Teman-teman pasti tahu otak merupakan pusat pengendali pikiran, perasaan, pergerakan, sensasi, bahkan semua fungsi tubuh. Otak, sumsum tulang belakang, dan sistem saraf lainnya mengatur semua yang terjadi pada tubuh kita. Oleh karena itu, otak sangat kompleks. Ia dapat tetap bekerja walaupun kita tidur, bersantai, juga saat kita mendapat tekanan atau stress.
Stress menurut KBBI adalah ketegangan atau gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar. Tentunya stress dapat memengaruhi otak juga karena otak yang memproses mental dan emosional seseorang.
Sebagai contoh, seseorang sedang stress karena di belakangnya terdapat beruang besar yang berjalan ke arahnya atau seseorang itu stress karena kerjaan kantor yang terlalu berat. Apa saja yang terjadi pada otak seseorang yang sedang stres tersebut?
1. Pada batang otak
Batang otak bekerja dapat kita sadari maupun tidak. Batang otak berusaha membuat manusia tetap hidup. Ia mengontrol pernafasan, detak jantung, suhu tubuh, mengatur siklus tidur bangun, dan juga pergerakan. Saat seseorang sedang stres, batang otak bekerja memenuhi kebutuhan seseorang dengan mempercepat kita menarik napas atau memperdalam pernapasan sehingga kita dapat mengambil oksigen lebih banyak. Batang otak juga berperan menyalurkan energi lebih ke anggota gerak atas maupun bawah sehingga jika kita ingin lari, energi yang ada cukup.
2. Pada sistem limbik
Sistem limbik pada otak terdiri atas amigdala, hipokampus, hipotalamus, dan talamus. Mereka bekerja mengatur emosi seseorang. Saat sedang stres, emosi seseorang menjadi lebih intens dan kuat. Ini merupakan sistem yang bekerja pada tubuh agar kita tersadar bahwa sedang dalam bahaya atau dalam ancaman. Sehingga, kita harus bekerja untuk melindungi diri secepatnya atau segera melakukan sesuatu untuk mengurangi beban pikiran.
3. Pada lobus frontal (otak depan)
Lobus frontal pada otak bagian depan bekerja dengan berpikir, memecahkan masalah, dan memproses kounikasi seperti saat membaca, menulis, dan berbicara. Saat sedang stres, otak depan kemungkinan tidak banyak bekerja karena dalam keadaan stres, tubuh memprioritaskan keselamatan diri. Energi yang tidak dipakai oleh otak depan akan diantarkan ke bagian otak yang lebih membutuhkan.
Seperti itulah kerjasama bagian-bagian otak saat seseorang stres. Yang terpenting adalah, saat sedang stres, tertekan, atau merasa sedih yang tidak biasa, berbicara dengan orang lain akan sangat membantu. Orang baik tentunya akan berusaha membantu teman yang membutuhkan.
Referensi
- Sherwood L. Introduction to human physiology. 8th ed. Mason, OH: Cengage Learning, Inc; 2013.
- Hall JE, Guyton AC. Guyton and Hall: Textbook of Medical Physiology. 12th. Philadelphia: Elsevier. Inc. 2011
- Barrett KE. Ganong's Review of Medical Physiology. 24th ed. McGraw-Hill; 2012.
Artikel Terkait
Health
-
Mata Lelah Gara-gara Layar? Ini 6 Jurus Sakti Biar Gak Cepat Rusak
-
Otak Lemot Karena Scroll Media Sosial? Ini Cara Detoks Simpel dan Efektif
-
Saat Suhu Bumi Naik, Nyamuk pun Berpesta: Awas Ancaman 'Ledakan' Demam Berdarah
-
Jangan Diremehin! Ini 5 'Rahasia Sakti' Tahu yang Bikin Badan Lebih Sehat
-
Nggak Perlu Obat! 6 Pose Yoga Ini Bikin Nyeri Haid Hilang dan Perut Gak Kram
Terkini
-
Halloween Bareng Pacar? Ini 5 Kostum Couple yang Simple tapi Tetap Stylish
-
Desak DPR, Pigai Ingin Korupsi Diakui Sebagai Pelanggaran HAM
-
Never Boring! 4 Ide OOTD Hitam ala Ningning aespa Buat yang Suka Gaya Bold
-
SEA Games 2025: Beda Nasib Timnas Putra dan Putri Indonesia, Seperti Apa?
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud