Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Mita Cestalia
Ilustrasi menstruasi tidak teratur (Pexels/Andrea Piacquadio).

Setiap perempuan pasti mempunyai keluhan semasa menstruasi. Tetapi, masih banyak orang-orang yang belum mengetahui apakah pengaruh menstruasi ini normal atau tidak.

Melansir dari healthline.com, berikut ini beberapa gejala yang sering terjadi saat menstruasi: 

1.      Kram Perut

Ketika tidak terjadi pembuahan, sel telur di lapisan rahim luruh bersama dengan darah. Tubuh mengeluarkan zat kimia prostaglandin untuk melakukan proses ini. Prostaglandin lalu memicu kontraksi otot sehingga menyebabkan rasa sakit meradang yang bisa menyebar ke pinggang dan kaki.

2.      Nyeri di Payudara

Level progesteron yang mulai meningkat membuat kelenjar susu membesar dan membengkak. Perubahan inilah yang memberikan rasa nyeri di payudara sebelum atau sesudah menstruasi.

3.      Masalah Pencernaan

Kebiasaan keluar-masuk kamar mandi selama haid bisa terjadi karena usus yang sensitif terhadap perubahan hormon. Prostaglandin yang menyebabkan rahim berkontraksi juga menyebabkan konstraksi di usus karena letak organ yang saling berdekatan. Akibat lain dari gejala ini antara lain: diare, mual, perut kembung dan sembelit.

4.      Jerawat

Tingkat estrogen dan progesteron menurun sehingga meningkatkan androgen yang menaikan level produksi sebum (minyak yang dihasilkan oleh kelenjar kulit). Sebum yang terlalu banyak diproduksi dapat menyebabkan jerawat. 

5.      Rasa Lelah

Rasa lelah ini disebabkan oleh beberapa level hormon yang menurun. Tubuh terus berpindah mempersiapkan diri untuk kehamilan atau menghadapi menstruasi mendekati datang bulan. 

6.      Kembung

Perubahan level estrogen dan progesteron menyebabkan tubuh menyimpan air dan garam yang membuat rasa kembung selama siklus menstruasi. Kemungkinan berat badan akan sedikit naik, tetapi ini bukan hal permanen.

7.      Perubahan Mood

Estrogen dapat mempengaruhi produksi serotonin dan endorphin di dalam otak sehingga meningkatkan perasaan depresi dan marah. Sementara itu, level hormon progesteron yang menurun menyebabkan efek rasa tenang menjadi berkurang.

8.      Sakit Kepala

Serotonin merupakan neurotransmiter yang dapat menyebabkan sakit kepala atau migrain ketika level hormon terus berubah. Estrogen menyebabkan level serotonin meningkat sehingga sejumlah reseptor memicu serangan migrain saat terjadi interaksi berbalik selama siklus menstruasi.

Solusi untuk mengatasi gejala-gejala ini adalah dengan menjaga pola makan, rajin berolahraga dan berisitirahat yang cukup. Sekian informasi seputar gejala saat menstruasi, semoga membantu.

Mita Cestalia

Baca Juga