Depresi sulit sekali untuk dipahami saat kamu mengalaminya dan lebih sulit lagi untuk menjelaskannya kepada orang-orang yang ada di sekitar kamu. Gangguan depresi mungkin merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum terjadi dan dialami oleh sebagian orang. Jika depresi tersebut tidak ditangani dengan baik itu bisa menjadi suatu hal yang buruk.
Oleh karena itu, pasangan kamu harus tahu agar bisa menjaga dan menjadi penasehatmu. Mungkin kamu akan merasa canggung atau tidak nyaman saat menciptakan hal tersebut dengannya. Kamu bisa mencoba cara-cara di bawah ini untuk membicarakan kondisimu dengan pasangan. Merangkum Verywell mind, berikut adalah tiga cara untuk membicarakan depresi dengan pasangan.
1. Uraikan Tujuan dan Niat
Mungkin ini terdengar sulit untuk dilakukan dan tidak ada waktu yang tepat juga untuk memberitahu pasangan kamu tentang hal ini. Namun kamu bisa meminta pasangan kamu untuk tidaknya memberikan waktu selama 30 menit dan membiarkan kamu menjelaskan apa yang ingin kamu sampaikan. Kamu bisa menguraikan tujuan lebih awal dan sampaikan dengan sejujurnya.
Kamu bisa memulai percakapan dengan mengatakan bahwa pasangan kamu adalah salah satu orang yang ingin terhubung dan memahami dirimu. Pastinya pasangan kamu akan membantu dengan hati yang tulus Jika kamu juga berkata yang sejujurnya dengannya.
2. Bawa Informasi Terpercaya
Jika kamu khawatir pasangan kamu tidak mengerti dengan apa yang kamu sampaikan, kamu bisa membawa informasi terpercaya ke dalam percakapan kamu dan pasanganmu. Ini bisa berupa statistik tentang depresi ataupun informasi medis yang menjelaskan tentang depresi, seperti bentuknya ataupun bagaimana rasanya.
Sebisa mungkin kamu yakinkan pasangan kamu bahwa apa yang kamu sampaikan itu adalah fakta, bukan rekayasa untuk mencari perhatiannya. Pastinya dia akan mengerti dan melanjutkan percakapan tersebut dengan serius dan berikan kesempatan juga unyuk pasanganmu agar lebih mengerti dan memahami apa yang sedang kamu alami.
3. Minta Temani oleh Ahlinya
Kalau kamu bekerja sama dengan ahli kesehatan mental, seperti terapis ataupun konselor, kamu bisa mempertimbangkan cara-cara yang dapat dilakukan bersama pasanganmu. Terutama saat pasanganmu sedang berjuang untuk memahami depresi dan bagaimana pengaruhnya terhadap kebiasaan dan perilakumu sehari-hari. Kamu bisa mengajaknya ke tempat di mana kamu mendapatkan terapi untuk depresimu. Hal ini bertujuan agar pasanganmu lebih memahami dan percaya tentang kondisi yang sedang kamu alami.
Itulah tiga cara agar kamu bisa bicarakan depresi dengan pasanganmu. Semoga informasi di atas bisa membantumu untuk mendapatkan kondisi mental yang lebih baik.
Video yang Mungkin Anda Suka.
Baca Juga
-
5 Tanda Tidak Bahagia secara Diam-Diam dan Tak Mengakuinya, Pernah Menyadarinya?
-
6 Kesalahan yang Harus Dilakukan agar Lebih Kuat Jalani Hidup
-
5 Tanda Orang Tidak Terkoneksi dengan Diri Sendiri
-
Tampak Sangar, 4 Karakter Anime Ini Ternyata Diam-diam Baik
-
3 Anime Shonen yang Membunuh Karakter Terbaiknya
Artikel Terkait
-
Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadan: Hukum, Niat, dan Tata Cara Sesuai Syariat
-
Bucin Abis! Selain Angga dan Shenina, Deretan Artis Ini Cuma Follow Pasangannya di Instagram
-
Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Tarawih dan Witir 11 Rakaat Beserta Doa
-
Cara Cegah Ghosting hingga KDRT, Kenali Pasangan Sebelum Menikah!
-
3 Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows
Health
-
Tren Kesehatan dan Gaya Hidup 2025 yang Wajib Dicoba
-
Secondary Traumatic Stress : Rasa Simpati yang Justru Punya Dampak Negatif
-
Purging atau Alergi? Ini Cara Kenali Breakout Akibat Produk Baru
-
Waspada! Ini 3 Penyakit Menular yang Lazim Muncul saat Musim Hujan
-
Fenomena Fatherless di Indonesia dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?