Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani
Ilustrasi jerawat (shutterstock)

Virus Corona mulai masuk Indonesia sejak Maret 2020. Penyakit ini menyerang segala umur, mulai dari balita hingga lansia.

Penyebarannya sangat cepat, yaitu ketika seseorang melakukan kontak langsung dengan penderita. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah menganjurkan untuk tetap berada di rumah, guna memutus rantai penyebaran Virus Corona.

Virus ini sangat berdampak besar bagi kehidupan masyarakat, yang mengharuskan kita untuk terbiasa dalam menghadapi proses adaptasi kehidupan baru. Kebiasaan baru tentu menimbulkan stres di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang terbiasa melakukan segala sesuatunya di luar rumah.

Upaya yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan di masa pandemi adalah  rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan, tidak berjabat tangan, dan menjaga jarak hingga menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar rumah.

Untuk penggunaan masker sendiri disarankan untuk menggunakan jenis masker bedah bagi yang sakit dan masker kain untuk yang sehat. Namun masker kain tidak baik digunakan apabila pemakaiannya lebih dari 4 jam.

Jika lebih dari 4 jam, maka fungsi penyaringan kumannya menurun, sehingga menyebabkan wajah menjadi lembab dan bisa menimbulkan berbagai masalah lainnya, seperti iritasi.

Contoh yang dibahas akun Youtube, Cahyo Tri Channel adalah kasus yang terjadi pada Fariha Allfhi Diningrat, tentang kulitnya yang mengalami infeksi akibat menggunakan masker kain.

“Tidak bermaksud menakuti, hanya berbagi pengalaman saja,” ujar Fariha.

Ia bercerita tentang pengalaman yang terjadi pada wajahnya di akun tiktok miliknya, @akuapibaiq.  Awalnya, Fariha mengalami jerawat haid, lalu tiga hari kemudian, jerawat itu semakin besar dan membuat pipinya membengkak.

Ia bertanya kepada keluarganya dan keluarganya menganggap Fariha mengalami bisul. Lalu ia mencoba mengobatinya dengan kentang, namun pipinya tetap bengkak. Akhirnya Fariha memeriksakan sakitnya kepada dokter.

 “Itu memang jerawat yang awalnya infeksi dari masker kain, yang kamu pakai,” ujar dokter.

Akibat infeksi tersebut, Fariha harus menjalankan operasi. Menurutnya, lebih baik menggunakan masker kesehatan, ketika sedang berjerawat.

Sementara itu, Dr. Hasrul Nazar, yang membahas  tentang merawat kulit wajah pada masa pandemi, mengatakan, jerawat bisa disebabkan oleh dua hal, bisa dari kulit itu sendiri dan dari masker yang digunakan.

Masalah dari masker, mungkin karena masker yang dipakai tidak lembut, sehingga menyebabkan gesekan pada wajah, atau dalam bahasa medis disebut ance mekanik (jerawat yang timbul dari gesekan).

“Terkadang setelah makan, masyarakat langsung menutup wajah dengan masker tanpa mencuci mulut. Inilah yang menyebabkan bakteri menempel pada masker, lalu ditambah wajah yang memiliki pori-pori besar dan lupa mencuci muka, hingga menyebabkan masalah yang kompleks, semacam lingkaran setan yang sulit diputus,” ujarnya.

Menurut Hasrul, cara untuk mengatasi masalah ini, harus sering sering membersihkan oral hygiene, menggunakan masker yang lembut, yang paling penting, sering mengganti masker setiap 4 jam sekali.

Paling tepat dalam menggunakan masker, jangan sering ditarik ke atas dan ke bawah. Hal seperti itu yang akan menyebabkan masalah baru pada kulit.

Tidak jauh berbeda dengan Hasrul, Dr. Ayman Alatas, atau sering disapa Dr. Ay juga membahas cara menjaga kulit pada masa pandemi dalam akun Youtube miliknya. Menurutnya, jerawat terjadi karena pori-pori tersumbat oleh sel kulit mati, keringat, dan debu.

Setelah itu terjadilah peradangan dan benjolan yang disebut jerawat. Pada masa pandemi ini, masyarakat diwajibkan menggunakan masker. Ketika menggunakan masker, wajah menjadi lembab, keringat sering muncul, sirkulasi udara menjadi tidak bagus hal itulah yang menyebabkan jerawat.

Ia menyaran untuk menggunakan masker berbahan katun, mengganti masker 4 jam sekali, menjaga wajah dengan mencuci muka, dan menggunakan skincare yang tepat.

Pada masa pandemi, masyarakat sangat dibatasi untuk keluar rumah, sehingga kegiatan belajar dan bekerja dilakukan secara online. Akibatnya, mereka merasa tidak perlu mempercantik diri. Hal tersebut membuat kulit wajah tidak terawat yang bisa menimbulkan jerawat.

Adapun hal yang umum dapat dilakukan dalam upaya menjaga kesehatan kulit wajah di masa pandemi, adalah :

1. Menjaga kebersihan

Menjaga kebersihan bermacam-macam cara, antara lain, rajin mencuci tangan, mencuci wajah, dan mencuci bagian oral hygiene. Selain itu juga rajin mengganti masker setiap 4 jam sekali, rutin mengganti sarung sprei dan sarung bantal, tidak bercampur handuk dengan orang lain.

2. Menjaga pola makan

Kebanyakan dari kita tidak memperhatikan pola makan di masa pandemi. Kita bisa memulainya dengan mengurangi makanan yang berminyak, memperbanyak minum air putih, tidak minum alkohol, makan makanan yang bergizi seperti buah dan sayur. Selain menjaga kesehatan kulit, makanan juga bisa untuk meningkatkan imunitas tubuh.

3. Menjaga pola hidup

Menjaga pola hidup yang dimaksud adalah dengan tidur dengan teratur minimal 8 jam, mengendalikan emosi agar tidak timbul stress. Kurang tidur dan akan membuat raut wajah tampak kusam dan tidak segar.

Oleh: Putri Ayu Fajarwati Soleha