino juga mengakui bahwa hasil akhir film tidak pernah bisa diprediksi. Hal inilah yang membuatnya selalu memilih untuk fokus pada perjalanan, bukan hasil.

"Hasilnya kan karena kita enggak pernah tahu, gitu. Setiap ngerjain film tiba-tiba film yang ini laku, tiba-tiba kita merasa film ini pasti bakal laku banget, ternyata flop, gitu," terangnya.

Menurutnya, dinamika industri film yang naik turun justru membentuk sikapnya untuk terus bersyukur.

"Jadi semua itu dinamika itu yang buat saya jadi ngerjain sesuatu tuh benar-benar bersyukur aja terus. Masuk ke project lain nol lagi," tambahnya.

Ia juga berharap tidak mengalami apa yang dialami karakter dalam filmnya.

"Jadi alhamdulillah sih jangan sampai sih kayak si Vino Agustian," ucapnya.

Tantangan Berakting: Bukan Lupa Akting, Tapi “Kebal” Emosi

Terkait isu utama dalam film Lupa Daratan, Vino menjelaskan bahwa ia belum pernah mengalami kondisi lupa berakting. Namun, ia mengakui adanya tantangan lain yang cukup sering terjadi.

"Ah kalau lupa akting alhamdulillah enggak, lupa dialog sering. Itu mah manusiawi," akunya.

Menurut Vino, tantangan yang lebih mendalam adalah ketika ia merasa seperti kehilangan sensitivitas dalam sebuah adegan karena terlalu sering mengulang scene yang sama.

"Tapi kadang ngerasa kebal akting tuh sering. Misal kayak kita untuk melakukan satu adegan, kalau udah sering banget diulang gitu," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa kondisi tersebut dapat memengaruhi getaran emosional yang seharusnya muncul secara natural, terutama dalam adegan-adegan penting.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS