Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Zahrin Nur Azizah
Ilustrasi Seseorang Bermimpi Buruk.[Pexels/John-Mark Smith]

Siapa pun bisa mengalami mimpi buruk, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Mimpi buruk sendiri seringkali membuat seseorang merasa cemas dan takut. Namun yang menjadi masalah adalah jika mimpi buruk itu datang secara berulang. Dilansir dari Sleep Foundation, terdapat sebuah penelitian yang menemukan bahwa 47% mahasiswa setidaknya mengalami mimpi buruk dalam dua minggu terakhir. Selain itu mimpi buruk yang berulang lebih sering dialami oleh anak-anak daripada orang dewasa. 

Alasan mengapa seseorang mengalami mimpi buruk masih terus diperdebatkan. Ada yang mengatakan mimpi itu merupakan metode pikiran untuk memproses emosi. Ada juga yang mengatakan bahwa mimpi buruk itu merepresentasikan kejadian yang pernah dialami. Penelitian tentang kondisi ini masih terus dilakukan namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kondisi mimpi buruk.

Merangkum dari Hellosehat dan Sleep Foundation, berikut ini 5 hal yang menyebabkan mimpi buruk.

1. Stres dan Cemas

Kondisi stres bisa menjadi pemicu terjadinya mimpi buruk. Hal ini dikarenakan saat tubuh mengalami kelelahan biasanya akan berdampak juga pada pikiran. Ketika akan pergi tidur biasanya otak akan terus memikirkan permasalahan yang terjadi pada hari ini dan akhirnya terbawa sampai ke dalam mimpi. 

Cemas dan kekhawatiran juga bisa menjadi pemicu. Misalnya saja kamu besok akan ada ujian dan kamu merasa cemas apakah besok bisa mengerjakannya dengan lancar atau tidak. Selain itu pengalaman traumatis dan perasaan sedih juga dapat mempengaruhi mimpi seseorang menjadi buruk.

2. Kondisi Kesehatan Mental

Seseorang yang memiliki gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, bipolar, dan skizofrenia lebih rentan mengalami mimpi buruk. Hal ini disebabkan karena penderitanya akan mengalami perubahan suasana hati, perasaan, selera makan sehingga berpengaruh pada pola tidurnya.

Orang yang mengalami Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stres pasca trauma sering mengalami mimpi buruk yang berulang dimana mereka akan mengingat kembali peristiwa masa lalu yang menyebabkan mereka trauma. Ketika gejala PTSD ini memburuk biasanya akan menyebabkan insomnia.

3. Penggunaan Obat-obatan

Beberapa obat-obatan dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Contohnya adalah antidepresan, obat tekanan darah tinggi, dan obat untuk mengatasi penyakit parkinson. Umumnya obat-obatan yang dapat memengaruhi sistem saraf dapat memicu mimpi buruk setelah meminumnya.

4. Kurang Tidur

Pola tidur yang berantakan memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami mimpi buruk. Pola tidur yang tidak teratur seringkali membuat waktu istirahat menjadi tidak cukup sehingga yang seharusnya sudah waktunya beristirahat namun malah dipaksa untuk tetap terjaga. Kondisi inilah yang menjadi pemicu mimpi buruk. 

5. Memiliki Riwayat Mimpi Buruk

Kondisi ini terjadi jika seseorang saat masih anak-anak atau remaja pernah mengalami mimpi buruk. Sehingga saat dewasa mimpi yang serupa bisa saja terulang lagi dan kemudian terjadi terus menerus.

Mimpi buruk memanglah hal yang normal terjadi. Namun beda lagi jika sudah terjadi secara terus menerus. Kondisi ini tentu saja akan mengganggu tidur dan bahkan bisa memengaruhi kondisi kesehatan. Jika sudah dirasa sangat mengganggu maka kamu membutuhkan bantuan dokter untuk mengatasinya.

Zahrin Nur Azizah