Setiap perempuan pasti mempunyai keluhan semasa menstruasi. Tetapi, masih banyak orang-orang yang belum mengetahui apakah pengaruh menstruasi ini normal atau tidak.
Melansir dari healthline.com, berikut ini beberapa gejala yang sering terjadi saat menstruasi:
1. Kram Perut
Ketika tidak terjadi pembuahan, sel telur di lapisan rahim luruh bersama dengan darah. Tubuh mengeluarkan zat kimia prostaglandin untuk melakukan proses ini. Prostaglandin lalu memicu kontraksi otot sehingga menyebabkan rasa sakit meradang yang bisa menyebar ke pinggang dan kaki.
2. Nyeri di Payudara
Level progesteron yang mulai meningkat membuat kelenjar susu membesar dan membengkak. Perubahan inilah yang memberikan rasa nyeri di payudara sebelum atau sesudah menstruasi.
3. Masalah Pencernaan
Kebiasaan keluar-masuk kamar mandi selama haid bisa terjadi karena usus yang sensitif terhadap perubahan hormon. Prostaglandin yang menyebabkan rahim berkontraksi juga menyebabkan konstraksi di usus karena letak organ yang saling berdekatan. Akibat lain dari gejala ini antara lain: diare, mual, perut kembung dan sembelit.
4. Jerawat
Tingkat estrogen dan progesteron menurun sehingga meningkatkan androgen yang menaikan level produksi sebum (minyak yang dihasilkan oleh kelenjar kulit). Sebum yang terlalu banyak diproduksi dapat menyebabkan jerawat.
5. Rasa Lelah
Rasa lelah ini disebabkan oleh beberapa level hormon yang menurun. Tubuh terus berpindah mempersiapkan diri untuk kehamilan atau menghadapi menstruasi mendekati datang bulan.
6. Kembung
Perubahan level estrogen dan progesteron menyebabkan tubuh menyimpan air dan garam yang membuat rasa kembung selama siklus menstruasi. Kemungkinan berat badan akan sedikit naik, tetapi ini bukan hal permanen.
7. Perubahan Mood
Estrogen dapat mempengaruhi produksi serotonin dan endorphin di dalam otak sehingga meningkatkan perasaan depresi dan marah. Sementara itu, level hormon progesteron yang menurun menyebabkan efek rasa tenang menjadi berkurang.
8. Sakit Kepala
Serotonin merupakan neurotransmiter yang dapat menyebabkan sakit kepala atau migrain ketika level hormon terus berubah. Estrogen menyebabkan level serotonin meningkat sehingga sejumlah reseptor memicu serangan migrain saat terjadi interaksi berbalik selama siklus menstruasi.
Solusi untuk mengatasi gejala-gejala ini adalah dengan menjaga pola makan, rajin berolahraga dan berisitirahat yang cukup. Sekian informasi seputar gejala saat menstruasi, semoga membantu.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Psikologi Feminisme di Buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?
-
Review Buku 'Waktu untuk Tidak Menikah', Alasan Perempuan Harus Pilih Jalannya Sendiri
-
Beda Pendidikan Ridwan Kamil vs Suswono: Sama-sama Seksis Lewat Ucapan Janda, Panen Kritik Keras
-
Celetukan Ridwan Kamil Soal Janda Tuai Kecaman: Dinilai Lecehkan Perempuan
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?