Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | diana fauziyah
Ilustrasi banyak masalah. (Pixabay/sasint)

Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak diskusi dalam psikologi tentang empati. Telah dikemukakan bahwa kurangnya empati telah menyebabkan beberapa masalah sosial, termasuk perpecahan di antara kelompok orang, masalah dalam hubungan pribadi, keterasingan karyawan di tempat kerja, dan ketidaksopanan umum.

Perasaan empati adalah kualitas manusia yang penting untuk memungkinkan kita untuk menunjukkan kasih sayang, peduli pada orang lain, dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkannya. Namun empati juga merupakan perasaan yang kompleks, dan tidak sesederhana seperti "lebih banyak empati lebih baik." Ada berbagai jenis empati yang harus kamu ketahui

Dilansir Psychologytoday, Psikolog Mark Davis telah menyarankan bahwa ada tiga jenis empati yang penting. Berikut tiga jenis empati  dan artinya.

1. Pengambilan Perspektif

Ini adalah bentuk empati yang lebih kognitif, dan melibatkan kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Ini membantu kita memahami dari mana orang lain berasal seperti sikap, sudut pandang, dan emosi mereka, sampai batas tertentu.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengambilan perspektif sangat penting dalam interaksi sosial karena mereka perlu memahami orang-orang yang mereka pimpin dan kelola untuk memotivasi mereka secara efektif.

2. Kepedulian Empati

Inilah yang paling sering kita anggap sebagai empati. Itu adalah kemampuan untuk membaca emosi dan perasaan orang lain dan merasakan perhatian yang pantas untuk mereka.

Ini adalah jenis empati yang penting bagi konselor dan terapis. Mereka perlu menyesuaikan diri dengan perasaan klien tetapi tidak benar-benar mengalami emosi orang lain. Ini sebagian emosional dan sebagian kognitif.

3. Kesulitan Pribadi 

"Aku merasakan sakit yang kamu rasakan"

Jenis empati ketiga adalah apa yang Davis sebut sebagai "kesusahan pribadi." Ini secara perwakilan mengalami emosi orang lain. Perasaan emosional mereka memicu reaksi simpatik dalam diri kita. Jika mereka bahagia, kita merasa bahagia; jika mereka sedih, kita menangis bersama mereka; dan kecemasan mereka meningkatkan tingkat kecemasan kita.

Kita semua mengalami tekanan pribadi, tetapi terlalu banyak mungkin bukanlah hal yang baik. Beberapa orang sangat rentan untuk merasakan keadaan emosional orang lain sehingga mereka menjadi sangat emosional oleh perasaan dan emosi orang lain.

Ketiga jenis empati ini mewakili berbagai aspek kepribadian kita. Seseorang yang peka dalam pengambilan perspektif mungkin pandai memahami sudut pandang orang lain tetapi mungkin tidak terlalu terlibat dalam emosi orang lain. 

Seperti yang disarankan, seorang individu dengan tekanan pribadi yang tinggi dapat rentan mengalami keadaan emosional orang lain, yang memiliki aspek baik dan tidak begitu baik.

Pada kenyataannya, kita semua memiliki beberapa tingkat dari masing-masing jenis empati. Kuncinya adalah memahami bagaimana kita berempati dengan orang lain dan menyadari kekuatan dan keterbatasan setiap jenis empati.

diana fauziyah