Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani
Ilustrasi zumba (Foto: Shutterstock)

Kanker telah menjadi salah satu penyakit tidak menular yang sangat mematikan di dunia saat ini. Kasus penyakit kanker pun terus meningkat, termasuk juga di Indonesia.

Kanker merupakan penyebab utama kematian nomor dua di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), kasus kanker semakin meningkat dan terdapat 18,1 juta kasus baru di seluruh dunia pada 2018. Sekitar 9,6 juta orang meninggal dunia karena kanker pada tahun 2018, tahun terakhir di mana data itu tersedia.

Dalam dua dekade mendatang, dunia akan mengalami peningkatan 60 persen dalam jumlah kasus penyakit kanker, menurut laporan World Health Organization (WHO). Satu dari enam orang meninggal akibat kanker tiap tahun, dan beban kanker meningkat, dari keterangan WHO dalam World Cancer Report 2020.

Senam zumba yang merupakan sebuah latihan fisik atau jenis olahraga yang meningkatkan kebugaran ini sungguh populer beberapa waktu terakhir. Banyak orang khususnya para wanita yang suka dengan kombinasi gerakan tari latin dengan tarian salsa sambil juga menyertakan gerakan senam aerobik. Rupanya jenis olahraga sambil menari ini baik dan justru disarankan bagi para penderita kanker.

Namun demikian, kita ketahui bersama, sebetulnya yang paling membebani pasien adalah perjalanan dalam memerangi kanker, dan perjuangan tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Membutuhkan daya tahan, tekad, serta dukungan dari keluarga dan kerabat. Salah satu bagian penting dari mengatasi diagnosis kanker adalah mengenali emosi dan perasaan.

Intervensi psikososial adalah sejenis perawatan yang berkaitan erat dengan emosi dan hubungannya, di mana menurut American Cancer Society, para pasien kanker membutuhkannya dalam menangani perasaan stres, meningkatkan kualitas hidup, serta kesejahteraan dalam menjalani seluruh rangkaian pengobatan kanker. Para pengidap kanker perlu untuk kenal lebih jauh dan akurat mengenai perasaan dan emosi dalam diri mereka supaya mampu menanganinya.

Menurut dr. Dian Kartika, MH Kes yang merupakan anggota instruktur zumba dari komunitas Zumba Instructor Network (ZIN), penderita kanker memerlukan pandangan yang positif terkait kondisi fisik dan emosi mereka. Kegiatan kelompok seperti kelas Zumba dapat menjadi pilihan bagus bagi pasien kanker untuk tetap bugar dan sehat, sekaligus dapat menjalin hubungan positif dengan rekan-rekan zumba lainnya.

Dokter Dian pun mengatakan bahwa mempertahankan perilaku gaya hidup sehat seperti mengontrol berat badan, diet sehat, dan olahraga teratur memiliki potensi yang secara signifikan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas pada penderita kanker.

Dengan mampu mengenali emosi dan perasaan, lalu mencari cara mengatasi stres tersebut, hal ini pun berdampak pada kualitas hidup penderita kanker yang juga meningkat. Ini akan jauh lebih terasa ketika menjalani pengobatan kanker karena kesejahteraan para penderita kanker pun turut mengalami peningkatan.

Dokter Dian juga menambahkan bahwa sebelum penderita kanker mengikuti berbagai macam olahraga, termasuk zumba, perlu melakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter. Bahkan akan jauh lebih aman kalau aktivitas olahraga mereka tetap ada di bawah pengawasan dokter.

Zumba memang diketahui sangat bermanfaat untuk membuat mood lebih baik dan mencegah stres, seperti yang dimuat di laman DokterSehat.com. Senam zumba menggabungkan antara musik dan tarian, maka aktivitas ini akan sangat menyenangkan untuk dilakukan. Menari diiringi oleh musik bisa membuat kondisi hati menjadi lebih baik. Olahraga yang menyenangkan akan membuat seseorang terus bersemangat untuk melakukannya.

Masing-masing penderita kanker memiliki kondisi yang berbeda, karenanya ada berbagai jenis kelas zumba yang sesuai.

"Penderita yang membutuhkan latihan dengan intensitas rendah lebih cocok untuk mengambil kelas Zumba Gold, atau mereka dapat terus bergabung dengan kelas Zumba Fitness yang reguler dengan memberitahu instruktur tentang kondisi Anda saat ini. Para pejuang kanker dapat bergabung dengan kelas Zumba selama 30 hingga 45 menit," ujar Dian.

Tak hanya itu, adapun kelas Aqua Zumba yang cocok untuk mereka yang membutuhkan olahraga dengan intensitas rendah dan menikmati olahraga air. Bahkan untuk anak-anak penderita kanker, zumba juga memiliki Zumba Kids, yang dapat membantu anak-anak merasa lebih bahagia dan tidak terlalu memikirkan kondisi mereka. Dengan begitu, zumba bisa menjadi olahraga alternatif pilihan dalam membantu melawan penyakit kanker.